DELATA SF. JUARA UMUM SINGLE FIGHTER

COMPRESSOR CUP I PONOROGO

Gading Menggila, Delata SF dan Edan Bebas BC Juara Umum

Love bird Gading keluar sebagai bintang lapangan di Compressor Cup I Ponorogo setelah mencetak lima kali podium pertama dan dua kali runner up. Di akhir perlombaan, Delata SF Klaten dan Edan Bebas BC Boyolali dinobatkan sebagai juara umum.

Pameran dan lomba burung berkicau Compressor Cup I yang digelar pada Minggu, 16 September 2018 di Gantangan Yuvan, Ponorogo berlangsung ramai dan meriah. Tak hanya dihadiri oleh pemain-pemain lokal, even kolaborasi Mr. Dedi dan KT Ban ini juga diikuti oleh pemain Jalaratu dan Solo Raya.

 

 

SUASANA LOMBA

 

Tampil prima dan gemilang, love bird Gading keluar sebagai bintang lapangan setelah meraih lima kali podium pertama dan dua kali runner up. Ngekek rajin dan gacor dengan jeda rapat, love bird lutino ini sukses menghipnotis juri dengan aksi konsletnya.

Bisa tampil stabil dan konsisten selama tujuh sesion tentu bukan suatu hal yang mudah, namun amunisi M. Adrian BF ini mampu membuktikan kualitasnya sebagai salah satu love bird jawara yang tangguh dan kuat main bersesi-sesi. “Gading ini mau main berapa sesi juga kuat, semakin lama justru makin menggila mainnya,” ungkap calon dokter ini.

 

M. ADRIAN BF. LB GADING BORONG JUARA

 

Tak hanya borong juara melalui Gading, spesialis love bird asal Sukoharjo ini juga berhasil menempatkan Ganesha di posisi ketiga kelas Dunlop dan Hancook A. Melihat performa amunisi-amunisinya sedang top perform, M. Adrian mengisyaratkan akan silaturahmi dengan love bird lovers tanah air di Piala Raja.

Menurunkan love bird Basudewa, Kedung Mulyo SF juga berhasil mengukir prestasi dengan menduduki beberapa kali posisi runner up. Meski belum menjadi yang terbaik di lomba kali ini, perolehan poin love bird andalan Sigit KM ini selalu bersaing ketat dengan Gading.

 

KEDUNG MULYO SF. SUKSES BERSAMA BASUDEWA DAN WIRO

 

Wiro, amunisi lain milik Sigit KM juga mampu menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu love bird yang tak boleh dipandang sebelah mata. Tak hanya berhasil meraih nomor kecil, Wiro bahkan mampu meraih podium puncak di kelas Achilles A dan B.

Keberhasilan Vampire milik Dobleh masuk nomor kecil di sejumlah kelas semakin menegaskan dominasi love bird-love bird Solo Raya di gelaran kali ini. Meski sedikit kecewa karena gagal menjadi yang terbaik, punggawa Nesha SF ini puas dengan kinerja amunisi miliknya dan siap gas ke Piala Raja.

 

NESHA SF. KENARI JAMAL HATRIK

 

Di kelas kenari Nesha SF berhasil sapu bersih semua podium juara melalui Jamal. Tampil ngedur dengan durasi panjang dan pembawaan lagu utuh, Jamal berhasil menghipnotis juri dan tiga kali diganjar koncer A. “Meski main jauh, penampilan Jamal nggak mengecewakan. Tiga kali podium pertama jadi bukti kalau Jamal memang memiliki kualitas istimewa,” ungkap Tanjung, sang mekanik.

Penampilan tak kalah apik ditunjukkan oleh Costa, orbitan baru Marco M89 Canary yang berhasil meraih tiga kali runner up. Tampil ngedur dengan gaya wiper kiri kanan, kenari kuning ini menjadi menyihir para kenarimania yang hadir. Meski sempat ditanyakan oleh beberapa pemburu gaco, Marco mengaku masih pikir-pikir dan enggan melepas gacoan barunya.

 

M89 CANARY. MESKI DEBUTAN BARU, COSTA LANGSUNG CURI PERHATIAN

 

Laga seru sarat tensi panas yang tersaji di kelas cucak hijau Bridgestone berhasil dimenangkan oleh Jaran Goyang milik Abah Ian. Bongkar isian sambil ngentrok jambul, amunisi andalan HIU 21 Madiun ini tampil menawan dengan tonjolan suara dan varisasi lagu yang dibawakan.

Di kelas GT Radial dan Dunlop, Jaran Goyang harus mengakui keunggulan Brutal milik Mr. Jack Ponorogo dan Daun Muda andalan Nanang Delata. Dengan prestasi ini Abah Ian makin percaya diri untuk turun ke even-even besar di Jawa Timur dan sekitarnya.

 

HIU 21 MADIUN. CH JARAN GOYANG JUARA KELAS UTAMA

 

HIU 21 juga sukses menempatkan murai batu Gedor di podium puncak kelas GT Radial. Tampil dominan dan menonjol dengan aksi ngerol nembak sepanjang perlombaan, Gedor sukses mencuri perhatian juri dan diganjar koncer A di sesi-sesi awal lomba. Sayang di kelas-kelas selanjutnya, Gedor harus mengakui ketangguhan Bolistic dan King Emperor yang akhirnya keluar sebagai kampiun.

Meraih tiga kali juara pertama, kacer Wiro Sableng kembali membuktikan kualitasnya sebagai salah satu burung papan atas di Jalaratu. Ditempel ketat oleh Trinil andalan Prima SF Boyolali, amunisi andalan Mr. Didin Lapendos ini tampil nagen dengan alunan lagu rol speed dikombinasi dengan tembakan-tembakan dahsyat.

 

DIDIN LAPENDOS. KACER WIRO SABLENG HATRIK

 

Kembalinya performa Wiro Sableng membuat Didin mulai menatap sejumlah lomba besar seperti Piala Raja. Meski harus bertarung dengan kacer-kacer terbaik setanah air, Piala Raja menjadi salah satu even yang bisa mempertemukan pemain-pemain kacer dari berbagai blok.

Mengumpulkan poin tertinggi di akhir perlombaan, Delata SF Klaten dan Edan Bebas BC Boyolali keluar  sebagai juara umum. Meski tidak diunggulkan sebelumnya, munculnya nama Delata SF menjadi kejutan tersendiri mengingat team asal Klaten ini tergolong jarang turun di even-even Jalaratu.

 

EDAN BEBAS BC. JUARA UMUM BIRD CLUB

 

“Terima kasih atas kerja samanya sehingga Delata SF bisa keluar sebagai juara umum SF di gelaran kali ini. Semoga kita bisa bekerja sama lagi di lain waktu,” ungkapnya. Mewakili panitia, Dedi mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta dan mohon maaf apabila ada kekurangan selama berlangsungnya lomba.

 

GALERI COMPRESSOR CUP I PONOROGO

 

PANITIA COMPRESSOR CUP I PONOROGO

 

JURI COMPRESSOR CUP I PONOROGO

 

PEMBAGIAN DOORPRISE

 

MR. JENDRA. BLUE SAVIER LANJUT KE PIALA RAJA

 

MURAI BATU GEDOR KONCER A 

 

DATA JUARA COMPRESSOR CUP I PONOROGO LIHAT DI SINI

KATA KUNCI: compressor cup gading basudewa vampire wiro wiro sableng jamal delata edan bebas jaran goyang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp