TATUK DAN ANAK. PENCETAK LOVE BIRD JAWARA DARI INDUKKAN BERPRESTASI.

KEMBANG PETE LBF SURABAYA

Tukang Cetak LB Juara Dari Indukkan Prestasi

Mencetak anakan love bird yang potensi juara tentu tergantung dari induknya. Kalau induknya prestasi, anakannya dijamin punya kualitas baik termasuk mampu ngekek panjang.

Berawal dari penasaran setelah menggeluti dunia perkicauan mulai dari cucak hijau, murai batu, kacer hingga cucak jenggo/kapas tembak. Akhirnya Tutuk penasaran dengan burung love bird, dan pada tahun 2006 mulai serius belajar tentang burung paruh bengkok.

 

 

 

"Setelah dua tahun belajar dan sudah mulai tahu ciri dan karakter love bird, akhirnya pada tahun 2008 saya memberanikan diri untuk membuat farm dengan bendera Kembang Pete LBF," kata Tatuk ketika saat berada di farmnya, Jl Wonokitri Besar No 45 G Surabaya (Depan Radio Suara Surabaya) belum lama ini.

Selama menukangi farmnya, pria yang akrab disapa Om Tatuk itu hanya dibantu anaknya yang masih duduk di sekolah dasar kelas 6. "Dan ini adalah satu-satunya penerus pengelola Kembang Pete LBF karena satu anak saya lainnya adalah cewek," ujar Om Tutuk sembari tertawa.

Banyak sekali love bird juara yang “lahir” dari kandang Kembang Pete LBF di antaranya: Dewaruci, Serdadu, Gurita Sakti, Hiu Petarung dan Janda. Seluruh “gaco” yang disebutkan tadi sudah kenyang prestasi baik di lomba tingkat latberan maupun tingkat latpres yang digelar di sekitar Surabaya.

 

ANAKKAN. DIASUH OLEH INDUKKANNYA SAMPAI BESAR.

 

"Umumnya, setiap peternak berpendapat bahwa memelihara love bird wajib dilakukan di kandang besar karena menurut mereka kandang besar bermanfaat dapat  menurunkan serta menstabilkan birahi burung. Kandang itu pun bisa membuat fisik burung tetap kuat meski mengikuti banyak lomba. Sebab itu, saya pun mengikuti pendapat para peternak yang hasilnya ternyata memang betul," terangnya.

Dari hasil beternakknya, Om Tatuk saat ini mampu panen anakan love bird rata-rata 20-25 ekor per bulan. Dalam kondisi cuaca panas, panen anakan bisa sedikit, tetapi bila memasuki musim hujan, panen anakan pasti banyak.

Soal perawatan burung sendiri, Om Tutuk tidak pernah mengistimewakan salah satu “gaconya”. Semua diberlakukan sama termasuk saat mandi pagi, penjemuran dan mengangin-anginkannya.

 

 

“Setiap hari Selasa, saya selalu ngetrek semua burung lomba, dan tiap harinya saya juga melatih burung di tenggeran selama seratus putaran di mana pelaksanaannya saya lakukan secara bertahap yakni dua puluh lima putaran pertama berhenti beberapa menit. Setelah burung itu sudah tidak capek, maka dimulai dua puluh lima putaran lagi. Begitu seterusnya sampai seratus putaran,” papar Tatuk.

Om Tutuk juga jarang sekali mengerodong burungnya, semua dibiarkan di tempat terbuka termasuk digantang dalam sangkar kapsul atau ditaruh di kandang besar. Kecuali kalau menjelang lomba H-1, baru semua love bird dikerodong dengan harapan birahinya meningkat yang berimbas mereka mampu ngekek panjang.

Soal pakan sendiri, ia tidak pernah memberi vitamin yang beragam seperti pada umumnya. Tiap hari, burung-burung itu hanya dikasih millet putih, jagung dan air. "Sedangkan khusus untuk hari Selasa, saya memberi VPL (Vit Power Lovebird) yang dicampur millet putih dengan komposisi 300 gram VPL dan 1 kg millet putih," paparnya. Dalam setiap bulannya, Tatuk menghabiskan millet putih sebanyak 1 sak (25kg) dan Canary Seed sebanyak 10 kg.

 

DIPISAH DARI INDUKKAN BILA SUDAH BISA MAKAN SENDIRI.

 

Untuk anakan love bird, Om Tutuk tak pernah sekalipun melolohnya saat memberi pakan. Semua anakan love bird, diasuh sepenuhnya oleh indukannya sampai dewasa atau bisa memakan pakannya sendiri. Dengan teknik demikian, mental anakan nantinya sama persis seperti induknya. “Setelah anakan sudah bisa makan sendiri, saya sapih dari induknya seraya memindahkan ke kandang umbaran agar bisa bermain dan terbang bebas dengan burung anakan lainnya,” terangnya.

Asal tahu saja, harga anakan love bird dari trah Kembang Pete LBF sebenarnya tidak terlalu mahal yakni berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per ekor. Tapi untuk burung siap lomba, harganya meningkat antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per ekor.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: kembang pete lbf surabaya

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp