DAFTAR PESERTA RPM FEAT PANLONG STADIUM

Mengapa Kicaumania dari Jauh Merapat ke Ponorogo, Padahal Hadiahnya Kecil

“Waduhh… saya tak kebagian tiket, tidak jadi berangkat ke Ponorogo,” ujar H. Suwadi, salah satu murai mania kawakan dari Klaten ketika dikonfirmasi perihal rencananya berangkat ke event RPM Feat Panlong Stadium, Minggu 1 Desember 2024.

Apa yang disampaikan oleh H. Suwadi, menunjukkan bila habisnya tiket event RPM tersebut, memang benar adanya, bukan dibuat-buat, bukan gimik untuk memancing calon peserta segera mendaftar/memesan tiket dan mengamankannya.

“Sudah sekitar 2 pekan yang lalu tiket semua kelas habis. Ya, habis terbeli, sold out, bukan sekadar terpesan,” terang Bachtiar, admin tiket RPM kepada burungnews.com.

 

[adop_konten]

 

 

Sebagai sebuah EO yang relatif baru, sekitar 1 tahun, RPM memang menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Event-eventnya selalu dipenuhi peserta. Padahal, RPM lahir dan tumbuh di daerah “terpencil” di sisi barat daya Jawa Timur.

Salah satu yang cukup fenomenal, ketika RPM “diboyong” oleh Asha Solo, menggelar event di Karanganyar, Solo Raya. 12 kelas yang dibuka, semua full, termasuk kelas wajib sangkar, yang berarti adalah “member”, yang sebagian besar tentu dari Ponorogo dan kota-kota di sekitarnya. Hanya beberapa saja yang berasal jauh dari Ponorogo.

Artinya, para murai mania itu ternyata tetap semangat untuk mengikuti ke mana RPM menjalani Road Show, meskipun harus melawat cukup jauh sampai Solo. Selama berlangsungnya lomba, banyak yang mencoba mencari dan berburu tiket cancel, menandakan bila tiket memang benar-benar habis, bukan hanya gimik.

 

 

Maka, cerita tiket RPM habis jauh hari sebelum pelaksanaan, ketika eventnya akan berlangsung di kota mereka sendiri, Ponorogo, tentu bukan hal mengejutkan. Event-event sebelumnya juga selalu sold out. Bahkan, banyak yang dari jauh pun mau bersusah payah ingin hadir. Padahal, mau ke Ponorogo, tak ada pilihan selain lewat jalur kendaraan darat.

Mereka yang datang dari jauh, antara lain Palembang, Jakarta, Semarang, Jogja, Solo, Demak, Yogyakarta, Ngawi, Surabaya, Malang, dan wilayah Jawa Timur lainnya seperti Pacitan, Magetan, Trenggalek, Nganjuk, Kediri, Blitar, dan kota-kota lainnya.

Apa yang dicari? Kalau memburu hadiah, bagi yang jauh, rasanya tidak. Dengan tiket hanya mulai 350K hingga 1.880K, kalau pun juara, jelas tidak sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang mesti dikorbankan. Bagi kicaumania kebanyakan di daerah, bandrol tiket ini mungkin terasa lumayan tinggi, namun bagi sejumlah bos, mungkin saja dianggap murah meriah. Bagi mereka para bos, secara materi, nilai hadiahnya pun sebenarnya tidak seberapa.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

"Ini kan memang even di daerah, kemasan tentu harus menyesuaikan. Jadi istilahnya sebenarnya bukan tiket kecil terus hadiah kecil. Yang betul, kemasan memang kita siapkan untuk menengah ke bawah. RPM kan bisa dibilang komunitas akar rumput, tapi sangat membanggakan sekali sebab didatangi banyak pemain nasional," jelas Mr. Slank. 

Lantas, sekali lagi, apa yang dicari? Rasanya, mereka memang menginginkan sesuatu yang baru, hal yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Mereka ingin ikut merasakan aura lomba yang berbeda, lomba berkualitas baik secara penyelenggaraan maupun penjurian, prestis, dan nyaman. Itu semua, memang tidak hanya diukur dari harga tiket serta nilai nominal hadiah.  

Tingkat kepercayaan pada penjurian yang tinggi, menjadikan suasana lomba tertib, kondusif, benar-benar tanpa teriak, serta bisa menerima atau legowo apa pun keputusan team juri. Itulah yang menjadikan suasana secara keseluruhan terasa nyaman. Sesuatu yang sejauh ini, menjadi nilai lebih dari RPM.

 

TOPSONG dengan bangga memperkenalkan TOPSONG PREMIUM kemasan baru dengan botol, dengan tambahan pengaman. Infomasi, hubungi 0813.2941.0510.

 

Mengapa semua kelebihan itu bisa diperoleh oleh RPM yang umurnya masih sangat muda, sekitar 1 tahun. Padahal, dengan nada merendah, para tokohnya seperti Mr. Slank, Mr. Agus Black Jazz, menyebut di RPM semua orang biasa, tidak ada “orang hebat”.  

Secara publisitas, terutama dari sisi media sosial, RPM juga tidak menonjol. Wajar bila sebagian kicaumania dibuat bingung dan geleng-geleng kepala, mengapa Mr. Slank, sang Ketua, bisa membuatnya jadi magnet yang sangat kuat, tanpa harus bikin sensasi, kontroversi, dan semacamnya di media sosial. 

Untuk penjelasan dan ulasan lengkap pernah dirilis media ini, mungkin bisa menjawab sebagian pertanyaan tersebut. Silakan dibaca kembali pada link-link di bawah ini.

BARU SETAHUN, MENGAPA RPM BISA BERKEMBANG PESAT

TIDAK ADA “ORANG HEBAT”, RPM TETAP BISA TERBANG TINGGI

 

 

 

 

 

Hati-hati, makin gencar beredar produk PALSU! Pastikan anda mendapatkan produk SUPER-N asli. Jangan ragu memastikan kepada kios/toko, minta ditunjukkan kardus yang ASLI adalah seperti di bawah ini. Perhatikan juga warna, bentuk, dan ciri BOTOL SUPER-N yang asli.

 

 

 

BEBERAPA EVENT BERIKUT:

PMM - SRIWEDARI BERKICAU, 8 DESEMBER DI TAMAN BALEKAMBANG

 

BnR AWARD DI YOGYAKARTA:

 

PRASASTI - HAPPY NEW YEAR PARTY CUP 15 DESEMBER

KATA KUNCI: rpm feat panlon stadium ponorogo rpm ponorogo rpm mr slank rpm

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp