DWI JALU BERSAMA H. BAGYA, KETUM PBI
DWI JALU DAN RUMAH BARU BERNAMA SMR
Menyatukan Kicaumania yang Masih Terpisah, Tidak Ada Struktur Kepengurusan + Vidio
Meski masih di kalangan terbatas, nama SMR sudah cukup lama jadi bahan perbincangan. SMR disebut-sebut akan menjadi rumah baru bagi sejumlah pihak yang memutuskan mundur dari SMM. Ibarat bola, sekarang sudah ditendang ke lapangan dan bisa dilihat oleh semua orang ke mana menggelinding.
Awalnya, adalah Jayadi atau lebih dikenal sebagai Adi Bonsai, yang mundur pada pertengahan Januari 2025. Kehebohan makin meluas, setelah Dwi Jalu dan Kj Said, menyatakan mundur pada Selasa, 25 Februari yang lalu.
Mundurnya 3 orang ini pun dihubungkan dengan munculnya SMR, hal ini pun diakui oleh mereka. Jayadi dan Dwi Jalu, membenarkannya.
Hati-hati, makin gencar beredar produk PALSU! Pastikan anda mendapatkan produk SUPER-N asli. Jangan ragu memastikan kepada kios/toko, minta ditunjukkan kardus yang ASLI adalah seperti di bawah ini. Perhatikan juga warna, bentuk, dan ciri BOTOL SUPER-N yang asli.
“Kita itu mundur secara baik-baik dari SMM. Kita itu ingin punya wadah yang bisa menyatukan kembali para kicaumania yang…, katakanlah masih berseberangan, terpecah, sering mis komunikasi,” ujarnya sebagaimana diposting oleh akun media sosial face book Kurnia Ibrahim dan Vj. Wisnu Mrc.
SMR, Seduluran Murai Reborn, disebut Dwi Jalu, akan menjadi wadah atau rumah besar tempat bergabung komunitas-komunitas yang selama ini masih seperti terpecah dan kerap saling mis komunikasi.
Para komunitas itu bisa bergabung dengan tanpa ada kewajiban dan paksaan, murni yang utama untuk mengangkat persahabatan dan paseduluran. “SMR bukan semata untuk membuat lomba, tapi lebih untuk silaturahmi, saling ketemu sesama satu hobi. Mungkin bisa banyak manfaat yang bisa diambil dari situ.”
DWI JALU DAN JAYADI. RAPAT PERSIAPAN SOFT LAUNCHING SMR
Secara berseloroh, Dwi Jalu mencoba membandingkan ketika ia mengundang sahabat dari luar kota untuk datang ke Kediri sekadar buat ngopi. “Saya kira banyak yang tidak akan datang. Tapi kalau diundang untuk lomba, akan dengan senang hati berdatangan. Jadi, itu yang saya katakan lomba itu lebih sebagai media buat saling mempertemukan, buat menjalin silaturahmi dan persahabatan.”
SMR dikatakan oleh Dwi Jalu, secara konsep tidak mengenal struktur kepengurusan yang baku, sebagaimana dikenal di organisasi lainnya. Tidak mengenal istilah ketua, sekretaris, bendahara, dan seterusnya.
Hanya ketika ketika ada kegiatan seperti lomba, dan dirasa ada kebutuhan, akan dibentuk suatu kepanitiaan yang bersifat ad hoc (berdasarkan kebutuhan sementara, red.). “Setelah kegiatan itu selesai, tuntas, sudah ada laporan dan dinyatakan clear, kepanitiaan itu pun dibubarkan, semua kembali setara sebagai saudara.”
SMR itu, Dwi Jalu kembali menggarisbawahi, adalah wadah bagi pertemanan, punya hak yang sama, punya kesempatan yang sama untuk saling memberi masukan. Tidak ada unsur kewajiban atau paksaan.
Pun dalam hal lomba burung, tidak ada kewajiban. Mau main gak apa-apa, tidak ikut main juga tidak apa-apa, sifatnya bebas, sukarela. Ada kelonggaran ingin ikut main silakan, sedang berhalangan atau alasan apa pun atau bahkan tanpa perlu alasan, tidak ikut lomba juga no problem. “Mau hanya komentar saja juga gak apa-apa, ha ha ha.”
Secara terpisah, Jayadi yang dikonfirmasi terkait event Soft Launching SMR pada Minggu 9 Maret juga membenarkan yang disampaikan oleh Dwi Jalu. “Tidak ada ketua atau struktur kepengurusan. Hanya ketika ada lomba, seperti Soft Launching besok, dibentuk panitia. Nanti setelah selesai, dibubarkan, semua kembali menjadi member. Tetapi, tetap ada yang dituakan, yaitu pak Dwi. Untuk urusan team juri, nanti saya dan pak Dwi.”
PERNYATAAN LENGKAP DWI JALU KELUAR DARI SMM DAN TUJUAN MENDIRIKAN SMR, KLIK VIDI DI SINI.
Siapa yang akan jadi juri? Menurut Jayadi, team juri SMR, adalah support dari komunitas pendukung yang tentusaja akan dipilih yang terbaik. Komunitas pendukung itu, antara lain Prasasti, SGS Gresik, RPM, SKN, dan PMM.
Secara garis besar, pembagian kelas pada Soft Launching SMR terbagi dalam 3 kelompok berdasarkan harga tiket, yaitu 2,2 juta, 1,1 juta, dan 550K. Untuk tiket 2,2 dan 1,1 wajib menggunakan sangkar dari komunitas dari Jawa Timur yang sudah umum dimiliki kicaumania, yaitu SMM, Prasasti, SGN, RPM, dan SKN. Mengapa baru yang komunitas Jawa Timur untuk sangkar wajib, mengingat kemasannya relatif kecil, masih belum signifikan bila diikuti oleh kicaumania luar blok timur.
Persiapan event ini sekitar 2 pekan saja, namun semua kelas dipastikan sudah full peserta. Sebagaimana di bagian paling bawah brosur, ada semacam disclaimer, bila “semua peserta adalah tamu kehormatan yang wajib dihormati dan dihargai”. [arik, singgih, maltimbus, terimakasih vj wisnu mrc]
TOPSONG dengan bangga memperkenalkan TOPSONG PREMIUM kemasan baru dengan botol, dengan tambahan pengaman. Infomasi, hubungi 0813.2941.0510.
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: adi bonsai jayadi dwi jalu h said smr sedulur murai reborn soft launching smr