BURUNG KORELA, BIANG BERISIK YANG MENEROR WARGA DI AUSTRALIA (ABC NEWS)

GARA-GARA SUARA BURUNG

Warga Satu Kota di Australia Ketakutan

Ribuan burung korela, sejenis kakaktua, menyerbu warga di pinggiran kota Adelaide, Australia, dalam beberapa pekan ini. Selain suara berisik sampai tingkat agak menakutkan, “serangan” kakaktua ini juga menimbulkan kerusakan besar. Bak teror di siang bolong.

Sebagaimana dilaporkan oleh ABC News, sebuah rekaman disebut menunjukkan serbuan ribuan burung di suatu farm itu menimbulkan tingkat kebisingan yang luar biasa. Bahkan, juga menimbulkan kerusakan yang luas.

 

 

RIBUAN BURUNG KORELA, BISA KEBAYANG SEBERAPA BISINGNYA

 

Seorang warga bernama Sandy Bandtock menyebutkan, dalam sehari, kawanan burung itu bisa menyerbu sebanyak 3 kali. Suara bisingnya digambarkan sampai dalam tahap agak menakutkan. Menurutnya, ia sebenarnya sudah lumayan akrab, mengingat serbuan ini sudah kerap terjadi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk yang terjadi dalam beberapa hari ini.

Gangguan ini pun sudah diketahui oleh pemerintah kota setempat. Namun, pemerintah mengaku sudah kewalahan dan kehabisan akal bagaimana cara mengatasinya. Pemerintah kota pun sudah meminta bantuan ke Kementrian Lingkungan Hidup agar melakukan tindakan yang diperlukan dan legal.

 

TIMBULKAN KERUSAKAN DI MANA-MANA

 

Playford, salah satu kawasan di sisi utara Adelaide, memang sudah sering kedatangan tamu kawanan Korela. Namun dalam beberapa minggu terakhir ini, mereka kembali datang dengan kawanan yang lebih besar dan seakan mengepung kota tersebut. Tamu tak diundang ini disebutkan oleh Walikota Playford Glenn Docherty sampai menimbulkan kerusakan besar.

"Kami mengalami banyak kotoran burung di atap, di aspal, di mobil, kerusakan lampu jalan karena mereka ingin menangkap serangga. Pepohonan tidak lagi punya daun karena mereka memakan semua," kata Docherty

Senada dengan Bandtock, Walikota juga membenarkan bila kehadiran ribuan burung itu cukup menakutkan. “Bayangkan, saat kita sedang menikmati suasana santai di halaman belakang, tiba-tiba melihat ribuan burung dengan suara yang sangat bising, memang agak menakutkan.”

 

BERPARTISIPASI DALAM EVEN PIALA PAKUALAM, BERARTI BERPERAN SERTA DALAM PELESTARIAN BURUNG DI INDONESIA

 

Menurutnya, cuaca yang baik dan makanan yang cukup menjadi daya tarik kedatangan burung-burung itu ke kawasan yang sebenarnya agak jauh dari habitat mereka.

Berbagai cara sudah dilakukan, seperti melepas Falconer, elang pemangsa alami burung. Drone, juga piroteknik untuk menakut-nakuti burung sudah dikerahkan. Semua cara itu belum menunjukkan hasil.

Bila masalah ini tidak segera diatasi, dikuatirkan akan semakin besar dampak kerusakan yang disebabkannya. “Situasi sekarang ini sudah mendekati wabah, kita berharap pemerintah negara bagian segera mengambil tindakan sebelum menjadi masalah bagi masyarakat yang lebih luas.”

 

DRONE JADI SALAH SATU METODE MENGUSIR KORELA

 

Bagaimana dengan di negara kita Indonesia tercinta? Sementara di negara seperti Australia yang habitatnya terjaga, populasi burung yang begitu besar dan tak terkendali menimbulkan gangguan bagi masyarakat.

Di negeri kita sebaliknya. Perilaku warganya, termasuk yang mengaku penghobi dan penggemar burung, secara langsung atau tidak langsung justru ikut menyumbang pada laju kepunahan.

Bisakah kita membayangkan seandainya ada ribuan burung, katakanlah itu kutilang, trucukan, pleci, kolibri, ciblek, dan jenis burung “rakyat” lainnya itu menyerbu warga kota di Indonesia? Kalau itu terjadi saat ini, akankah kita merasa terganggu, atau malah seperti mendapat durian runtuh?

(Disadur dari ABC News. Artikel aslinya, KLIK DI SINI)

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: burung korela menyerbu kota adelaide australia

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp