JAPANESE CUP 1 DIBATALKAN

JAPANESE CUP 1

Mengikuti Anjuran Gubernur Jawa Tengah, Event Ini Dibatalkan, Yang Sudah Pesan dan Bayar Tiket Akan Dikembalikan

Kurang 8 hari lagi, antusiasme menuju event Japanese Cup 1 sungguh luar biasa. Tiket terpesan sudah tembus di atas 1.000 peserta. Apa boleh buat, situasi pandemi khususnya di Jawa Tengah belum juga menunjukkan tanda-tanda membaik bahkan cenderung memburuk. Selaku penanggungjawab lomba, Hendra Jepang bertindak bijaksana, memutuskan untuk membatalkan event ini.

Sejauh ini, pemesan tiket memang sudah sangat banyak, termasuk yang sudah melakukan pembayaran. “Kami segera akan mengurus pengembalian tiketnya. Harap sabar ya, karena jumlahnya banyak, kami akan melakukannya dengan penuh hati-hati supaya benar-benar teliti, tidak ada kekeliruan. Tidak perlu ada kekawatiran,” jelas Agung Qpit, yang dipasrahi untuk mengelola event ini.

 

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Sesungguhnya, syarat dan perijinan sudah diurus sejak jauh hari. Dari Pihak Polres Kebumen pun pada dasarnya sudah memberikan sinyal hijau. “Tetapi kami punya tanggung jawab besar juga. Apalagi merespon situasi terakhir, juga ada Instruksi Gubernur yang intinya meminta masyarakat untuk tidak menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar. Kami tidak mau ambil risiko, kalau ngotot tetap jalan, apa yang kami lakukan malah bisa berdampak buruk pada dunia hobi secara umum, sementara usaha kami kami kan bergantung pada keberlangsungan dunia hobi burung. Jadi, kami harus berpikir dalam kerangka kepentingan yang lebih besar dan jangka panjang. Setelah mencoba juga diskusi dengan beberapa sahabat, pilihan terbaik adalah dengan membatalkan gelaran ini, atau menunda sampai situasi benar-benar aman dan kondusif,” jelas Hendra Jepang (JPN) kepada burungnews.com.

 

 

Sedianya Japanese Cup 1 akan digelar pada Minggu 20 Desember, sekitar satu pekan lagi. Jadwal lomba juga sudah di-publish. Pesanan tiket sudah tembus di atas 1.000 (seribu). “Tentu kami sangat berterimakasih dengan antusiasme peserta yang luar biasa untuk mendukung gelaran kami. Mohon maaf dan maklum, karena bagaimana pun kita semua harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan bersama, mengikuti anjuran resmi dari pemerintah. Tentu ini keputusan yang sepintas mengecewakan, buat kami juga buat Anda para kicaumania. Saat ini yang paling penting adalah upaya memotong rantai penularan covid-19.”

 

 

Masih menurut Hendra JPN, bila kita semua masih diberikan kesehatan, masih banyak kesempatan di masa depan untuk kembali menggelar lomba dalam suasana yang lebih mengasyikkan, mungkin dengan tetap menerapkan protokol new normal. “Buat saudaraku yang sudah memesan tiket dan sudah membayar, jangan kawatir. Kami akan segera mengurus untuk mengembalikan, utuh,” tandas Hendra JPN.

Selain memiliki toko besar yang menyediakan segala kebutuhan hobi burung, paling lengkap dengan harga bersaing, Hendra JPN juga memproduksi sangkar, baik dengan merk JPN maupun brand lain seperti BnR. Terakhir, JPN juga mengeluarkan seri Black Japanese.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Sangkar produksi JPN dikenal luas memiliki kualitas yang bagus, halus pengerjaannya, awet tidak mudah rusak. Itu sebabnya, banyak yang memilih sangkar produksi JPN, kendati harga pada beberapa tipe atau seri mungkin sedikit lebih mahal. Black Japanese contohnya, pihak JPN mengaku saat ini sampai kewalahan melayani pesanan sangkar seri ini. Ada juga seri sangkar branjangan yang benar-benar beda dengan lainnya, sehingga peminatnya pun membludak.

Hal terakhir tersebut tentu tidak dicapai begitu saja, Hendra JPN sudah berjuang cukup lama. Mempertahankan nama baik perusahaan dan tanggung jawab sosial, menjadi salah satu pertimbangan utama dalam membuat keputusan untuk membatalkan event Japanese Cup 1, atau menunda sampai situasi benar-benar dinyatakan sudah aman dan kondusif. [maltimbus]

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

KATA KUNCI: japanese cup 1 hendra jpn agung qpit

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp