Ir H AGUS GAMPING BERSAMA BRAMASTHA DAN TROPI BALI VAGANZA

BALI VAGANZA, #2

Cucak Hijau Bramastha, 4 Tahun Tampil Stabil dan Prestasi

Jauh melawat ke Bali, cucak hijau Bramastha masih menunjukkan penampilan maksimalnya hingga merebut juara 1 dan 2. Bramastha sudah 4 tahun berada di tangan Ir. H. Agus Gamping dan selama itu pula senantiasa memberikan prestasi di event-event prestise.

Di Bali Vaganza, lawannya bukan burung sembarangan. Bali sendiri termasuk kandang macan cucak hijau, belum lagi beberapa jago yang sedang happening dari luar Bali, secara umum lebih muda atau berada di usia emas, juga ikut hadir meramaikan persaingan.

 

 

 

Untuk menyebut beberapa di antaranya, ada nama Wirosableng, milik sang maestro cucak hijau Bali Mr. Agung Tatto. Dia adalah pemilik cucak hijau legendaris Histeris yang pada zamannya menguasai kelas cucak hijau di event-event akbar Bali dan Jawa. Ada juga jago yang belakangan ini sedang ngehit, Nawang Wulan, milik Gus Ibad dari Malang.

Toh Bramastha terbukti masih mampu bersaing. Faktanya, di kelas utama Vaganza tiket 1 juta mampu bertahan di posisi ke-2, lalu akhirnya merebut juara 1 di kelas Radja Milet.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

4 tahun bukan waktu yang pendek untuk mempertahankan penampilan burung agar tetap dalam kondisi maksimal hingga terus bisa bersaing. Itulah salah satu nilai lebih dari Bramastha.

Memang jago yang satu ini lumayan jarang diturunkan. Misalnya, tidak mentang-mentang sedang kondisi lantas digeber tiap pekan. Benar-benar ada jeda waktu yang cukup untuk istirahat, benar-benar memilih event lintas EO yang dirasa cukup pas.

Mas Agus mengaku tidak ingat persis juaranya di mana saja. “Banyak sekali prestasinya.Yang jelas hampir semua EO pernah turun dan meraih juara, mulai PBI, BnR, RI, RGN, Independen. Blok Tengah, Blok Barat, Blok Timur, dan kali ini bahkan lintas pulau.”

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Beberapa prestasi yang diingat, pertama turun di event resmi Anniversary Antasari Tulungagung tahun 2017, lalu sebelum libur covid juara 2 di Kofifah Cup Surabaya.

Burungnews juga mencatat beberapa prestasi lainnya, seperti juara 1 di event RI Mangkunegara IX Solo, kelas utama, berhadiah motor. Di PBI, antara lain juara 1 di Bejo Cup Banjarnegara. Setelah libur covid, sebelum berangkat ke Bali, diturunkan di event PBI Sragen, juga juara 1. Di BnR, juara 1 di Kasat Brimob Cup I Yogyakarta.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Setelah 4 tahun, kali ini Bramastha berkesempatan turun ke luar pulau, Bali tepatnya. “Senang sekali masih bisa mencuri juara 1 dan 2. Bali selain kandang macannya anis merah, juga memiliki banyak jago cucak hijau yang bagus-bagus. Benar-benar tidak mudah bisa juara di sini. Terimakasih sekali buat kru dan rekan-rekan kicaumania lainnya telah memberikan dukungan untuk Bramastha,” ujar Ir. H. Agus Gamping kepada burungnews.com.

Rawatan Bramastha menurut mas Agus juga tidak ribet. Asupan jangkrik sehari tiga kali, pagi 3 ekor, siang 7 ekor, dan sore kembali diberikan 3 ekor. Mandi setiap hari. Setingan menjelang lomba, pagi diberikan ulat hongkong putih, sore diberikan kroto satu sendok makan.

 

 

Materinya pun ciamik. Lagunya didominasi suara cucak cungkok. “Kesehariannya, Bramastha memang selalu dikelilingi 3 ekor cucak cungkok yang rajin bunyi dan panjang-panjang.”

Mas Agus siap mengirimkan kembali Bramastha ke event-event berikutnya, tanpa pilih EO dan tak peduli dengan jarak, sepanjang event tersebut memang dianggap menarik. “Semoga saja situasi pandemi segera terkendali, para kicaumania yang hadir ke lomba juga bisa disipilin menerapkan protokol kesehatan, sehingga lomba-lomba dalam skala besar tetap bisa berjalan, kesehatan dan keselamatan bersama tetap bisa dijaga.”

 

 

Bali Vaganza menjadi event akbar pertama dengan dua lapang yang digelar di Bali pasca pandemi. Tentu saja, panitia juga menerapkan standar pelaksanaan protokol dengan ketat. Begitu masuk area lomba, para pecalang akan memantau suhu, mengawasi pemakaian masker dan memastikan para peserta bisa saling jaga jarak.

Lomba memakai dua pagar. Yang bisa masuk pagar atau ring pertama hanya yang membawa tiket saat hendak menggantang saja. “Mohon maaf bila ini dianggap kurang nyaman, tapi semua itu kami lakukan untuk membatasi orang yang berada di dekat gantangan, supaya lebih bisa dikontrol jaga jaraknya. Sebab, kalau event ini bisa berhasil, bakal menjadi standar pelaksanaan event-event akbar berikutnya di Bali, termasuk menjadi catatan pihak berwenang dalam mengeluarkan ijin lomba," ujar Asep DM, Sekjen RGN.

Secara umum, lomba yang dihadiri oleh Mr. Prio Sutrisno dengan dipandu MC Abenk dan Rere berlangsung cukup lancar. Dimulai jam 09.15, selesai jam 16.30. Cuaca juga cukup mendukung, kendati mendung tapi gerimis baru turun setelah lomba rampung. [maltimbus]

 

DATA JUARA BALI VAGANZA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: bali vaganza cucak hijau bramastha ir h agus gamping

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp