BAHAN CENDET DARI MADURA DINILAI LEBIH BAIK

BRUSHER KECIL

Ini Tips Memilih Bahan Cendet Terbaik Untuk Lomba

Rabu, 10 Juni 2020 - TIPS

Dinilai sangat menantang karena karakter fighternya yang tinggi membuat Brusher Kecil tak bisa lepas dari pesona burung cendet selama 15 tahun. Dari pengalamannya bermain cendet selama itu, Brusher Kecil memberikan tips untuk memilih cendet agar tidak tergerus perkembangan lomba di masa sekarang.

Sejak menginjak bangku sekolahan SMP pada tahun 2005 silam, Dika Fendi Ardiansyah atau yang biasa dikenal dengan nama Brusher Kecil sudah menggeluti dunia percendetan. Menurut Brusher Kecil, perkembangan akan lomba untuk cendet tergolong maju dan berbeda dari dulu saat ia awal mengenal cendet.

“Tahun 2005 dan sekarang (tahun 2020) sudah sangat jauh perbedaannya untuk melombakan cendet. Dulu kebanyakan burung cendet jawara identik dengan varian gereja tarungnya yang ngebren tapi sekarang berbeda. Para kicau mania sekarang lebih kritis dimana lagu gereja tarung walau ngebren bisa kalah dengan lagu lainnya asal lebih dari 2 lagu yang dibawakannya,” buka Brusher Kecil.

Variasi lagu yang menjadi acuan utama dari lomba saat ini membuat Brusher Kecil lebih menyeleksi burung-burung atau bahan cendetnya dari berbagai daerah. Namun menurut Brusher Kecil, burung cendet yang lagi trend sekarang berasal dari pulau Garam, Madura.

BRUSHER KECIL

“Meskipun cendet dari pulau Jawa dan Sumatera juga tak kalah apik tapi karakter dari Madura lebih baik seperti di fighternya yang lebih tinggi. Kemudian kecerdasannya dalam menangkap suara masteran juga lebih baik karena setelah saya cermati dari berbagai bahan, cendet dari Madura lebih cepat menangkapnya,” bebernya.

Maka dari itu Brusher Kecil menghimbau jika bisa masteran haruslah burung asli agar suaranya lebih cepat ditangkap. “Demi memaksimalkan hasil bahan-bahan cendet dari Madura saya menyiapkan parkit, love bird, gereja tarung, sogok ontong, kapas tembak, kenari, tengkek dan kolibri ninja sebagai guru vokalnya di rumah,” ucapnya.

Dalam proses pemilihan burung, fisiknya tentu harus bagus. Seperti kakinya, walau masih trotol kakinya harus terlihat kuat dalam mencengkram tangkringan. Pasalnya, menurut Brusher Kecil burung yang cengkramannya kuat disinyalir bakal menjadi burung yang nagen tarungnya mendatang jika dirawat dengan benar.

“Setelah kakinya yang kuat tentunya body juga harus baik alias jangan terlalu gemuk. Kemudian yang terpenting, kembali lagi pada karakternya harus fighter tinggi. Jika dari kecil sudah tinggi fighternya nantinya saat lepas dari trotol burung sudah bisa dilihat gaya tarungnya saat bertemu lawan,” katanya saat ditemui tim burungnews.com di kediamannya.

KAKI KUAT DAN BODY TIDAK GEMUK DISINYALIR AKAN NAGEN TARUNGNYA MENDATANG

Jika bicara soal pakan, Brusher Kecil mengucapkan tidak semua bahan diberi makanan dan EF yang sama. Dalam hal ini, pria asal Kediri ini lebih mengutamakan keinginan burung ketimbang memberikan porsi yang aneh-aneh.

“Kalau masih trotol berikan saja apa maunya kalau bisa jangan diberikan yang terlalu aneh-aneh dulu takutnya berimbas buruk saat sudah lepas trotol. Tapi begitu sudah lepas trotol kita hanya perlu melihat karakternya dan menyesuaikan EF apa yang perlu ditambahkan pada menu barunya,” jelasnya.

Dari tangan dinginnya, Brusher Kecil sudah mencetak banyak bahan-bahan terbaik. Bahkan bahan-bahannya sudah terjual di berbagai kota seperti Jember, Semarang, Jakarta dan beberapa kota lainnya di Jawa Timur.

“Alhamdulillah lewat burung ini rejeki saya beserta keluarga berlimpah. Bahkan tim besar dari Kediri yakni Jalu SF juga mempercayakan gaco nasional cendetnya seperti Paku Alam, Wiro dan Komando untuk saya rawat. Semoga dengan ilmu yang saya share bisa berguna dan dunia perlombaan cendet semakin ramai,” tutupnya. [SINGGIH/WAWA]

BRUSHER KECIL BERSAMA TROPI YANG DIRAIHNYA

KATA KUNCI: brusher kecil