SHINTA SYINTARO DAN SUAMI, REKREASI KE GANTANGAN LOMBA BERSAMA ANAK-ANAK

ANNIVERSARY SYINTARO COMMUNITY FEAT RONGGOLAWE #2

LB Yu Tarni Pernah Dipantau 75 Juta, Shinta Syintaro, Suaminya Insaf Judi Gara-Gara Istri dan Anak Hobi Burung

Senin, 10 Desember 2018 - BERITA LOMBA

Love bird Yu Tarni besutan War Wer Team memang kalah moncer dengan Suryo, namun burung ini pernah dipantau 75 juta. Shinta pemilik gantangan Syintaro mengaku hobi pelihara burung bermanfaat bagi keluarganya.

Love bird Yu Tarni milik War Wer Team asal Mojokerto, pada gelaran ulang tahun Syintaro Community yang kerja bareng dengan Ronggolawe Nusantara Jatim 1 memang kalah moncer dengan Suryo. Tapi meski begitu, ia mencetak hasil yang lumayan apik, yaitu A1, B3, C2, dan D2.Yu Tarni menurut pemiliknya pernah ditawar 25 juta oleh Kaji Jaddab, namun belum deal sebab sang pemilik meminta di angka 30 juta.

WAR WER TEAM PEMILIK YU TARNI YANG PERNAH DITAWAR MENGGIURKAN

“Yang tidak bisa dilupakan itu saat dibawa ke Pacitan untuk dipantau di sana. Saya dan calon pembeli sudah sepakat di angka 75 juta rupiah. Syaratnya, saat dipantau Yu Tarni harus koncer 1, 2, atau 3, meski hanya sekali. Lha, kok di lomba Yu Tarni koncernya di angka 4 terus,” ujar sang pemilik. Meski gagal deal, tapi sang pemilik mengaku tidak menyesal dan menganggap bahwa itu memang belum rejekinya.

Di sela-sela lomba Minggu 9 Desember 2018, Shinta pemilik gantangan Syintaro yang beralamat di Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo-Krian, Sidoarjo mengaku hobi burung sekitar 3 tahunan. Ia dan anak-anak yang pertama kali suka ternak burung. Sementara suami sibuk bekerja dan punya hobi main judi. Kalau pulang malam-malam, bahkan pagi harinya.

PUJANGGA JUARA 1 DI KELAS CENDET A, IA QUATRIK

“Judi itu tidak saja menyebabkan kehilangan uang, tapi juga menyita banyak waktu. Seseorang yang suka judi pastu banyak kehilangan waktunya bersama istri dan anak-anaknya. Pada waktu suami masih suka judi, pulang-pulang selalu bertengkar dengan saya. Kalau sudah marah, ia membanting perabotan rumah tangga. Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi,” ungkap Shinta sambil tertawa.

Shinta mengaku bahwa dari ternak burung itulah ia iseng membawa beberapa burungnya ke lomba kelas latberan atau latpres, dan ternyata juara. Shinta makin semangat, demikian pula dengan tiga putrinya. Sedikit demi sedikit, suami ikut pula pada hobi burung. Termasuk mengikuti berbagai perlombaan.

TIMO ARWANA SANG MC BERSAMA PEMILIK CENDET PUJANGGA YANG MENCETAK QUATRIK

Waktu libur, banyak dihabiskan keluarga ini untuk jalan-jalan ke gantangan lomba. “Terkadang saya ingin jalan-jalan ke mall atau tempat rekreasi, tapi anak-anak malah mengajak mengikuti lomba burung,” imbuhnya.

Hobi burung keluarga Shinta makin lengkap setelah punya gantangan Syintaro yang saat ini tepat berusia setahun. Dulu gantangan ini memakai juri-juri independen, tapi sejak 3 bulan yang lalu, mereka memakai juri-juri dari Ronggolawe. Meski suka burung, namun soal membeli burung, mereka mengakui masih tidak terlalu mahal.

“Pernah beli murai batu, tapi masih di angka 15 jutaan. Hobi memang tidak bisa diukur dengan uang, tapi jangan sampai membeli burung dengan harga yang tidak terukur,” imbuhnya.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

SHINTA MEMBERIKAN DOORPRIZE PADA SALAH SEORANG PESERTA

PANITIA ULANG TAHUN SYINTARO COMMUNITY

MB HONDA DAN MB JUDIKA, KONCER 1 DAN 3

MR WIED DAN TEAM DARI LAB KRITIS MOJOKERTO

Pastikan burung tampil maksimal dan berpeluang juara. Sediakan selalu MONCER1, asupan paten para juara, dari Super Kicau Grup yang terpercaya.