BUDI INDO (2 DARI KIRI), KETUA UMUM RONGGOLAWE NUSANTARA

BUDI INDO

Ronggolawe Nusantara Bukan Hanya EO Lomba

Sabtu, 14 Mei 2016 - PROFIL

Ronggolawe Nusantara baru saja dideklarasikan pada 5 Mei 2016 yang lalu. Lalu ke mana “kapal baru” yang besar ini hendak diarahkan?

Budi Indo, sang Ketua Umum, memberikan gambaran arah Ronggolawe Nusantara, dalam perbincangan santai dengan burungnews.com di sela-sela acara ‘welcome party” Piala Canting Pekalongan, di Sahid Mandarin, Sabtu, 14 Mei 2016.

“Yang ingin kami tekankan, Ronggolawe Nusantara itu sesungguhnya organisasi umum yang punya fungsi sosial. Jadi, bukan semata EO lomba burung saja. Itu hanya salah satu aktivitasnya saja,” jelasnya.

Secara struktural, Ronggolawe Nusantara memang menjadi rumah induk, di mana di dalamnya ada Dewan Pimpinan Pusat (DPP), yang menaungi DPW di tingkat Propinsi, dan kemudian DPC di tingkat Kabupaten.

“Tradisi yang selama ini sudah berjalan di Ronggolawe dan itu akan kita teruskan bahkan tingkatkan, adalah memberikan santunan kepada Rumah Yatim dan semacamnya, yang besarannya 2,5 % dari hasil yang kita peroleh.  Pemberian santunan itu teknisnya bisa terkait dengan suatu even lomba, bisa pula dilakukan terpisah. Pokoknya rutin, ada atau tidak ada even lomba, memberikan santunan itu mesti kita lakukan.”

Memberikan santunan, juga hanya salah satu dari aktivitas Ronggolawe Nusantara, agar organisasi ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

Secara internal, Ronggolawe Nusantara juga akan terus berbenah agar bisa menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat luas, khususnya para kicaumania.

Selama suatu organisasi itu masih dibutuhkan oleh masyarakat, maka akan tetap bisa eksis, bahkan juga berkembang dan membesar.

“Sebagai organisasi yang berkaitan dengan hobi burung berkicau, kita ini kan terbilang masih baru, setelah sebelumnya ada PBI, BnR, kemudian juga banyak EO-EO independen. Sekarang, Ronggolawe itu kan sudah terlanjur menjadi besar, jadi A to Z perlu dikelola dengan baik. Adanya Ronggolawe Nusantara, arahnya secara umum ya ke situ.”  (bersambung)