MELIHAT DAN MENGECEK LOVE BIRD, BANTU MENGENDORKAN SYARAF YANG TEGANG

DOKTER RAMBO GARUDO MOJOKERTO

Anak Jenderal yang Hobi Pelihara Love Bird Sebagai Relaksasi

Di tengah aktivitasnya yang padat, dokter Rambo Garudo mengaku rasa lelahnya akan hilang saat melihat burung love birdnya. Bahkan, saat perawatnya pulang, anak jenderal ini tak segan meloloh sendiri piyikan love bird hasil ternaknya.

Kandang burung love bird berukuran sekitar 2 x 6 meter yang berada di depan rumah itu, seperti menjadi tempat relaksasi yang menenangkan bagi Rambo Garudo (33), Direktur Rumah Sakit Kamar Medika Mojokerto, yang juga bakal calon Wakil Walikota Mojokerto, berpasangan dengan Akmal Boedianto.

 

 

DOKTER RAMBO GARUDO. TIDAK SEGAN MELOLOH SENDIRI ANAKAN LOVE BIRDNYA

 

Di tengah kesibukan memimpin rumah sakit, sosialisasi program dan mengikuti kampanye, ia masih sempat menjenguk atau sekadar memberi makan burung-burung love birdnya. Dengan cara itu, Rambo mengaku saraf-sarafnya yang tegang terasa kendor, pikirannya menjadi tenang dan hilang rasa stresnya.

Di kandang love bird yang letaknya agak menyisih itu, ada sekitar 70 ekor love bird dengan berbagai warna. Sekitar 20 pasang indukan di antaranya dalam masa produktif, yang setiap bulan bisa menghasilkan piyikan 20-30 ekor. Murai batu, rio-rio, dan anis merah juga dimiliki dr. Rambo, tetapi jumlahnya hanya beberapa ekor.

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Piyikan love bird hasil budidaya Rambo selalu terserap pasar, baik yang diposting melalui media sosial yang ditangani perawat burungnya atau lewat pedagang burung yang sengaja mengambilnya.

Love bird yang dimilikinya kebanyakan dari jenis warna. Ia tidak main di kekean. Abdi, seorang perawat burungnya, mengaku bahwa yang paling mahal dari semua jenis love bird itu adalah biola, yang waktu beli harganya sekitar 35 juta rupiah.

“Hobi memelihara burung kalau ditangani secara serius, bisa untuk usaha yang menghasilkan keuntungan. Namun, syaratnya harus memiliki dalam jumlah tertentu sehingga anakan yang dihasilkan bisa berputar,” ucap anak nomor dua dari Komjen Pol Purn Anang Iskandar, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional dan Kepala Bareskrim Mabes Polri ini.

 

SEJAK SMP SUDAH AKRAB DENGAN BURUNG KICAUAN

 

Rambo mengaku tidak segan membagikan pengalaman beternak love bird seandainya ada warga Kota Mojokerto yang ingin memulai usaha ternak love bird, khususnya dari jenis warna. Main love bird warna, katanya kepuasannya terletak pada saat mendapatkan piyikan warna-warna yang solid, mutasi atau yang lain daripada yang lain, yang dihasilkan dari menyilangkan beberapa indukan tertentu.

Hobi memelihara hewan menurut Rambo menurun dari kakeknya, almarhum Kamari yang dulu hobi memelihara ayam. Selain memelihara ayam, kakeknya juga sebagai tukang cukur yang selalu mangkal di Pasar Tanjung Kota Mojokerto. Rumah kakeknya itu kini menjadi Rumah Sakit Kamar Medika Kota Mojokerto.

 

Burung yang lelah karena perjalanan jauh, lebih mudah dihinggapi penyakit. Sediakan selalu LA KURUS, dari Super Kicau Grup yang terpercaya. Spektrum luasnya menjadikan mampu mengobati lebih banyak penyakit, dan lebih cepat sembuh.

 

Selain kakeknya, orangtua Rambo juga menyukai hewan peliharaan. Ia sendiri juga pernah memelihara ikan cupang. Bahkan, sejak SMP,  Rambo sudah memelihara burung kenari dan berkembang pesat. Anakan kenari yang waktu itu harganya masih bagus selalu terjual. Seiring waktu, harga kenari jatuh hingga ternak kenari tidak bisa menutupi biaya operasional, dan akhirnya kenari-kenari itu dijual.

Menginjak SMA, Rambo yang hobi memelihara burung kembali mendapatkan murai batu hadiah dari seseorang. Burung yang masih trotolan itu dipelihara dengan baik, sampai akhirnya bisa mengeluarkan kicauan yang bagus. Namun, sayang saat dibawa ke lomba, burung itu mentalnya jelek dan tidak mau berkicau.

 

ANAK JENDERAL POLISI YANG MEMILIH MENJADI DOKTER KARENA AMANAH AYAHNYA.

 

Dari pengalaman itu, Ia akhirnya tahu bahwa mental burung harus dilatih, dengan membawanya ke keramaian. Maka saat mendapatkan murai batu berikutnya bernama Air Rawa, burung itu digantangkan di tempat ramai yang dilalui banyak orang.

Murai batu hasil rawatannya itu sempat menyabet beberapa juara di latber dan latpres. Beberapa bulan yang lalu, murai batu Air Rawa itu mabung.

“Murai batu Air Rawa seperti mengerti jika tuannya akan sibuk dan tidak akan bisa membawanya ke gantangan lomba. Mohon Doa dan dukungan kami bisa memenangi Pilkada di akhir bulan ini yah,” ujarnya.

 

 

Di tengah obrolannya dengan burungnews.com, Rambo mengaku memilih profesi dokter karena amanat ayahnya. Waktu itu, saat neneknya meninggal, ayahnya merasa ada keterlambatan saat dokter hendak menanganinya.

Karena amanat itu, kakaknya, Suryo Gading juga menjadi dokter, dirinya dan adiknya, Tiara Ila Dewi juga menjadi dokter. “Menjadi dokter adalah amanat ayah, dokter lebih banyak dibutuhkan banyak orang, terutama orang yang tidak mampu, pengalaman meninggalnya ibu rupanya begitu membekas di benak ayah,” imbuhnya kembali menggarisbawahi pesan sang ayah.

KATA KUNCI: dokter rambo garudo dr rambo garudo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp