AGUS JOKER BANDUNG PENIKMAT ANIS MERAH

AGUS JOKER BANDUNG

Penilaian Anis Merah Mulai Membingungkan, Lebih Cari Burung Kerja

 

Belakangan, sejumlah pemerhati anis merah kawakan melihat ada kecenderungan umum cara menilai anis bergeser lebih mengedepankan burung kerja. Irama lagu, speed, dan power seperti diabaikan. Kalau tidak segera dikembalikan, roh keindahan anis merah bisa menghilang.

Pendapat ini salah satunya disampaikan oleh Agus Joker, salah satu pemain anis merah lawas di tengah-tengah berlangsungnya even Piala Raja di Taman Candi Prambanan, Minggu 24 September yang lalu.

“Saya mengamatinya belakangan ini seperti itu. Kecenderungan di mana-mana, semua EO seperti sepakat begitu. Sedihnya, di PBI yang selama ini jadi panutan dan dianggap secara umum masih memegang pakem irama lagu, juga mulai luntur dan mengarah mencari burung yang paling kerja, bahkan di even sesakral Piala Raja saya masih melihat kecenderungan itu,” ujarnya kepada burungnews.com.

 

AGUS JOKER DAN SIEN RONNY, SESAMA PENGGILA ANIS

 

Penggemar motor Harley Davidson ini menandaskan, pendapatnya keluar bukan semata karena burungnya tidak juara.

“Waduh, jauh dari itu. Mohon maaf, saya mah juara sudah kenyang, kalah juga biasa. Saya ini betul-betul penikmat anis merah, datang ke lomba bukan semata kejar juara. Kalau lihat ada burung bagus, milik siapa pun, saya ikut senang dan sangat menikmati. Di sini saya tidak bicara soal siapa yang juara, tapi soal ada kecenderungan umum para juri baik di Jabodetabek, DKI, hingga sekarang di blok tengah, lebih mencari burung kerja dari pada burung kualitas. Saya sedih karena ini berarti penurunan, bukan peningkatan.”

 

 

Ditambahkan, anis merah berbeda dari jenis burung yang lain. Menurut Agus, dari dulu kalau anis merah harusnya pakemnya tetap dijaga. Anis merah itu bertumpu pada keindahan, jadi irama lagu yang didukung dengan speed dan power yang memadai, yang jadi rujukan utama.

Sementara itu, belakangan ini ada kecenderungan untuk jadi juara, tidak harus punya irama lagu merdu, speed rapat, sekaligus power dahsyat. “Penting teler nagen sambil dungkluk, sudah jadi modal yang cukup untuk jadi juara. Padahal burung-burung dahsyat, umumnya ada sedikit angkat kepala buat ambil nafas.”

Nah, mungkin banyak di antara pembaca dan penggemar anis merah yang belum begitu paham dengan Agus Joker. Maklum saja, beliau ini sengaja membatasi diri untuk tidak ber-sosmed. Ini sedikit catatan untuk mengingatkan pada sebagian jago yang pernah ia orbitkan.

 

AGUS JOKER DI VALENTINE 2014, ANDALKAN SI BEGAL

 

Pada tahun 2000-an, Agus Joker berhasil melesatkan anis merah Genesis dua kali juara 1 dan sekali juara 2 di Piala Raja. Genesis juga sering meraih hatrik, sebelum akhirnya di-take over oleh Kiki Hoky.  Seangkatan dengan Genesis, ada Top Gun. Juara juga sering diraih, meski lebih banyak turun di blok barat.

Jago berikutnya ada Luna Maya, yang dijuluki si raja hatrik. Terakhir hatrik di Bali kemudian di-take over Budi Bogem. Ada juga jago Bajingan Kecil yang merebut hadiah utama 40 juta setelah meraih juara 1 di even Gelar Demokrasi.

Agus juga mengoleksi Pesawat, burung dahsyat dengan gaya teler doyong, buka ekor wiper. Pesawat sering juara lintas blok. Di blok barat, Agus juga memiliki Dinamit yang sangat disegani. 

 

AGUS JOKER DI PIALA RAJA, LEJITKAN RAJAWALI

 

Jago langganan hatrik lainnya adalah Si Begal, yang di Valentine Jogja 2014 meraih juara 2, 2, 3, dan 4. Terakhir, Agus menampilkan Rajawali yang diturunkan di Piala Raja 2017. Sesungguhnya, masih ada sejumlah jago anis merah lain yang secara kualitas mumpuni, tapi kurang ditampilkan oleh Agus Joker.

 

JUARA PIALA RAJA 2017, ANIS MERAH, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: anis merah joker begal rajawali piala raja pbi

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp