SIKATAN ACEH (dok. hbw.com)

DI NEGARA-NEGARA INI TIDAK ADA LOMBA BURUNG

Toh Kepunahan Tetap Mengancam, Haruskah Pemelihara Burung Jadi Kambing Hitam?

Laporan yang dirilis IUCN Redlist tahun 2015, ada 5 besar negara yang tingkat kepunahan burungnya tertinggi di dunia. Indonesia masuk di dalamnya. Ternyata, empat negara yang lain masyarakatnya tidak punya tradisi memelihara, apalagi melombakan burung sebagaimana di Indonesia.

5 Negara tersebut urutannya adalah Brazil, Indonesia, Peru, Kolumbia, dan Amerika Serikat. Urutan yang dirilis oleh IUCN Redlist tersebut berdasarkan jumlah spesies burung yang terancam punah. Brazil memiliki 165 spesies burung yang terancam punah, Indonesia 131, Peru 126, Kolumbia 122, dan Amerika Serikat 115.

 

 

KEHICAP BOANO (dok. burungocehan.link)

 

Menurut data yang pernah dikeluarkan oleh Burung Indonesia, di tanah air kita ini terdapat 1.666 jenis burung, yang 426 spesies di antaranya adalah burung endemik. Ini adalah jumlah jenis burung terbesar ke-4 di dunia setelah Kolumbia, Peru, dan Brazil.

Lalu apa yang menjadi penyebab utama kepunahan di atas? Faktor utama adalah kerusakan lingkungan atau degradasi lahan dan rusaknya habitat. Perubahan peruntukan, dari hutan lindung menjadi lahan pertanian misalnya. Belum lagi perubahan untuk kepentingan yang lain seperti perumahan dan industri.

 

 

Jutaan meter kubik hutan dibuka, kadang dengan cara sembrono seperti pembakaran. Bisa kita bayangkan berapa banyak burung yang gagal menyelamatkan diri bila lahan yang dibakar begitu luasnya. Kalau pun bisa berpindah, di tempat yang baru mesti bersaing dengan burung setempat, keseimbangan di tempat baru pun dalam kurun waktu tertentu akan terganggu.

Pemanfaatan pupuk buatan dan pestisida secara masif dan terus menerus, membuat mati atau berkurangnya cacing dan serangga, yang menjadi salah satu pakan utama burung di alam. Putusnya salah satu mata ranai ekosistem ini sudah barang tentu juga mengganggu kehidupan burung. Demikian juga dengan polusi udara.

Di bawahnya, barulah karena faktor perburuan liar dan perdagangan burung, baik yang diambil bagian tubuhnya, atau pun untuk dijadikan hewan peliharaan.

 

PUNAI TIMOR (dok. supripakaian.blogspot.co.id)

 

Seandainya aturan diketatkan, masyarakat Indonesia tidak boleh lagi memelihara burung secara sembarangan, terutama untuk burung-burung yang dilindungi, apakah itu akan menyelesaikan seluruh masalah terkait ancaman kepunahan? Rasanya tidak, selama penyebab utama yakni daya dukung lingkungan yang terus menurun tidak ikut dibenahi.

 

SEBAGIAN DATA DISADUR DARI ALAMENDAH.ORG, SELENGKAPNYA KLIK DI SINI

KATA KUNCI: pelestarian burung burung dilindungi burung hampir punah burung endemik mereka berani bertaruh nyawa demi kelestarian burung

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp