DRG. AGUNG, NOEGROHO, PUR NARITA. HWAMEY HURU HARA TERUS BERSINAR

KARANYAR VAGANZA

Menang di EO ke-5, Hwamey Huru-Hara Bisa Dinikmati Sambil Minum Kopi

Lima even sudah diiikuti, dengan EO berbeda. Hasilnya, hwamey Huru-Hara milik Drg. Agung tampil stabil dan selalu bertengger di tangga juara. Di rumah, suara merdu Huru-Hara juga bisa dinikmati sambil minum kopi. Lihat nukilan video-nya.

Huru-Hara memborong juara saat turun di RSND Cup Semarang (NZR) dengan merebut dua kali juara 1. Selanjutnya di even PBI Jogja Istimewa dua kali juara 2, Independen Solo Kota Budaya dua kali juara 1, BnR Gubernur Cup Jawa Barat di Bandung juara 1 dan 2, hingga terakhir di Karanganyar Vaganza (24/3) Huru-Hara kembali tampil otpimal dan merebut juara 1.

“Hanya turun sekali, dari dua sesi yang dibuka panitia. Sesi ke dua tidak turun karena digelar sudah malam,” ujarnya. Jagoannya disebutkan mulai tampil semakin ngotot dan stabil setelah diasup dengan produk baru Topsong Hwamey.

Drg. Agung memang belum begitu lama come back ke lomba burung, setelah setidaknya 15 tahun menepi. Ketika hwamey kembali ramai dan semakin banyak yang buka kelasnya, ia memutuskan untuk ikut nyebur lagi.

 

 

Agung kembali berjumpa dengan kawan-kawan lama yang sama-sama baru come back. Seperti Noegroho Solo, Budiardjo Jogja, Bambang Wisnu Jogja, Ekaliza Semarang, Paulus Klaten, Kiki Hoki Bandung, dan masih banyak lagi. “Hwamey membuat kami kembali bernostalgia.”

Kepuasan yang dirasakan Agung tak semata saat mengikuti lomba, lantas burung mau tampil dan syukur-syukur juara. Di rumah pun, Agung mengaku sangat bisa menikmati hingga menghayati kemerduan suara whamey.

“Kebetulan Huru-Hara itu juga punya karakter istimewa. Di taruh di atas meja pun mau tampil. Di sela-sela kesibukan, saya benar-benar bisa merasakan kenikmatan, menghilangkan stres, menyegarkan isi kepala, dengan mendengarkan kemerduan suaranya sambil nyeruput kopi. Saya merasa ini sesuatu banget.”

Selama mengikuti beberapa lomba terakhir, Agung mengaku terkesan dengan seting lomba di Gubernur Cup Jawa Barat di Bandung, 17 Maret yang lalu. “Lomba memakai dua lapis pagar. Pagar pertama jauh dari gantangan, pagar ke dua khusus untuk pemilik tiket, dekat dengan gantangan. Jadi kita yang gantang burung dan punya akses ke pagar ke dua bisa melihat dari dekat, bisa benar-benar ikut mendengarkan suara burung. Di pagar ke dua karena jumlah penontonnya sedikit, ada kursi, tidak ada yang teriak. Saya kira malu karena jumlahnya sedikti, lebih mudah dikendalikan. Mungkin ini bukan sesuatu yang baru, faktanya pada lomba-lomba lainnya saya belum menjumpai setingan lapangan seperti ini.” 

Waktu, adalah cara terbaik untuk membuktikan dan jadi pengadil dengan cela paling kecil. TOPSONG telah melewati waktu yang begitu panjang, sudah teruji dan terbukti menjadi kepercayaan kicaumania Indonesia, pilihan para juara. Anda juga kan?

 

Seting lomba dengan dua pagar sesungguhnya memang bukan sesuatu yang baru. Memang tidak semua EO memakai sistem ini, salah satu alasannya memang biaya lebih tinggi, baik untuk sewa pagar, juga perlu petugas keamanan yang lebih banyak untuk menjaga semuanya bisa berjalan sesuati ketentuan dari awal sampai akhir.

EO yang pertama kali menerapkan sistem dua pagar boleh jadi adalah gelaran PBI di Bali, lebih dari 10 tahun yang lalu. Penerapannya bahkan lebih ekstrim, karena pagar pertama dari bambu yang dianyam rapat setinggi dua meter lebih. Jadi yang di luar pagar memang tidak bisa ikut melihat jalannya lomba burung.

“Setingan dua pagar bagus untuk diterapkan, khususnya di even-even besar. Bukan semata karena peserta jadi lebih mudah dikendalikan, tetapi lebih karena kami bisa punya akses memantau dari dekat, bisa ikut mendengar dan menikmati suara burung, bisa ikut membanding-bandingkan burung yang berlaga.”

 

PRIO SUTRISNO &  ASEP DM. SIAP KIBARKAN RGN DI BLOK TENGAH

 

Kembali ke Karanganyar Vaganza, lomba yang berakhir sekitar jam 20.00 itu akhirnya mengantarkan Duta Piala Faster Chiki Yogyakarta merebut juara BC. Duta Piala Faster Chiki dipimpin langsung oleh Mr. Esnawan SH, ketua PBI Kota Yogyakarta.

Piala Faster Chiki akan digelar pada 21 April 2019 di gantangan Sorowajan, utara JEC Jogja. “Alhamdulillah, ketemu banyak teman-teman di Karanganyar, khususnya kicuamania Solo Raya, banyak meraih dukungan. Terimakasih buat teman-teman kicaumania yang ikut mendukung Duta Faster Chiki, yang lebih penting lagi adalah 21  April besuk hadir dan berpartisipasi di even kami," ujar Esnawan.

 

 

DUTA FASTER CHIKI JUARA UMUM

 

Radja Garuda Nusantara (RGN) Solo Raya juga akan kembali menggelar even Launching RGN DPC Sragen, 7 April mendatang. Lomba yang akan digelar di halaman Koramil 01 Sragen itu menyediakan kemasan lokal dengan tiket mulai 30-70 ribu, hadiah mulai 1 juta rupiah utuh tanpa potongan, berapa pun peserta hadiah dipastikan keluar utuh.

“Alhamdullilah, meskipun kemasan lokal, sudah banyak peserta luar kota yang menyatakan hadir dan sudah pesan tiket. Insya Allah, beliau pak Prio Sutrisno juga berkenan akan hadir langsung,” ujar Febryan Nugraha yang lebih dikenal sebagai Febry NGR di sela-sela lomba Karanganyar Vaganza.

 

 

FEBRY NGR. BANJIR DUKUNGAN UNTUK 7 APRIL DI SRAGEN

 

Karanganyar Vaganza, Launching RGN DPC Sragen, adalah even yang masuk rangkaian Road to Piala Pasundan, yang akan digelar di Lanud Sulaiman pada 21 April yang akan datang. Ini adalah gelaran kolosal yang rutin digelar untuk ke tiga kalinya. Lomba akan menggunakan 4 lapang, masing-masing memainkan 25 sesi. Lomba dirancang selesai jam 17.00 sehingga akan dimulai tepat jam 09.00.

Hingga berita ini diturunkan, 2.500 lembar tiket dilaporkan sudah terpesan. “Kalau target peserta 6.000, kami yakin itu akan tercapai. Target pengunjung 15 ribu orang. Bukan hanya berlomba, Pak Prio selaku penggagas dan penanggungjawab lomba dan owner Radja Company juga mengajak para kicaumania luar kota datang ke Bandung mengajak semua anggota keluarga, karena bisa sekaligus berwisata. Mumpung di Bandung, harus dimanfaatkan dengan baik. Bandung dari dulu memiliki banyak destinasi wisata baik itu wisata alam maupun wahana buatan yang kekinian, juga kuliner yang unik dan khas Jawa Barat,” terang Asep DM dari RGN yang juga hadir di Karanganyar Vaganza.

 

 

Banyak pemesan tiket Piala Pasundan mewakili team atau komunitas, sehingga satu nama bisa memborong puluhan tiket sekaligus. Sebagian nama-nama pemesan tiket sudah di-update di burungnews.com (silakan perika DI SINI).

Anda yang belum pesan tiketnya, harap menyimak jadwal dengan baik. Segera hubungi saudara Rully untuk mendapatkan konfirmasi ketersediaan tiket. Setelah tiket yang Anda cari masih tersedia (boleh jadi, sebagian tiket sudah tidak tersedia / habis, akan diberita tahu jumlah yang harus segera dibayarkan untuk mengamankan tiket Anda. Kalau sudah membereskan semua syarat administrasinya, nama Anda pun akan dimasukkan ke data pemesan.

 

KATA KUNCI: hwamey huru-hara drg. agung radja garuda nusantara piala pasundan iii prio sutrisno

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp