Ir. H. AGUS GAMPING - AGP BF. BERSAMA SEBAGIAN ANAKAN PANDA

BREEDING MURAI BATU PANDA EKOR PANJANG – AGP BF

Nyetaknya Sulit, Harganya Selangit + Vidio

Dalam beberapa tahun terakhir, murai batu postur dan warna begitu populer. Banyak breeder pendatang baru yang khusus materinya adalah postur, seperti varian ekor panjang, dan warna. Sementara breeder yang sudah existing, menambah materi indukan varian postur dan/atau warna.

Salah satunya adalah Ir. H. Agus Gamping dengan benderanya AGP BF, dari Sleman Yogyakarta. AGP BF sudah lama dikenal sebagai breeder yang sukses dengan jenis burung cucak rawa, murai batu, hingga kacer. Selain produknya terhitung lancar, pasarnya pun bisa dikata tak menemui kendala.

Breeding cucak rawa, kacer, dan murai batu basik suara, masih jalan lancar seperti biasanya. “Tapi kami juga ikut trend, menambah materi induk dengan murai batu warna, khususnya varian Panda atau yang ada corak dominan putihnya,” ujar Ir. H. Agus Gamping, ketika dikonfirmasi burungnews.com.

 

[adop_konten]

 

SEBAGIAN DARI 16 ANAKAN PANDA SAAT INI DI AGP BF, SLEMAN, YOGYAKARTA

 

Materi indukan yang dimaksud, dari jenis split Panda. Split Panda adalah burung yang satu sarang dengan anakan Panda, tapi masih berwarna hitam seperti murai batu pada umumnya. Misalnya, dalam satu sarang ada 3 telur menetas, 2 burung jadi Panda, 1 burung tetap hitam. Nah, burung yang hitam itu kemudian disebut sebagai Split.

 Split ini setelah dewasa, dan dijadikan indukan, turunannya berpeluang besar kembali menghasilkan anakan Panda.

“Dari pengalaman yang sudah kami jalani, meskipun indukan Split, anakannya memang belum tentu jadi Panda, tetapi ada peluang cukup besar. Bisa dikatakan, itu ada faktor hoki atau rejeki-rejekian,” imbuh H. Agus yang kini masih menjabat sebagai Ketua Pengda PBI Jateng-DIY.

 

 

Hingga saat ini, dari beberapa indukan Split, AGP BF sudah menghasilkan 16 anakan yang keluar Panda. “Pasarnya masih ada. Mungkin tidak besar sekali, tapi menurut saya itu juga sesuai dengan sulitnya nyetak Panda. Demikian pula dengan harga pasaran, juga mengikuti.”

Agus lantas mencontohkan. Salah satu anakan Panda yang dimilikinya, usia 6 bulan, betina dengan ekor 21 cm, sudah ada yang nawar hingga 65 juta rupiah. “Belum saya lepas. Nyetaknya sungguh sulit, kalau harganya menurut saya bisa lebih tinggi lagi supaya bisa lepas. Saya kira itu memang pantas dan sesuai, ada rupa ada harga.”

Sebelumnya, juga sudah ada anakan Panda jantan, dengan ekor 31 cm. “Sudah dilepas ke orang lain. Saya kira saat ini nilainya sudah 100an juta lebih.”

 

PANDA BETINA EKOR 21 CM. DITAWAR 65 JUTA BELUM DIKASIHKAN

 

Apakah indukannya tak hanya Split Panda saja, tapi juga postur ekor panjang? “Awalnya, Split Panda biasa atau ekor pendek. Tapi di AGP BF kemudian di-up grade jadi ekor panjang. Secara postur jelas lebih menarik, nilai juga jelas akan lebih tinggi lagi karena sudah paduan Panda sekaligus juga ekor panjang,” jelasnya.

Sejak awal, AGP BF benar-benar dikelola dengan baik, sehingga secara bisnis pun sangat memadai hasilnya. “Ini memang bukan kegiatan untuk iseng-iseng, jadi kita kelola dengan sangat serius, termasuk dari sisi bisnisnya.”

Sebagai Ketua PBI Pengda Jateng-DIY, Ir. H. Agus Gamping tentu sangat beruntung karena memiliki breeding yang cukup handal. “Sebab PBI itu, sesuai namanya Pelestari Burung Indonesia, maka yang paling utama itu ya sisi pelestariannya. Banyak orang keliru karena memahami PBI lebih sebagai penyelenggara lomba burung, padahal itu hanya salah satu program saja dan bukan program yang utama.”

 

Hati-hati, makin gencar beredar produk PALSU! Pastikan anda mendapatkan produk SUPER-N asli. Jangan ragu memastikan kepada kios/toko, minta ditunjukkan kardus yang ASLI adalah seperti di bawah ini. Perhatikan juga warna, bentuk, dan ciri BOTOL SUPER-N yang asli.

 

Tugas pengurus PBI di semua tingkatan, mulai yang terkecil di tingkat Cabang, Pengda, hingga Pusat, adalah melakukan pembinaan pada breeder yang ada di wilayahnya masing-masing. “Apa yang bisa kami lakukan dengan pembinaan itu kan bukan hanya ngomong, bukan hanya sekadar formalitas, karena kami juga punya breeding yang sudah cukup lama dan sampai saat ini juga berjalan baik. Artinya, bisa memberikan contoh pada Cabang-Cabang.”

Jenis burung yang ditangkar oleh PBI pun, bukan sebatas pada jenis-jenis yang punya nilai ekonomi tinggi seperti cucak rawa, murai batu (termasuk vairan postur dan warna), anis kembang, branjangan, kacer.

“Di Pengda Jateng-DIY, yang saat ini jadi program andalan justru dukungan pada pengembangbiakkan jenis Tyto Alba, atau kita kenal sebagai burung hantu yang sudah dan sedang dijalankan oleh PBI Cabang Sukoharjo. Ini bukan varian berkicau, pada usia tertentu setelah mampu terbang justru kembali dilepasliarkan ke alam bebas untuk membantu para petani mengendalikan hama tikus.” [maltimbus]

 

PANDA JANTAN EKOR 31 CM. SUDAH PINDAH TANGAN

 

SALAH SATU ANAKAN PANDA DI AGP BF

 

KANDANG AGP BF

 

VIDIO PANDA AGP BF, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: ir h agus gamping ketua pengda jateng - diy agp bf tyto alba tito alba

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp