WAHYU PASCA SANKSI PBI HADIR DI PIALA BADUY, LOGO BAROMATER INDONESIA (inzet)

BAROMETER INDONESIA

Mau Jadi EO atau Agency Juri?

Biarpun baru sebatas melalui media sosial, Wahyu Eko Utomo belum lama ini mendeklarasikan berdirinya Barometer Indonesia. Banyak job yang diklaim sudah di tangan, yang pertama adalah Piala Srikandi.

Nama Barometer sebenarnya sudah cukup lama “ditembakkan” ke benak kicaumania. Pada 17 Oktober 2021, atau sekitar satu tanun yang lalu, PBI Tangerang menggelar event bertajuk Piala Barometer. Tajuk yang diklaim usulan dari Wahyu ini cukup mencuri perhatian kicaumania tanah air.

Tak lama setelahnya, bersama koleganya Farid Malang Coumpaq, Wahyu menginisiasi berdirinya Masterpiece Indonesia, gantangan lomba dengan konsep peserta terbatas 25-G, disebut paling megah di tanah air. Tak semata ada hamparan permadani, posisi lantai gantangan diset lebih tinggi sehingga tampak sebagai panggung, dilengkapi sistem buka tutup elektrik dan CCTV, deretan tempat duduk di luar pagar untuk para peserta agar bisas memantau burung dengan nyaman. Kemegahan yang langsung membuatnya jadi viral.

 

 

Masterpiece Indonesia kemudian menggelar Grand Launching pada 20 Februari 2022. Kepada burungnews.com waktu itu, baik Farid maupun Wahyu secara terang-terangan menyebut bila latar belakang mendirikan Masterpiece Arena adalah karena melihat ada peluang bisnis yang besar di baliknya.

Sejak saat itu, gelaran demi gelaran Masterpiece Arena selalu dipenuhi peserta, terutama dari blok barat dan Sumatera, selain sebagian juga datang jauh dari blok tengah dan timur.

Wahyu, yang saat itu sudah menjadi Korlap di PBI, organisasi tertua yang sejak awal menjadi rumah dan turut membesarkannya, kemudian dianggap melanggar AD/ART. Wahyu bersalah karena didakwa terlibat dalam divisi penjurian di Masterpiece Arena.

 

 

Dalam berbagai forum dan kesempatan, Wahyu sudah menyanggahnya. Kepada burungnews.com, selain menjadi konseptor, ia juga mengaku menjadi salah satu owner di Masterpiece Arena, tidak ikut terlibat di penjurian. Foto, vidio, yang merekam aktivitas Wahyu di gelaran Masterpiece Arena, dengan mengenakan uniform atau seragam, menjadi alat “bukti” bagi PBI bila Wahyu adalah bagian dari divisi penjurian, bukan semata pengurus atau owner.

Surat sanksi pun turun. Selama masa sanksi yang tidak disebutkan batas waktunya, Wahyu diistirahatkan, tak boleh terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam event-event PBI. Sumber burungnews menyebutkan, ada semacam tekanan supaya Wahyu mengundurkan diri dari PBI bila sudah tidak mau lagi “dibina”.

Saat dikonfirmasi burungnews.com, Wahyu menyebut siap dipecat atau dikeluarkan dari PBI bila memang sudah tak dibutuhkan atau dikehendaki lagi, apa pun alasannya. “Dikeluarkan silakan, saya siap, tapi saya tidak mau mengundurkan diri,” ujarnya kala itu.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Waktu berjalan. Pada akhirnya, Wahyu mengundurkan diri dari PBI. Di bulan Agustus, hubungan Wahyu dan Farid di Masterpiece dikabarkan mulai berjarak, kerap bersebarangan arah. Benarkah Wahyu sudah menyiapkan sekoci baru bila harus berpisah dengan Masterpiece Arena?

Pada bulan September, munculah kabar bila Wahyu sudah keluar dari Masterpiece Arena. Bila dihitung sejak Grand Launching pada bulan Februari, kebersamaan Wahyu di Masterpiece hanya sekira 7 bulan.

Kabar yang luas tersebar, Wahyu disebut bergabung dengan Viking Arena, gantangan megah di Bandung yang didirikan oleh Prio Sutrisno, Ketua Umum RGN dan owner Radja Company. Berbeda dengan gantangan lain yang paling-paling dilengkapi sistem buka tutup elektrik dan CCTV, di sini memakai teknologi penggerak hidrolik.

 

WAHYU SAAT SELEKSI JURI VIKING ARENA (dok. GERRY MEDIA RADJA COMPANY)

 

Wahyu tak sendirian, tapi juga bersama atau mengajak beberapa rekan lain dari Masterpiece Arena. Nama Prio tentu sudah tak asing lagi bagi para kicaumania tanah air.

Kabar burung merapatnya Wahyu ke Viking Arena, mulai muncul sejak keterlibatannya menjadi salah satu team seleksi juri untuk Viking Arena. Tak lama kemudian, foto-foto Wahyu menggunakan seragam Viking Arena / RGN pada gelaran Soft Launching Viking Arena (11/9) juga tersebar di media sosial.

Kepada burungnews.com, Wahyu mencoba meluruskan kabar bergabungnya dia dengan Viking Arena. “Soal tidak lagi bersama Masterpiece Arena, itu benar. Terkait dengan Viking Arena, sebenarnya bukan bergabung dalam arti menjadi pengurus atau team, saya ini pihak ke-3 yang dikontrak satu tahun menjadi semacam konsultan, khusus menangani konsep dan teknis penjurian,” ujarnya sambil menyebut nilai kontrak yang cukup fantastis, tapi meminta off the record, alias tidak dipublikasikan.

 

 

Bersedia menandatangani kontrak dengan Viking Arena, bukan berarti menunda atau bahkan menghilangkan niat mendirikan Barometer Indonesia. Pada pertengahan Agustus yang lalu, menjelang gelaran Solo Fair Factor 2 (SFF), Wahyu yang hadir ke Solo menceritakan kepada burungnews.com, sudah menyiapkan pondasi Barometer Indonesia dengan sangat baik.

“Nama Barometer sudah mulai saya perkenalkan sebagai nama event bersama PBI Tangerang. Sebenarnya ini nama yang memang sudah saya siapkan sebagai nama apa ya, apakah EO, nama usaha, atau apa pun mau dikasih istilah, tapi saya yakin ini akan diterima oleh para kicaumania.”

“Pendeklarasian” Barometer Indonesia memang berbeda dengan Masterpiece Arena, yang diawali denrgan membangun gantangan megah. Wahyu memulai dengan membangun dan menyiapkan SDM team terlebih dahulu, baik itu team admin maupun team juri.

 

BERSAMA PRIO JELANG SOFT LAUNCHING VIKING ARENA (dok. MATA TOMZ)

 

“Sekarang kita punya dua team juri yang sudah rekomended, tinggal semacam diresmikan saja. Satu team berisi 5 orang, kan kita pakai juri 4 orang, satu sebagai cadangan. Kalau team admin atau manajemen, sudah fix lebih dulu.”

Konsep penjurian yang akan diterapkan di Barometer Indonesia berbeda dengan di Masterpiece Arena. “Di Barometer tidak memakai korlap, jadi tidak akan ada ajuan balik (yang bisa mengubah ajuan juri), tidak ada bisikan, sepenuhnya pilihan dan keputusan juri. Yang masih sama adalah tetap mengedepankan kualitas burung, bukan mencari pelanggaran. Konsep baru ini menurut saya adalah yang terbaik, yang sudah disempurnakan dari berbagai konsep dan pakem penjurian di berbagai EO atau gantangan.”

Wahyu mengaku sudah melakukan presentasi alias “jualan” konsep Barometer Indonesia ke berbagai pihak. “Sudah banyak yang tertarik bahkan memberikan job ke kita, tinggal nunggu jadwal pelaksanaan saja. Tentu yang pertama, yang sudah kita publish, Piala Srikandi. Daftar job lainnya sudah berderet-deret.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Wahhyu juga menegaskan bila Barometer Indonesia akan dijalankan secara profesional. “Kerjasama harus dengan manajemen, tidak bisa secara pribadi, misalnya karena kenal dengan saya, tidak bisa hanya meminta secara lisan. Harus ada kontrak tertulisnya, by a sign, dengan manajemen Barometer Indonesia. Kontrak dengan Barometer Indonesia, juga harus memakai juri dan pakem kita, sepenuhnya pihak Barometer Indonesia yang memilih team juri.”

Jadi, Barometer Indonesia ini akan diarahkan menjadi agency juri atau penyelenggara lomba atau kicaumania biasa menyebut sebagai EO?

“Ya keduanya kita garap bersamaan, bahkan juga tidak menutup kemungkinan menjalankan proyek bisnis lainnya. Sementara sambil menunggu gantangan siap, Insya Allah pada bulan Desember, sebagai agency juri sudah bisa jalan lebih dulu,” jelas Wahyu.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

Selain memposting gelaran Piala Srikandi, di akun medsos face book-nya, Wahyu belum lama juga mengunggah gelaran Grand Launching Viking Arena yang akan berlangsung pada 30 Oktober (semula akan berlangsung 23 Oktober, diundur untuk menghindari barengan dengan PMM feat 4WD Tegal).

Tak berselang lama, akun Masterpiece Arena juga mengunggah pengumuman penting, gelaran Mega Platinum yang sedianya digelar 16 Oktober diundur menjadi 30 Oktober. Alasan resminya, untuk memberikan waktu jeda yang cukup karena banyak calon peserta juga akan turun di SMM Surabaya pada 9 Oktober. Jeda satu pekan belumlah cukup, terlalu rapat. [maltimbus]

 

BROSUR PIALA SRIKANDI:

 

BROSUR PMM FEAT 4WD TEGAL:

 

BROSUR SPM OPEN FAIR JOGJA:

 

BROSUR GRAND LAUCNHING VIKING ARENA:

 

BROSUR MASTERPIECE ARENA MEGA PLATINUM:

 

KATA KUNCI: barometer indonesia wahyu eko utomo viking arena

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp