PERHATIKAN LATAR BELAKANG, PESERTA-PENONTON TAMPAK SANGAT TERTIB

KAPOLRES CUP MAJALENGKA

Rekor di Majalengka, Tiket 2 Juta Tembus 20 Peserta, Tanpa Pagar Tertib Tanpa Teriak

Banyak pihak dibuat bingung dan setengahnya kurang percaya ketika ada EO yang bisa membuat lomba di Majalengka benar-benar tertib tanpa teriak, apalagi tanpa pagar. Sebelumnya, kebiasaan teriak hingga membuat suara burung sulit didengar seakan sangat sulit distop.

Itulah yang terjadi pada Minggu 26 Juni 2022, dengan tajuk Kapolres Cup Majalengka. Event ini menggandeng Radja Garuda Nusantara (RGN). Kapolres AKBP Edwin Affandi benar-benar memberikan support penuh, sejak awal hingga lomba berakhir terus hadir dan memantau di lapangan. Sejumlah personel dari Polres juga dilibatkan secara langsung untuk membantu kepanitiaan.

 

PRIO SUTRISNO DUDUK MENDAMPINGI KAPOLRES MAJALENGKA

 

Ketua Umum RGN sekaligus owner Radja Company Prio Sutrisno juga hadir. Beliau berdua tampak sering berdampingan, sejak duduk di kursi kehormatan hingga memantau memutar gantangan sambil berbincang.

“Banyak hal yang ditanyakan beliau seperti bagaimana cara memilih burung yang juara di antara begitu banyak burung yang berbunyi, kan sekilas terdengar sama dan serupa, jadi kita jelaskan pakemnya, khususnya yang berlaku di RGN,” terang Prio kepada burungnews.com.

 

 

Prio juga menyebut Pak Kapolres merasa kagum dan salut dengan gelaran yang berlangsung tertib, sehingga benar-benar terasa nyaman dan membuat semua yang hadir bisa berbahagia.

“Pak Kapolres sampai mengatakan, namanya kegiatan hobi ya seharusnya memang seperti ini, nyaman dan membuat kita semua bisa berbahagia, bukan sebaliknya.”

 

PRIO SUTRISNO DAN ASEP DM SELALU BERSINERGI DI SETIAP LOMBA RGN

 

Jalannya lomba yang dikomando oleh Sekjen Asep DM itu mencoba melanjutkan tradisi RGN yang selama ini berjalan cukup baik di daerah lain. Tanpa pagar, tetapi peserta tetap bisa dikondisikan, tetap tertib tanpa teriak.

“Kita ingin tetap melanjutkan konsep lomba RGN, mendekatkan antara peserta dengan burungnya. Kita pun berani tanpa pagar, sesuatu yang bagi sebagian orang dianggap terlalu berani, bahkan nekad,” ujar Asept.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Di Kapolres Cup Majalengka, fungsi pagar hanya dengan diganti pembatas dari box fiber yang biasa digunakan untuk pemisah jalan, hanya setinggi lutut. “Alhamdulillah, dengan menggunakan resep RGN, kita bisa menaklukkan kebiasaan kicaumania di sini yang disebutkan paling keras teriaknya.”

Kendati lomba digelar di komplek Mapolres, tetapi bisa dikata tidak ada pengamanan yang mencolok. “Tidak ada team keamanan dari personel Polres yang sampai tampak tegang dan galak. Pokoknya suasananya sangat cair dan nyaman, jadi mereka pun berjaga santai dan sering bersenda gurau dengan peserta,” tandasnya.

 

 

Lomba dengan konsep seperti ini, diakui Asep, memang tidak mudah. “Salah satu resep yang tidak boleh meleset, penilaiannya harus benar-benar apa adanya, sesuai fakta lapangan. Kalau sampai salah, apalagi ngawur, ya poteni keos sangat besar.”

Kesimpulannya, Asep mencoba menggarisbawahi, mudah saja sekarang menandai dan menilai baik-buruknya event RGN. “Lihatlah, bila semua baik-baik saja, dalam arti sepanjang lomba tertib, tanpa teriak, nyaman, sebagaimana terjadi di Kapolres Cup dan event-event sebelumnya, artinya penjuriannya juga baik. Respon spontan para para peserta di lapangan jelas tidak bisa bohong.”

 

PENGURUS DAN TEAM JURI RGN, PENILAIAN NGAWUR, BISA KEOS

 

Apalagi, peserta di Kapolres Cup Majalengka itu sangat ramai. Semua kelas bisa dibilang penuh sesak. “Pertama atau rekor baru di Majalengka, tiket 2 juta awalnya hanya 16 G terpaksa tambah kuota jadi 20, karena antusiasme yang begitu besar. Pertama pula di Majalengka ada lomba yang benar-benar bisa tertip tanpa teriak, apalagi tanpa pagar.”

Asep mengaku mendapatkan cerita dari kicaumania setempat, bila kebiasaan di Majalengka dan sekitarnya, berteriak keras bahkan cenderung ekstrim itu sudah dianggap wajar dan lazim. Benar-benar tidak bisa dikendalikan, apalagi untuk event dengan full gantangan, katakan 40G ke atas.

 

 

“Maka event ini membuat mereka pada bingung, ini event yang aneh, ganjil, bagaimana bisa di Majalengka dengan peserta yang begitu banyak tetapi mau tertib, tanpa teriak, senyap, bahkan semua itu terjadi ketika tidak ada pagar. Mantau burung nyaman sambil bersenda gurau dengan pemilik burung lawan di sebelahnya. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sampai sekarang setelah beberapa hari, masih tetap banyak yang bingung bagaimana semua itu bisa terjadi,” ujar Asep sambil terkekeh.

Susana lomba seperti ini, yang berlangsung sejak awal hingga akhir lomba, jelas membuat Prio tampak puas dan bangga. “Hanya satu kata, boleh dong kita sedikit sombong. Ini lah RGN, secara penyelenggaraan oke semua, inovasinya jelas terlihat hasilnya, penjuriannya bisa diterima dan memuaskan hampir semua pihak. Kan tidak ada komplain, semua tampak gembira, itu kan ukuran yang sangat nyata, bisa dilihat dengan jelas.”

 

KAPOLRES DIDAMPINGI PRIO DAN ASEP DM, MEMBERIKAN LANGSUNG HADIAH KE JUARA KELAS UTAMA

 

Semua itu, lanjut Prio, tak lepas karena SDM yang dimiliki sudah cukup mumpuni, antara Pengurus, bagian Penjurian, benar-benar kompak, solid, berjalan dalam satu misi. Demikian pula model kerjasama dengan pihak lain, menunjukkan koloborasi yang utuh.

“Itulah yang sekarang sedang terus kita kembangkan. Lomba yang mendekatkan antara peserta dan burungnya, lomba yang membuat semua merasa nyaman dan bahagia, sistem penjurian yang kita kembangkan semakin terbuka, hasilnya bisa diterima peserta, artinya lebih mendekati fairplay. Ujungnya, lomba-lomba seperti ini akan semakin mendekatkan kicaumania dengan RGN, Insya Allah, mohon doa dan dukungannya.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Meskipun begitu, bukan berarti RGN lantas berhenti melakukan pengembangan. “Kita terus memantau dan mengevaluasi setiap gelaran. Kita mecatat setiap ada kritik dan masukan. Kita akan terus melakukan perbaikan demi kemajuan dan bisa memenuhi ekspetasi kicaumania.”

Dengan apa yang sudah bisa dicapai oleh RGN belakangan ini, Prio pun berani menyebut, akan  sangat merugi kalau sampai kicaumania tidak mencoba dan merapat event-event RGN. Bukan semata kemasan dan hadiahnya yang berani.

 

HINGGA SESI-SESI AKHIR, PESERTA TETAP PENUH

 

“Yang berani membolehkan peserta mendekat ke burung, bahkan beberapa mulai tanpa pagar, tetapi mereka tetap tertib tanpa teriak, siapa kalau bukan kita di RGN. Sekadar membolehkan peserta mendakat ke burung, EO lain yang melakukannya, tetapi pada akhirnya tetap belum bisa mengendalikan ketertiban peserta. Dalam hal ini, sekali lagi, boleh dong kita sedikit sombong.”

Nah, bagi yang penasaran dengan konsep lomba mendekatkan peserta ke burung dalam level lomba akbar, besuk 10 Juli silakan merapat ke festial Radja Murai Indonesia di Taman Kuliner Yogyakarta. Ini adalah event pertama di Yogyakarta yang menyediakan hadiah utama mobil.  [maltimbus]

 

PAK AMIN PBI DAN FAIZIN DM TEGAL MENIKMATI JALANNYA LOMBA

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

BROSUR DAN JADWAL FESTIVAL RADJA MURAI INDONESIA:

KATA KUNCI: kapolres cup majalengka prio sutrisno asep dm rgn

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp