SOFIYAN DI DEPAN KANDANG BREEDING

BALADEWA BF SEMARANG

Hanya 3 Indukan, Sebulan Bisa Hasilkan 9 Anakan + Vidio

Kecintaannya pada burung murai batu akhirnya mengantarkan Sofiyan dari Semarang menjalani breeding. Tidak banyak, tapi efektif dan produktif. Dari 3 pasang, sebulan bisa menghasilkan 9 anakan.

Sofiyan mengaku sudah lama hobi memelihara burung berkicau. Ia sempat memelihara cucak hijau, kacer, jalak, murai batu. “Tetapi di antara jenis burung itu, yang paling sreg ya murai batu. Sampai akhirnya saya berpikiran untuk memasukkan ke kandang ternak,” jelas Sofiyan.

 

 

 

Sofiyan benar-benar memang suka memelihara burung, bukan semata melombakannya. Salah satu indukan andalannya, adalah burung yang ia pelihara sejak trotol dari tahun 2016. “Saya pelihara sampai dewasa, kemudian saya lombakan dan sudah beberapa kali meraih juara. Lama-lama saya jadi indukan,” imbuhnya.

Sofiyan kemudian menambah indukan lainnya, ya ia beli saat burung tersebut sudah prestasi. Ukuran kandangnya juga tidak terlalu besar, memanfaatkan salah satu ruangan tamu yang ada di rumahnya.

 

 

"Kandang minimalis saja, itu juga bila diperlukan bisa diangkat/dipindah, ukurannya panjang 180 cm, lebar 80 cm, tinggi 200 meter, dibagi untuk dua petak kandang. Saya taruh di bekas ruang tamu, maka di sekitarnya masih ada perkakas seperti lemari, sepeda, dan lainnya."

 Menurut Sofiyan, banyak hambatan dan tantangan saat ia memulai breeding pada awal 2019, atau sudah berjalan dua tahun lebih sedikit. “Enam bulan pertama belum juga produksi, banyak sekali hambatan yang mesti dihadapi dan coba kita cari solusi satu persatu.”

Sofiyan pun mencoba merinci beberapa hambatan yang cukup menonjol dan kerap terjadi. “Telur zonk, tidak ngisi. Itu terjadi sampai 5 kali teluran, tidak menetas. Ada juga kasus betina takut sama pejantannya. Lalu kendala umum, indukan mabung bersamaan. Sering juga ada indukan nakal, telur suka dimakan sama induknya. Dan beragam kendala lainnya. Kalau sudah telanjur cinta, ya harus kuat, tidak boleh patah arang, harus tetap semangat dicari jalan keluarnya.”

 

 

Sofiyan pun terus berusaha belajar. “Mencoba bertanya dan sharing dengan teman-teman breeder yang lebih senior, cari referensi baik berupa bacaan maupun dari saluran youtube. Sekarang kan semakin mudah cara untuk mendapatkan informasi, memang harus disaring mana yang kira-kira paling pas dengan kondisi burung kita. Akhirnya, satu persatu masalah bisa ketemu juga solusinya.”

Kini, Sofiyan “hanya” memiliki 3 kandang, berisi 3 betina dan 2 jantan. “Satu pejantan saya poligami,” jelasnya.

 

 

Dari kandang indukan Combat, setiap netas bisa ekor. Produksinya tergolong cepat, setiap 2-3 pekan sekali. “Jadi Combat sebulan bisa keluar 6 ekor anakan.”

Sementara satu pejantan lainnya, Den Jaka, per bulan hanya 3 ekor saja. “Karena anakan Den Jaka full loloh indukan sampai 1 bulan, jadi periode produksinya lebih lama. Ya total kalau lancar bisa dapat 9 anakan dalam sebulan.”

Anakan itu kemudian diberikan atau dipasangi ring pada dua kakinya. Satu kaki dengan ring Baladewa BF, satu kaki lainnya dipasangi ring APBN.

 

 

SOFIYAN DAN SERTIFIKAT APBN, ADA KONSULTASI TEKNIS, LEBIH MUDAH MENJUAL

 

Untuk bandrol anakan, yang loloh luar sejak usia 7 hari 2,2 juta (jantan), kalau anakan yang loloh indukan full sampai satu bulan, dibandrol 2,5 juta.

Namun, Sofyan pada prinsipnya tidak kaku dalam menerapkan harga. Masih bisa dinego tipis-tipis. "Tiap orang kan punya kondisi beda. Kita senang kalau calon pembelinya benar-benar oang yang serius pengin merawat dengan baik sampai dewasa dan kelak bisa prestasi, atau mungkin juga disiapkan lagi buat calon indukan."

Sofiyan mengaku sejauh ini, tidak ada kesulitan dalam menjual anakannya.Salah satunya terbantu karena memakai ring APBN. "Banyak yang nyari anakan dengan ring APBN, karena kan lomba-lomba khusus ring APBN, termasuk sejak usia trotol, lepas trotol, hingga lomba suara semakin banyak digelar. Tiketnya murah, hadiahnya mewah.”

Di luar soal kemudahan memasarkan anakannya, Sofiyan juga mengaku terbantu sekali dengan APBN karena ada semacam pembinaan teknis. “Jadi kita bisa saling sharing dan berbagai pengalaman, kalau ada kendala bisa tanya ke peternak lain yang mungkin pernah mengalami masalah serupa dan sudah menemukan solusinya. Bisa kita coba di tempat kita.”

 

 

Untuk meloloh anakan sejak usia 7 hari, Sofiyan juga sangat terbantu dengan produk Twister Trotol. “Dibanding sebelum memakai Twister Trotol, banyak sekali keuntungannya. Anakan lebih cepat tumbuh atau cepat bongsor, sehat dan tidak mudah sakit atau mati, dan setelah besar juga lebih cepat bunyi serta gacor. Itu dari pengalaman memakai Twister Trotol.”

Cara pemakaian Twister Trotol juga mudah. Pertama, seduh dengan air hangat (40-60C), tunggu sampai tekstur lembut (sekitar 15 menit). Pakan siap diberikan untuk meloloh trotol.

 

SOFIYAN DAN TWISTER TROTOL, PERTUMBUHAN LEBIH CEPAT, CEPAT BUNYI

 

Sebelum menambah dan mengembangkan kandangnya, Sofiyan ingin benar-benar fokus dan serius dengan yang sudah ada dulu. “Membangun kandang itu mudah, tetapi mencari indukan yang benar-benar berkualitas itu yang tidak mudah, juga membagikan perhatian, karena saya juga orang kerja. Karena itu yang sekarang sudah ada, ingin benar-benar saya maksimalkan.”

Bagi Anda yang tertarik ingin kenal lebih dekat, pengin ngobrol-ngobrol, mungkin juga pengin main ke breedingnya biar obrolan lebih akrab dan mengena, bisa langsung menghubungi bapak Sofiyan Baladewa BF di 0815.6511.146. [maltimbus]

 

VIDIO BALADEWA BF SEMARANG, BERBAGI TIPS MEMBERIKAN LOLOHAN UNTUK TROTOL:

KATA KUNCI: baladewa bf sofiyan semarang breeding murai batu twister trotol

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp