BnR 25-G BEKASI

Pertama Kali, Tes Swab Antigen di Lokasi Lomba

Pandemi Covid-19 membuat semua aspek kehidupan serba terbatas dan terganggu, termasuk lomba burung berkicau. Setelah sebelumnya penyelenggara lomba berusaha menerapkan prokes 3M, kali ini BnR Indonesia satu langkah lebih maju, melakukan tes Antigen kepada para peserta.

Sekadar menerapkan prokes 3M masih sering diperdebatkan mengingat dalam prakteknya kerap terjadi pelonggaran, terutama dalam hal saling menjaga jarak. Perlu langkah yang lebih baik agar event lomba burung benar-benar tidak menjadi cluster baru penyebaran covid-19.

Itulah yang kemudian dilakukan oleh BnR Indonesia saat menggelar event BnR 25 G di Bekasi, Minggu 28 Januari 2021. Semua yang datang ke lokasi lomba, apakah itu panitia, team juri, peserta, atau sekadar datang untuk menonton, wajib membawa dan menunjukkan surat hasil tes Swab Antigen terbaru atau yang masih berlaku.

 

TES SWAB ANTIGEN LANGSUNG DI LOKASI LOMBA

 

Bagaimana dengan mereka yang karena satu dan lain hal belum sempat melakukan Rapid Tes Antigen secara mandiri sebelum berangkat ke lomba ini?

Bang Boy menyadari sebagian kicaumania mungkin ada kendala tertentu sehingga tidak semuanya bisa menyempatkan waktu untuk pergi ke klinik, rumah sakit, atau laboratorium. Tentu saja, panitia pun menawarkan solusi yang memudahkan para peserta atau mereka yang berkepentingan untuk hadir ke gelaran ini.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Panitia kemudian memfasilitasi Tes Swab Antigen di depan pintu gerbang lapangan lomba. Biaya pun terjangkau, hanya 75 ribu rupiah. Jadi, semua yang hadir dan belum membawa surat keterangan hasil tes SWAB Antigen dengan hasil negatif, tanpa kecuali diwajibkan mengikuti Rapid Tes Antigen terlebih dahulu. Setelah hasilnya keluar negatif, baru diperkenankan masuk area lomba.

“Ini salah satu cara agar hobi kita ini tetap berjalan dan berkesinambungan. Kita jangan ngeyel, jangan cuma bisanya nyinyir aja. Kita buktikan kepada pemerintah, bahwa lomba burung itu bukan cluster Covid-19,” imbuh Bang Boy

 

ANTRIAN PESERTA UNTUK MELAKUKAN TES SWAB ANTIGEN 

 

Selain itu, H-1 lapangan yang terletak di Jalan Raya Cimantis nomor 7 Jatikarya Bekasi, dilakukan penyemprotan cairan desinfektan. Tujuannya, mensterilkan lapangan baik dari Virus Covid-19 atau virus lainnya yang berpotensi mengganggu kesehatan.

Dengan cara ini, para peserta pun akan lebih aman dan nyaman pada saat mengikuti lomba. Semua ini dilakukan BnR Indonesia, sebagai bukti kecintaannya kepada kicau mania nusantara. Semua yang terlibat di dalam area lomba harus sehat mulai dari datang, gantang, hingga pulang.

 

 

Gelaran BnR 25G sendiri, hanya melombakan 4 jenis burung saja, yaitu murai batu, kacer, cucak hijau dan lovebird Fighter. Sesuai namanya, semua kelas dibatasi hanya 25 gantangan. Tket utama sebesar 2 juta rupiah, semua hanya memainkan 15 kelas saja. Inilah salah satu cara yang efektif dalam membatasi jumlah orang yang hadir ke lapangan, sehingga prokes bisa lebih efektif diterapkan.

“Apa sih yang nggak buat kicau mania, karena BnR cinta kicau mania. Semuanya akan kita usahakan, agar dunia burung tetap hidup dan Corona cepat mati negeri ini. Pokoknya tetap jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan dan tetap berpikir positif,” pungkas Bang Boy.

 

 

LAPANG BnR 25G

 

Rapid Tes dengan metoda SWAB antigen adalah salah sata pilihan untuk melakukan skrening awal, sehingga semua yang berada di lokasi lomba adalah orang-orang yang sehat dan tidak akan saling menularkan virus Covid-19.

Metoda lain juga bisa dipilih, misalnya GeNose yang secara teknis lebih simpel, praktis, cepat, dan murah dan secara akurasi juga sudah mendapatkan pengakuan resmi dari Kemenkes. Partisipan cukup menghembuskan nafas dalam kantong plastik, setelah di-scan, hasilnya akan keluar dalam 3 menit. Biayanya lebih terjangkau, antara 15-25 ribu rupiah.

 

 

Dengan melakukan skrening secara lebih akurat kepada semua pihak, panitia, team juri, peserta, penonton, yang hendak memasuki lokasi lomba, tentu saja penerapan prokes menjadi lebih terukur. Tentu saja, karena ini hanya skrening awal, prokes 3M tetap wajin dilakukan dengan cara-cara yang benar.

Dengan kesedian panitia dan calon peserta melakukan upaya lebih serius dalam menerapkan prokes, seperti menambahkan skrening dengan metode yang lebih akurat (bukan sekadar cek suhu badan), mestinya ijin lomba-lomba burung juga bisa lebih diperlonggar lagi. [denny, maltimbus]

 

KATA KUNCI: bnr 25-g bekasi bang boy

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp