DEDEK AKSI. TOKOH DIBALIK KESUKSESAN KELAS BRANJANGAN DI ASHA SOLO AWARD

ASHA SOLO AWARD #4

Pestanya Para Branjes, Jaya Badeg Cetak Double Winner

Kamis, 05 September 2019 - BERITA LOMBA

Asha Solo Award 2019 benar-benar menjadinya pestanya para branjangan mania (branjes) dari seluruh penjuru tanah air. Bagaimana tidak, dari enam kelas yang disediakan panitia hampir semua terisi penuh peserta. Kebangkitan kembali branjangan?

Dedek Aksi bisa tersenyum puas melihat antusiasme para branjes yang hadir di Solo Award 2019. Tidak hanya didominasi oleh pemain lokal, namun berbagai tim dari Jogja, Semarang, Purwokerto, Tangerang, Ngawi, Madiun, Mojokerto, dan kota-kota lain tumplek blek di Taman Balekambang.

KOMUNITAS BRANJANGAN DI ASHA SOLO AWARD

Upaya pria asal Kartasura ini untuk menghadirkan lomba yang tertib, kondusif dan tanpa teriakan sama sekali sehingga suara branjangan bisa dinikmati oleh kicaumania pun terwujud. Meski semua gantangan terisi penuh (full gantangan), hanya suara branjangan yang terdengar di lapangan, mereka duduk tertib sambil menikmati alunan merdu suara gaco-gaco yang bertanding.

Dari beberapa pekan lalu, Dedek memang sudah menghubungi berbagai komunitas untuk hadir di salah satu even akbar di Solo Raya ini. Koordinasi intensif dengan panitia dan komunitas dilakukannya dengan rapi mengingat adanya gelaran lain yang membuka kelas branjangan maupun waktu yang mepet dengan Piala Raja.

SUASANA KELAS BRANJANGAN LINTAS KOTA LINTAS PROVINSI

Penuhnya semua gantangan di kelas Asha, Mangkunegaran, Sriwedari dan Boys Bro Bengawan menjadi bukti keberhasilan koordinasi yang dilakukan. Untuk kelas Balekambang dan Parva, Ia memaklumi tidak maksimalnya peserta karena digelar di malam hari. Selain jadi ajang kopi darat dan silaturahmi anggota komunitas sebelum turun di Piala Raja, Asha Solo Award diharapkan dapat menghidupkan kembali kelas branjangan di Solo Raya.

Jaya Badeg, amunisi andalan Roni Badeg berhasil menjadi pemenang di kelas utama Asha setelah tampil apik dari awal sampai akhir penilaian. Kemenangan ini sekaligus menggandakan kemenangan Jaya Badeg setelah di sesi Komunitas Sriwedari, amunisi andalan Fosil Bramas ini keluar sebagai pemenang.

FOSIL BRAMAS. BRANJANGAN JAYA BADEG MENANG NYERI

Di kelas lain, podium juara dibagi rata oleh Vulcano (Hery Gunarto), Sapu Angin (Dimas Lestari), BBT (NF BBT), dan Markoneng (Heri Imogiri). Meski gaco-gaco asal Purwokerto masih mendominasi, munculnya nama-nama lain sebagai pemenang menunjukkan apabila kekuatan di kelas ini mulai berimbang.

Menurunkan sejumlah amunisi andalannya, Mr. Edu EF Jogja berhasil membawa pulang banyak piala di gelaran kali ini antara lain Revolver (Juara 3 kelas Asha), Hell Boy dan Captain Hook (Juara 2 dan 4 kelas Komunitas Sriwedari), Rollex dan Galikidz (nominasi).

EDU EF JOGJA. BAWA PULANG BANYAK TROPI

Sebagai ajang pemanasan sebelum Piala Raja, Edu mengungkapkan rasa senangnya dengan antusiasme yang ditunjukan oleh para branjes di lomba kali ini. Meski di Piala Raja hanya melombakan kelas ring, Ia berharap kelas branjangan makin diminati dan bisa dilestarikan melalui penangkaran di masa depan.

GALERI KOMUNITAS BRANJANGAN DI ASHA SOLO AWARD

DIMAS LESTARI. SAPU ANGIN CURI KEMENANGAN

KOMUNITAS BRANJANGAN

KOMUNITAS BRANJANGAN JOGJA

KOMUNITAS BRANJANGAN TANGERANG

KOMUNITAS BRANJANGAN JAWA TIMUR

KOMUNITAS BRANJANGAN TEGAL

DATA JUARA ASHA SOLO AWARD, KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL PIALA RAJA,  KLIK DI SINI

BROSUR PIALA KETUA DPR RI,  KLIK DI SINI

BROSUR BOYOLALI CUP V,  KLIK DI SINI

KATA KUNCI: asha solo award branjangan branjes