PULUHAN BURUNG DITANGANI SENDIRI

BUNDA SNOWWHITE, SRIKANDI KICAUMANIA

Tinggal di Singapura, 5 Tahun Merawat Sendiri Puluhan Burung

Rabu, 14 Februari 2024 - BREEDING

Bunda Snowwhite, begitu para sahabatnya biasa memanggil. Masih muda, cantik, dan ia sudah 5 tahun rajin merawat puluhan burung seorang diri. Awalnya mengikuti hobi sang suami, sekarang justru ia yang “mengambil alih” sepenuhnya kegiatan hobi dan merawat semua burung-burungnya.

Yang ia urus juga tak tanggung-tanggung. Total sebanyak 13 ekor murai batu, 4 ekor Kenari, dan 24 ekor Love Bird. Terakhir, bahkan terus bertambah. Murai batu menjadi 15 ekor, kemudian ditambah dengan hwamei 7 ekor dan pleci mata putih 8 ekor.

BUNDA SNOWWHITE, AJEG DAN KONSISTEN MERAWAT PULUHAN BURUNG

Wanita asal Jawa Timur ini, tinggalnya di negeri Singa alias Singapura. Puluhan burung itu, dirawat dengan penuh kasih sayang, buat dinikmati keindahan postur bodi dan suaranya di rumah. Bunda Snowwhite bukanlah seorang penggantang atau pelomba, kendati di negeri Singapura juga ada lomba burung.

Meskipun bukan pelomba, bukan berarti koleksinya asal-asalan. Bunda Snowwhite tetap mensyaratkan burung-burungnya juga punya kualitas dari sisi materi irama lagu.

“Memang tidak pernah ikut lomba, tapi saya paham kriteria penilaian yang berlaku di Singapura. Model lomba di sini memang beda dengan di Indonesia. Lomba di sini fisik seperti penampilan bula dan ekor, juga sangkar dinilai. Pada jenis hwamei, irama lagu juga masuk kriteria dalam penilaian,” ujar Bunda.

Hal lain yang berbeda, bila di Indonesia orang bisa membawa burung untuk diturunkan dalam beberapa kelas, di Singapura sebaliknya. “Dalam satu kelas atau jenis burung, pemain di sini minimal bawa 5 ekor untuk diturunkan di kelas yang sama. Jumlah gantangan di sini kan lebih besar, waktu penilaiannya juga lebih lama.”

MERAWAT BURUNG TIDAK ASAL, HARUS JELI DAN TELITI

Harga pakan di Singapura juga beda jauh bila dibandingkan dengan di Indonesia. 1 kilogram jangkrik misalnya, mencapai 400 ribu rupiah. “Di sini, jangkriknya juga beda, lebih banyak kandungan airnya,” imbuhnya.

Harga seperempat kilo ulat Jerman 100 ribu rupiah, ulat hongkong 1 ons harga 50 ribu rupiah. “Tantangan terberat jika memasuki musim panas, karena panasnya bisa tiga kali lipat lebih panas dari negara kita.”

Cara merawat burung juga ada perbedaan. “Berbeda dengan di Indonesia, di sini para pemain kicauan tidak mengenal kendang umbaran. Untuk mengolah pernapasannya, mereka hanya menerapkan 1 tangkringan saja.”

Apa yang dilakukan Bunda untuk menstabilkan birahi dan emosi, sehingga tetap bisa menikmati suaranya dalam keseharian? Selain jangkrik, Bunda juga memberikan katak kecil atau ikan gapi untuk murai dan hwamei.

Khusus pleci, setiap hari ia harus mempersiapkan menu yang berbeda-beda untuk masing-masing pleci yang ia miliki, di antaranya buah apel, jeruk, dan mentimun.

SALAH SATU KOLEKSI PLECI

Selain aktivitas kesehariannya dalam merawat burung, di sela-sela waktu santainya Bunda bermain aplikasi tiktok untuk berkomunikasi dengan teman-teman sesama pecinta burung yang ada di Indonesia. Di situlah ia bisa saling tukar pikiran dalam rawatan murainya.

Apa yang dilakukan oleh Bunda, tentu sangat menarik. Bunda juga orang yang terbuka dan siap untuk berteman dan bertukar pikiran serta pengalaman. Anda ingin kenal lebih dekat, silakan follow akun tiktok-nya.

Jika teman-teman kicaumania ingin bertanya tentang rawatan atau bertukar ilmu dan pengalaman tentang rawatan burung-burung bisa bergabung dan follow akun tiktok bunda @snowwhitesingoedan.

KATA KUNCI: bunda snowwhite