JUARA KELAS BEBAS. Kenari Nao Nao bersama seluruh kru B SF Surabaya saat di Ponorogo.

CANARY CONTEST BUPATI CUP II PONOROGO. Inilah Jawara yang Sukses Pukau Publik Kenari Ponorogo

Dari Kota Pahlawan, Beramunisikan Blackthroat dan berdurasi Panjang, Nao Nao Makin Sering Kuasai Kelas Kenari

Tandang di Canary Contest Bupati Cup II Ponorogo tuntas sukses dihelat, Minggu (22/9/2019) dengan di gantangan komplek ex waterpark Kintamani, Jl. KI Ageng Kutu, Ponorogo, Jawa Timur, merupakan penampilan kesekian kalinya bagi Nao Nao, Kenari milik Mr. Siswanto, asal kota Pahlawan, Surabaya.

Turun di kelas Bebas, merupakan spesialiasi Nao Nao, Kenari F1 warna kuning, uniknya, dalam pengamatan penulis saat main di Ponorogo ini, Nao Nao tak terlihat tampil ngotot malah terkesan santai. Namun tetap dengan durasi yang panjang dan ngetem yang nyaris jarang. Volume lagunya pun cukup keras, dengan materi Blackthrout yang cukup jelas tertangkap telinga.

Wal hasil, "ulah" Nao Nao yang saat final menempati gantangan nomer 1 pun berbuah nilai di Volume 6.93, Lagu 7,48, Kerajinan 6,48 dan Gaya 6,65 atau total jendral nilai yang ia kumpulkan mencapai 27,54, dan menjadi yang tertinggi dibanding rival-rivalnya.

Penampilan perdana di Kota Reog ini pun sempat membuat publik kenari Ponorogo, berkasak kusuk positif dengan mengakui bahwa Nao Nao memang layak menjadi Juara. Bahkan, sebelum gelar juara dimumkan, usai penjurian, sudah banyak yang menjagokan Nao Nao bakal memenangi kelas utama ini.

"Ya karakternya memang begitu, durasi panjang dengan volume yang keras, dan memang benar materi isiannya Blackthroat," buka Mr. Siswanto.

Sejatinya, tambah Pak Sis, demikian pria berkacamata ini akrab disapa, Burung yang selalu dikawal Firman, mekanik sekaligus putranya ini, sudah cukup dikenal di blok Timur, apalagi di kawasan Surabaya. "Bahkan Nao Nao cukup di kenal di kawasan tapal kuda, dari Banyuwangi hingga Probolinggo. Di Piala Raja kemarin sayang kita nggak kebagian tiket, karena banyak kelas yang sudah di booking kalangan komunitas, hingga Nao Nao nggak bisa tanding padahal saya benar-benar ingin sekali mengujinya disana," papar.

Sekilas tentang Pak Sis ini, awalanya dia merupakan pemain Cucak Hijau dan Cendet, namun karena sesuatu hal ia tinggalkan dan beralih ke main Kenari. Main Kenari sendiri belum lama, baru sekitar dua tahun, sementara Nao Nao baru setahun ini ia pegang.

Lantas, apa yang menarik dari main Kenari? Menurutnya, kalau anda punya penyakit jantung awas, hati-hati jangan main kenari, karena bisa makin deg-degan. "Dan yang paling bikin sport jantung adalah saat banding-banding terakhir para juri. Itu yang bikin adrenalin naik tinggi, dan rasanya jantung mau copot, tapi terus plong kalau sudah tau hasilnya. Apalagi bagi pria yang sudah seusia saya," pungkasnya.

Beberapa prestasi terkini yang diraih Nao Nao sebelum memenangi kelas Bebas di Canary Contest Ponorogo ini, diantaranya, double winners di Launcihng Surya BC Mojokerto, demikian pula saat tampil di KM CUP 3 Feat Satelit BC Mojokerto beberapa pekan silam, Nao Nao juga meraih juara 1 sebanyak 2 kali, juga di beberapa even blok Tengah Semoga stabil di jalur juara Pak Sis..

 

 

KATA KUNCI: canary contest bupati cup ii ponorogolomba burung ponorogopkp ponorogokenari nao nao

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp