DSF SURABAYA MENYIAPKAN AMUNISI KOLABORASI GACO LAWAS DAN ANYAR.

DSF SURABAYA

Kolaborasikan Gaco Lama dan Anyar Sebagai Amunisi Utama

Senin, 20 April 2020 - PROFIL

Dupak Single Fighter atau DSF Surabaya terkenal mencetak amunisi andalan di kelas love bird, salah satu andalannya saat ini adalah Pho-Pho di kelas fighter dan satu lagi masih belum ada nama sebagai pengganti Kamandanu di kelas love bird bebas.

Banyak sekali bintang yang dicetak oleh DSF selama kepemimpinan Andre Saxow, mulai dari Troli, PCC. Lexi, Dracula, Angling Dharma, Angela, Grandong, Kamandanu dan Pho-Pho. “Ada beberapa yang jadi fenomenal di kancah perburungan seperti Troli, Kamandanu, dan Pho-Pho,” buka Andre kepada burungnews.

PHO-PHO SALAH SATU GACO ANDALAN DI KELAS LOVE BIRD FIGHTER.

Bahkan yang menjadi perbincangan kekemania adalah Troli milik Miko yang sempat menjadi momok dengan kekean panjangnya plus jeda yang rapat. “Sayangnya disaat namanya lagi melejit, malah meninggalkan kita selamanya,” kenang Miko yang baru saja mendapatkan gaco baru setelah melepas Kamandanu ke luar pulau.

Berbagai prestasi apik kerap diraih DSF bersama gaco andalannya yang rata-rata turun di kelas love bird. “Sebelumya kami juga punya amunisi di kelas murai batu dan cucak hijau yang sempat meraih banyak gelar dan mengharumkan DSF. Namanya Granat di kelas cucak hijau, kalau murainya lupa keduanya milik anggota kami Irfan,” tambah Andre.

GACO ANYAR MIKO DSF YANG BELUM DIBERI NAMA.

Saat ini, DSF masih mengandalkan Pho-Pho milik San-San yang kerap turun di kelas love bird fighter dan terakhir merebut juara pertama di gantangan BnR Brawijaya pada even Anniv KNI Surabaya. Pho-Pho yang dipegang oleh Fajar kerap turun bareng dengan Kamandanu yang turun di kelas love bird bebas dan menjadi andalan sebelum pandemi covid-19. “Keduanya kerap main bersamaan karena turun di kelas berbeda,” ujar Fajar dan Miko.

Sementara prestasi apik terakhir yang diraih Kamandanu menjadi pemenang 1 dan 2 di latpres BnR Koblen (22/03) serta meraih juara 2 dan 3 di even Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan (08/03). Berkat penampilan stabilnya di beberapa even, akhirnya Kamandanu dilepas oleh Miko yang mendapatkan ganti gaco baru. “Karakternya sama dengan Kamandanu, tapi gaco anyar saya ini suaranya lebih lantang dan gayanya lebih OK,” terang Miko.

Soal durasi kekean, menurut Miko antara Kamandanu dan gaco anyarnya tidak beda jauh, yang membedakan adalah gaya dan volumenya saja. “Gaya ngekeknya yang kentara serta volume yang tebal. Kalau Kamandanu volume juga oke, tapi sering salah persepsi dengan juri karena gaya ngekeknya seperti putus-putus, padahal masih jalan,” beber Miko.

Miko dibantu Fian masih mencari setingan yang pas buat gaco anyarnya, karena baru dapat saat kondisi lagi libur akibat virus corona. Untuk rawatan harian, mandi rutin di cepuk setiap pagi, harian di kandang kotak bersama untulan serta diberi pakan kenceng didukung EF jagung seminggu sekali serta timun setiap harinya. “Pada pagi dan sore hari dia saya pisahkan dari unthulannya, baru malam hari kembali menjadi satu dalam satu glodok,” tambah Miko.

PRESTASI TERAKHIR KAMANDANU SEBELUM DI TAKE OVER.

Miko berharap amunisi barunya bisa lebih baik lagi dari Kamandanu atau Troli dan bisa membanggakan DSF di kancah perburungan Nasional. Burung yang belum ada namanya tersebut sempat terpantau ngekek panjang-panjang dengan durasi rapat. “InsyaAllah bisa mendampingi Pho-Pho sebagai amunisi DSF,” jelasnya.

Andre juga mempersiapkan amunisi baru lain di kelas love bird bebas serta murai batu. “Karena tidak ada kegiatan gantang burung, saya isi dengan mempersiapkan gaco anyar, tunggu tanggal mainnya saja mas. Mudah-mudahan bisa meledak keduanya,” tutup Andre yang juga hobi memancing bersama kru DSF di sela-sela libur gantang.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

KRU DSF SUKSES MEMBAWA PULANG GELAR DI EVEN TAMAN SAFARI PRIGEN.

KATA KUNCI: dsf dupak single fighter surabaya pho-pho kamandanu nella viola troli covid-19 burungnews