Den Haag Staation. Hanya dua jam naik kereta dari Amsterdam.

JALAN-JALAN BERSAMA BURUNGNEWS

Den Haag, Serasa Masih di Indonesia Saja!

Selain menyusuri kota Amsterdam yang menjadi destinasi utama para wisatawan seluruh dunia, kita juga sebenarnya bisa plesiran sendiri ke ibukota negara Belanda: Den Haag.

Seperti kita ketahui, Belanda ini punya dua kota utama. Yakni, Amsterdam sebagai kota sentra bisnis  dan Den Haag sebagai ibukota negara atau pemerintahan.

Kalau di Amsterdam kita menemukan suasana serba kota dan serba sibuk karena banyak mall dan perkantoran, maka di Den Haag kita ketemu sebaliknya, lebih hening dan tidak terlalu sibuk. Kesamaannya mungkin cuma satu: sama-sama banyak orang naik sepeda di jalanan.

 

 

Ini dia asupan tambahan yang paling pas buat nyeting Paud. Sudah banyak yang membuktikannya...  Bila Anda belum bisa mendapatkannya di kios terdekat, bisa menghubungi nomor yang tertera pada baner berikut, atau langsung lewat Tokopedia / Bukalapak.

 

Ya, karena Belanda memang kota sepeda. Jumlah sepeda di negeri ini bisa mencapai tiga kali lipat dari jumlah penduduknya.

Ada apa di Den Haag? Sebagai ibukota negara tentu akan banyak kita temukan kantor-kantor di kota tepi pantai ini. Semua kantor kedutaan negara dari seluruh dunia bermukim di kota ini. Di kota ini pula  lima kantor pusat peradilan hukum internasional berkantor. Sengketa-sengkata antarnegara disidangkan dan diselesaikan di mahkamah internasional di Den Haag.

Ketika berada di Den Haag, kita bisa menikmati daya tarik kota ini dari dua hal. Pertama, suasana pusat kotanya, yang relatif sepi dan nyaris tanpa macet. Kedua, berkunjung ke museum Madurodam.

 

Museum Madurodam. Miniatur negeri Belanda, keunikan sembilan propinsinya, bisa dilihat di sini.

 

Museum Madurodam tak jauh dari stasiun kereta api sentral Den Haag. Tinggal pindah ke trem dan bayar tiketnya 3 Euro sekitar 10 menit kita akan sampai di tujuan. Madurodam adalah taman mininya negeri Belanda. Ikon-ikon yang monumental dari sembilan propinsi di Belanda dibuatkan di Madurodam yang hanya seluas lapangan sepakbola. Satu jam berkeliling jalan kaki kita sudah bisa mengkaver semuanya.

Yang unik, sebelum  memasuki pintu gerbang Madurodam, kita akan ketemu dengan jalan-jalan yang namanya sangat familiar bagi kita orang Indonesia. Ada Borneo Straat, Celebes Straat, Lombok Straat, Java Straat, Aceh Straat. Rupanya nama-nama pulau di nusantara diabadikan sebagai nama jalan di Den Haag.

Yang unik lagi, ketika balik ke pusat kota, ternyata ada beberapa rumah makan Indonesia di Den Haag. Antara lain rastoran Selero Minang, restoran Garoeda, dan restoran De Poenjak. Berada di kawasan Kneuterdjik Straat. Di dekat kawasan ini juga ada yang jualan onde-onde Semarang.

 

 

Nah, di dekat sini juga bisa kita temukan Munir Straat. Ya, nama toh LSM HAM dari Indonesia itu. Rupanya tokoh pembela hak asasi manusia dari Malang itu diabadikan sebagai nama salah satu jalan di Den Haag sejak tahun 2015. Hemmm, serasa kita berada di tanah air sendiri kan?

Bagi yang lagi kangen nasi atau soto bisa mampir ke restoran-restoran ini. Kalau pagi, bisa juga mampir ke KBRI Den Haag karena kantinnya buka dan menyediakan makanan ala Indonesia. Sekalian mencatatkan nama di daftar hadir tamu embassy. Sesekali  boleh kan mendokumentasikan nama dan tanda tangan kita di buku tamu kedutaan Indonesia di Eropa?

 

Schiphol. Salah satu bandara tersibuk di Eropa. Tempat kita landing kalau ke Belanda

 

Eh, satu hal lagi, kalau lagi Den Haag jangan kaget kalau pas jalan-jalan kita bisa bertemu juga pejabat negara di jalanan. Maklum, para pejabat negara bahkan yang setingkat menteri atau walikota kalau ke mana-mana sering naik sepeda atau jalan kaki dan selalu ramah menyapa siapa saja yang ditemui di jalan. Bahkan gedung-gedung pemerintahan tidak ada satpam atau polisi keamanan. Yang ada malah petugas jaga yang membawa kuda dengan pakaian kerajaan dan kita bisa foto-foto selfi bersamanya.

Den Haag memang kota yang ramah. Di kota ini kita serasa di negeri sendiri. Apalagi cari nasi, tempe tahu, soto, dan sambel terasi begitu mudah. Semakin asiklah petualangan kita. Ada yang pengen berlama-lama di Den Haag?* (Among Kurnia Ebo)

BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: jalan-jalan bersama burungnews

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp