SEBAGIAN PERWAKILAN EO/GANTANGAN DI JOGJA, SEPAKAT AKHIRI PERSAINGAN TIDAK SEHAT

EO & GANTANGAN JOGJA SEPAKAT KOLABORASI

Atur & Bagi Jadwal, Tiket dan Hadiah Diseragamkan

36 perwakilan EO/gantangan di Yogyakarta memenuhi undangan ramah tamah pada Rabu 21 Desember 2022 jam 20.00 sampai selesai di Rumah Makan Pringsewu Jalan Magelang. Mereka membahas kondisi gantangan yang secara umum tampak menyedihkan, semakin sepi peserta.

Mereka yang hadir sudah mewakili EO/gantangan yang ada di Yogyakarta. Mulai EO besar seperti Ungki BnR, Agus Barokah Ronggolawe, Hengki RGN, Anang Sadex RI, Oriq, NZR, dan puluhan lainnya mewakili gantangan independent. Hadir juga beberapa tokoh kicaumania non EO/gantangan. Beberapa yang berhalangan hadir, sudah mengkonfirmasi pada prinsipnya sepakat dan mendukung adanya forum lintas EO untuk menjembatani berbagai masalah yang ada.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Hardo Kiswoyo SE., M.Si., juga berkenan hadir dan membuka ramah tamah ini. Ini menunjukkan bila keberadaan EO/gantangan dan kicaumania pada umumnya, sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintahan di Yogyakarta.

 

SEKDA SLEMAN (BAJU PUTIH). PENYELENGGARA LOMBA BURUNG & KICAUMANIA HARUS KOMPAK

 

Beliau menyampaikan pesan, bila para EO atau para penyelenggara lomba bisa kompak, bersatu, saling menghormati dan menghargai, serta dengan kesungguhan hati punya niat untuk bekerja sama, pasti semua akan diuntungkan. Termasuk para kicaumania yang di sini menjadi pihak ketiga atau konsumen, juga ikut diuntungkan.

Sebenarnya, Para EO/gantangan tahu persis sumber masalahnya yang membuat lomba makin sepi. Jumlah EO/gantangan semakin bertambah, sementara pelomba burung bisa dikatakan itu-itu saja, tidak ada penambahan berarti. Satu gantangan bisa menggelar dua, tiga, atau lebih event dalam satu pekan. Jarak antar gantangan, banyak di antaranya juga relatif berdekatan, masih dalam jangkauan pelomba yang sama.

 

 

Suka tidak suka, peserta pun harus terbagi-bagi. Masing-masing hanya kebagian sedikit. Hal ini terjadi secara konstan, sehingga menjadikan “pembukuan” EO/gantangan menjadi limbung.

Jurus yang salama ini dilakukan untuk memenangkan persaingan, dengan ngebom hadiah, entah dibesarkan dengan harga tiket yang sama, syarat hadiah bongkar dibuat kecil, atau bahkan gabungan keduanya, sudah hadiah dibuat besar, losgan lagi.

Kalau mau jujur, semua itu tidak menyelesaikan persoalan. Yang peserta berkurang makin tekor, yang peserta tampak tambah ramai karena menawarkan hadiah lebih besar dan menarik, juga belum tentu untung. Ketika di jadwal berikutnya kembali ke awal tanpa bom hadiah, partisipasi peserta juga kembali seperti semula.

 

SUASANA RAMAH TAMAH LINTAS EO/GANTANGAN JOGJA

 

Berangkat dari permasalah itu, Lilik  dari Posma Sembego, Bimbim KMYK, Hengki RGN, Dona dari JBI, Heri Hysam, Dodik AJ, dan beberapa lainnya, mencoba menginisiai pertemuan awal. “Tentu ada sounding duluk apakah lewat telepon, atau pas ketemu di gantangan. Sebab secara umum semua mengeluh dengan kondisi saat ini. Harus ada yang harus memulai untuk ambil aba-aba,” ujar Lilik.

Akhirnya, waktu untuk mengumpulkan EO dan menginventarisir permasalahan serta masukan itu tiba.  “Alhamdulillah, bisa hadir sekitar 36 dari 40 EO/gantangan yang kami undang. Mereka yang karena satu dan lain hal berhalangan hadir, sudah menyatakan prinsipnya sepakat dan mendukung bila ada forum untuk untuk mengkoordinir kerjasama sesama gantangan / EO,” imbuh Lilik.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Secara umum, mereka sepakat dibentuk sebuh forum lintas EO/gantangan sebagai simpul koordinasi para EO/gantangan. Bila nantinya ada kesepakatan dengan sejumlah aturan, tentu arahnya untuk membuat semua EO/gantangan akan diuntungkan.

Setelah dilakukan voting, kepengurusan pun terbentuk dengan Lilik selaku ketua, Bayu Krajan wakil, dengan anggota kabinet antara lain Dona, Agus Barokah, Hengki, dan lainnya yang akan ditunjuk kemudian. “Nanti semua EO atau gantangan kita libatkan dalam kepengurusan ini,” ujar Lilik usai dinyatakan terpilih sebagia Ketua.

Beberapa usulan teknis yang mengemuka, antara lain supaya tiap EO / gantangan harus dibatasi agenda rutin maupun event hari Minggu. Misal untuk agenda rutin level Latber – Latpres maksimal dua kali dalam sepekan.

 

 

Ada pula usul penyeragaman harga tiket dan hadiah. “Jadi, besuk kalau misal mau bersaing yang sehat, misal adu kualitas lomba, apakah itu penjurian, pelayanan seperti pemuatan atau penayangan data juara di media, tidak akan ada lagi bom-boman hadiah,” ujar Bay, yang mengaku sangat ingat, pola persaingan yang kurang sehat seperti main jor-joran hadiah mulai terjadi sejak 2010an.

Setelah jadwal bersama dibentuk dan disepakati, nantinya akan ditayangkan di web online supaya bisa diakses oleh semua orang, khususnya pemangku kepentingan. “Jadi kalau kita mau buat lomba, mesti periksa dulu jadwal yang sudah disepakati. Kalau masih kosong, bisa mengajukan atau koordinasi dengan pengurus, kalau sudah isi bila mendesak sekali haru di waktu itu, ya harus minta ijin pada yang sudah punya jadwal. Mungkin semacam ituk tapi mekanismenya tentu tergantung pada kesepakatan bila lembaga itu nantinya sudah terbentuk,” ujar Ipan Pranasakti, yang diundang untuk memberikan pencerahan dan motivasi kepada para EO/gantangan yagn hadir.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Pembicara lain yang diundang ke forum ini, adalah R. Widhie Arie Sulistyo, SH., M.Hum, seorang kicaumania yang sehari-hari menjadi praktisi hukum. Widhie mencoba menjelaskan lomba burung dari sisi hukum, mulai aturan tentang perijinan, hingga permasalahan seperti wanprestasi karena hadiah yang tidak sesuai janji (brosur), atau bahkan penipuan ketika hadiah yang dijanjikan tidak keluar.

“Ada juga konflik antar kicaumania atau kicaumania dengan EO akibat penggunaan media sosial yang kurang bijak, atau saling ejek di lapangan, akhirnya sampai ke laporan polisi bahkan ada yang ke pengadilan dan berujung bui. Sebagai praktisi hukum, saya menyarankan kalau ada permasalahan, cobalah selesaikan secara kekeluargaan dulu.”

Tentu akan lebih baik untuk menghindari hal-hal yang berpotensi bersinggungan dengan masalah hukum. “Bagi EO, panitia, atau penyelenggara lomba, ya jangan sampai wanprestasi apalagi sampai menjurus ke penipuan. Bagi peserta, juga harus sabar, dewasa, berlapang dada atau berbesar hati, ketika ada hal-hal yang mengecewakan. Jangan sedikit-sedikit main fisik, atau mengobral ancaman verbal baik secara lesan apalagi lewat media sosial yang jejak digitalnya sulit dihapus.” [busro, maltimbus]

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

KATA KUNCI: eo/gantangan jogja kicau mania jogja bersatu kolaborasi akhiri persaingan tak sehat atur dan bagi jadwal tiket dan hadiah seragam lilik posma sembego bay saputra

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp