DONO & LB RAWA RONTEK SAAT TURUN DI ROAD TO KAMBING HITAM PBI SLEMAN

DONO SEMARANG BERSIAP KE BOROBODUR & PASUNDAN

Meski Tak Juara, Rawa Rontek Jadi Rebutan di Kambing Hitam Cup

Saat awal-awal ditampilkan di latberan kota Semarang, begitu turun gantangan langsung jadi rebutan. Padahal tidak juara. Sang pemilik, Dono, bergeming tak mau melepas andalan baru yang diberi nama Rawa Rontek.

Dono mengaku, Rawa Rontek baru ia dapat dan rawat selama 2-3 bulan terakhir. Tampilan oke di latberan perdana rupanya membuat Dono mantap membawa Rawa Rontek ke gelaran Road to Kambing Hitam Cup 3 di Jogja, 1 April yang lalu, lomba PBI yang menawarkan nuansa dan warna baru.

 

 

SELAMAT DATANG DI CANDI BOROBUDUR CUP 2018. Belum genap kalau belum memiliki dan memakai kaos WAJIB ini. Hubungi 0852.5863.4229 untuk memastian Anda kebagian!

 

Sejak sesi pertama, kerja Rawa Rontek sudah menawan dan mengundang decak kagum peserta lain. Main kembali di sesi dua, tampilannya makin maksimal. Ia tak hanya memamerkan kerajinan, durasi, dan volume, juga gaya yang menawan. Dari gaya bebek sampai putar badan ia pamerkan.

Seperti saat di turunkan di Semarang, di even ini pun tidak meraih juara. Tapi berkat tampilan tersebut, Dono kembali dirubungi pemain lain yang naksir dengan Rawa Rontek. “Kier master pemain Jakarta, Bandung, dan Kalimantan langsung tanya harga. Sampai-sampai saya di ajak ke ATM mau langsung ditransfer,” kisah Dono.

 

DI LUAR LOMBA, RAWA RONTEK SELALU BERDUA

 

Namun karena harga belum cocok, Dono pun lagi-lagi tak melepas jagoan anyarnya tersebut. “Saya yakin masih bisa didongkrak lagi penampilannya. Besuk mau saya turunkan di Borobudur Cup, setelah itu kalau tidak ada halangan mau lanjut ke Piala Pasundan.”

Untuk perawatan, ternyata Rawa Rontek tak ada perawatan khusus. Di luar lomba, Rawa Rontek selalu berdua dengan pasangannya.

“Burung sepasang dimandikan bersama. Lalu burung dibiarkan jemur-jemur sekitar jam 07.00-09.30 pagi. Hariannya juga tanpa kerodong. Sangkar sering saya taruh di bawah, tidak digantung. Saya biarkan burung bermain sama kucing-kucing di rumah.”

 

 

Untuk pakan, Dono memberikan milet putih biasa. Setiap dua hari diberi tambahan biji bunga matahari atau jagung. “Ini jujur apa adanya, tanpa asupan yang berbau obat-obatan. Terimakasih ini dikasih sampel Top Food, malah sudah biji mataharinya, akan kita coba, semoga juga cocok.”

Bila mau tampil setidaknya seperti di Kambing Hitam Cup, syukur bisa lebih baik lagi, Dono yakin secara materi dan kualitas, burung yang ia sebut semi konslet ini masih mampu bersaing dengan jago-jago kesohor lainnya.

KATA KUNCI: pbi sleman dono semarang love bird rawa rontek borobudur cup bambang risdianto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp