ARI COPET, PEMANDU BAKAT UNTUK LOVEBIRD PAUD YANG SETELAH DILATIH HARGANYA MAHAL

ARI COPET, PEMANDU BAKAT LOVEBIRD PAUD BERKUALITAS

LB Bejo Terjual Rp 30 Juta, Almarhum LB Princess Pernah Ditawar Rp 50 JT

Ari Copet mirip pemandu bakat dalam olahraga sepak bola, penemu pemain-pemain bertalenta lalu digembleng, setelah menunjukkan prestasi, dijual dengan harga mahal. Contohnya Lovebird Bejo yang pekan lalu terjual Rp 30 juta.

Ari Copet (22) hampir setiap hari selalu keluar ke gantangan lomba ngekekmania dan kicaumania. Mengikuti lomba ngekek burung lovebird seperti sudah menjadi pekerjaannya. Di hari libur Minggu atau hari besar yang biasanya ada banyak kontes, ia bisa berpindah 2-3 gantangan untuk mengikutkan burungnya dalam pertarungan ngekekmania.

Tak sembarang kelas lovebird yang diikuti Ari Copet. Ia boleh dibilang hanya spesialis di kelas lovebird PAUD. Pilihan Ari pada PAUD, tidak sembarangan, tapi sudah melalui pemikiran bahwa lovebird PAUD saat dibeli masih dalam harga yang tidak mahal.

 

ARI COPET BERSAMA TIM CHIKEN TERBANG SF

 

Selain itu, lovebird yang masih PAUD juga masih bisa disetting mengikuti kemauan pelatihnya, tidak seperti halnya lovebird dewasa yang sudah jadi dan tidak bisa disetting lagi.

Bermain di kelas PAUD menurut Ari seperti mempunyai kepuasan tersendiri. Seperti pemandu bakat, yang jika beruntung bisa menemukan lovebird berkualitas namun harga pembelian masih murah. Harus jeli dan sering berhubungan dengan peternak lovebird untuk bisa mendapatkan bakalan PAUD berkualitas, begitu kata Ari Copet.

Tidak ada patokan atau ciri-ciri yang pasti soal bakalan PAUD bagus, hanya berdasar naluri dan tahu karakter jenis lovebird saja, yang mana jenis-jenis tertentu akan menghasilkan ngekek yang mempunyai panjang tertentu dan suara yang tertentu. Naluri dan insting itu menurut Ari yang diperlukan untuk bisa menemukan lovebird yang berkualitas. Setelah itu, ya tergantung perawatan dan berhasil atau tidak dalam settingan ngekeknya.

Lovebird PAUD Den Jaka, Luna Maya, Bejo, dan almarhum Princess adalah beberapa lovebird besutan Ari Copet yang sering tampil cukup bagus di beberapa latber/latpres di Mojokerto, bahkan di cup-cup yang ada di Mojokerto atau sesekali di luar Mojokerto.

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Yang belum lama, di Asoka Cup, LB Bejo mencetak prestasi yang luar biasa sampai hattrik sehingga tak lama setelah itu penawaran kepadanya. Transaksi pun berjalan tidak begitu alot, sebab Bapak Adi dari Banyuwangi, yang bekerja sebagai pemborong perumahan sudah kadung ngebet pada LB Bejo. Deal pun terjadi, Bejo dibeli dengan harga Rp 30 juta.

“Saya dibayar cash tidak menunggu lama, tapi soal burung masih dalam perawatan saya. Hanya jika lomba-lomba besar saya diajak serta untuk menjadi joki Bejo sebagai timnya Pak Adi,” jelas Ari Copet yang masih melajang ini.

Dari mengikuti lomba burung, Ari mengaku cukup untuk makan, beli rokok, dan bersenang-senang sebab belum ada keluarga yang menjadi tanggungannya. Selain main burung, ia sebenarnya jual-beli pakan, namun itu bukan pekerjaan yang utama, yang utama menurutnya adalah jual-beli burung lovebird dan mengikuti lomba ngekekmania.

Ari Copet boleh dibilang petarung sejati dalam lomba ngekekmania. Ia sering terlihat di gantangan-gantangan lomba burung di Mojokerto, yang ada latpres atau cupnya. Sesekali ia keluar Mojokerto jika posisi lomba tidak terlalu jauh. Ciri khas Ari Copet adalah ia selalu tidak mengenakan alas kaki di arena lomba burung.

Tidak tahu alasan pemuda ini tidak mengunakan alas kaki saat berada di arena lomba, ia hanya nyengir saat ditanya. Mungkin itu caranya untuk mendapatkan keberuntungan. Ari Copet bertarung dengan membawa bendera Chiken Terbang SF, yang anggotanya hanya kawan-kawannya, sementara burung yang dibawa semua adalah kepunyaannya.

 

ARI COPET, SERING TAMPIL TANPA ALAS KAKI, MEMBAWA KEBERUNTUNGAN

 

Di setiap lomba burung, ia paling membawa 5 anggota, dan burung yang dibawa juga tidak banyak, paling hanya 3 sampai 5 ekor. Tapi, meski tidak membawa burung yang banyak, lovebird PAUD-nya bisa turun di banyak kelas. Mulai kelas PAUD A, B, C, bahkan D jika ada. Kelas lovebird bebas juga sering diikutinya.

Selain belum lama menjual Bejo seharga Rp 30 juta, belum lama ini ia juga kehilangan Princess yang mati akibat penyakit snot. Ari tidak tahu pasti apa yang menyebabkan burungnya terkena penyakit snot dan akhirnya mati. Tapi ada dugaan burung ini terkena kepik/serangga yang mengeluarkan bau/racun. Dugaan itu diketahui setelah ia mengetahui di sangkarnya ditemukan beberapa serangga mati yang mengeluarkan bau menyengat sekali.

“Saya sembrono dan jarang sekali memberi krodong pada burung saya jika malam tiba,” kenangnya. Ada rasa sesal atas matinya Princess, tapi bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Waktu itu, ia tidak melepas Princess saat ada penawaran Rp 50 juta sebab masih sayang. Katanya, burung ini bisa diajak bekerja dan sering memenangkan banyak perlombaan. “Saya pernah mendapatkan uang sepuluh juta tidak sampai sebulan, ya gara-gara Princess,” jelasnya.
 

BREEDING menjadi harapan dan masa depan lomba burung di tanah air. Para kicaumania semakin sadar untuk meninggalkan burung tangkapan alam, dan beralih ke burung hasil breeding. Pemerintah juga semakin ketat dalam mengawal regulasi terkait lingkungan hidup.

Ingat breeding, ingat TOPSONG BREEDING. Cocok untuk indukan, juga untuk lolohan basah baby. Tersedia dalam kemasan 1, 5, 10, 15, dan 25 kg. HOTLINE 0813.2941.0510.

 

Luna Maya dan Den Jaka menurut Ari sudah ada penawaran, tapi belum ada kesepakatan harga. Sementara itu, jika penjualan yang berkisar antara Rp 1,5 juta sampai 5 jutaan, sudah sering sekali terjadi. Itu justru terjadi atas permintaan pembeli dari jauh, yang mengetahui burung-burung lovebird PAUD –nya dari media sosial.

Ari mengaku bukan tidak ingin main lovebird di kelas dewasa, tapi baginya lovebird PAUD penuh tantangan. Selain itu di kelas dewasa menurutnya banyak burung yang sudah jadi, dan pemainnya adalah orang-orang yang mapan secara keuangan sehingga mereka berani membeli burung dengan harga mahal.

KATA KUNCI: ari copet

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp