JHONSON, MASIH BISA DIANDALKAN DI LAPANGAN

ADAVA BF INDRAMAYU

Eksis di Lapang & Kandang, Uji Nyali di Pekalongan

 

 

 

H. Aris Adava, kicaumania asal Indramayu, Jawa Barat, baru dua tahun aktif di dunia kicauan. Memasuki tahun kedua di hobi burung kicauan, Aris bersama Adava BF team-nya semakin menunjukkan eksistensinya.

Setelah cukup eksis di lapangan, kini ia juga merintis bisnis breeding murai batu. Berbekal pengalamannya mengorbitkan burung-burung kualitas lomba yang dikoleksinya, ia ingin sekaligus juga menjadikan markas Adava sebagai pencetak murai batu kualitas lomba hasil produksi sendiri.

 

H. ARIS DI DEPAN KANDANG. SETELAH SUKSES, TAMBAH KANDANG 

 

Karena selama ini, ia masih mengandalkan murai batu hasil buruan di lapang untuk dijadikan jagoan. Obsesinya adalah punya jagoan hasil ternak sendiri.

“Sebagai penggemar murai batu, saya juga berambisi menelorkan anakan juara,” tandas Aris, di markas Adava BF, PerumahanAdava Blok B6-7 Indramayu, belum lama ini.

 

 

Sebagai tahap awal, ia mengoptimalkan enam kandang yang diisi enam pasang indukan pilihan. Keenamnya merupakan pasangan yang secara individu memiliki kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan.

Mulai dari kandang 1: yang bermaterikan jantan Medan yang disilang dengan betina Medan pula. Kandang 2: Bahorok Medan x Medan, kandang 3: Medan x Medan, kandang 4; BnR x Medan, kandang 5: Bahorok Medan x Medan, dan kandang 6: Bordan x Medan.  

 

INDUKAN DI ADAVA BF. STANDAR KUALITAS BURUNG LOMBA

 

Dari keenam kandang tersebut, baru sebagian yang sudah produksi, di antaranya kandang 2 dan 3, yang sudah menghasilkan anakan. Masing-masing kandang jadi seekor, yang kini sudah berusia 2,5 bulan atau sudah lepas loloh dan disimpan di kandang kuliar.

Anakan pertama ini sengaja disimpan, karena akan diproyeksikan untuk jadi burung siap lomba. “Karena materi inudukan kandang 2 dan 3 bagus, jadi anakannya berpeluang untuk jadi burung lomba,” ujarnya.

 

 

Sementara beberapa kandang lainnya juga kini sudah mulai produksi, dan anakannya baru menetas. Ssbelumnya beberapa kandang lainnya juga sudah sempat produksi, hanya mengalami kegagalan.

Selain faktor cuaca, juga karena pengalaman di dunia breeding terbilang baru, yang dijalaninya belum setahun, sehingga wajar jika ia masih meraba-raba. Tapi minimal, dengan menetasnya dua telur dan hingga kini sudah lepas loloh, ia sudah bisa melewati masa krisis dalam proses breeding murai batu.

 

H ARIS & KRU ADAVA BF. SIAP BERSAING DI PIALA CANTING PEKALONGAN

 

Tinggal kesabaran dan dilakoni dengan ketekunan, ia yakin semua pasangan bisa menghasilkan anakan seperti yang diharapkan. Anggap lah ini jadi langkah awal yang baik sebagai pondasinya.

Jika keenam pasangan ini produksinya sudah jalan, Aris pun punya program lanjutan, yakni melakukan pengembangan bisnis breeding murai batunya dengan membangun kandang tambahan di lokasi baru.

 

 

Rencananya, akan dibangun 10-15 kandang baru. Sekarang sedang disiapkan  bibit-bibit baru yang akan jadi indukan. Materinya tetap burung pilihan, baik hasil buruan di lapang maupun muda hutan sortiran dari Sumatera. Termasuk, andalannya di lapang, Jhonson, juga kelak akan disiapkan jadi salah seekor indukan jantan unggulan.

Di arena lomba, Aris dan timnya juga mengusung bendera Adava BF. Beberapa andalannya sudah sering moncer di berbagai gelaran, khususnya di wilayah Jabar dan Jabodetabek. Di kelas murai batu, ia punya Jhonson dan Barcot, kemudian cucak ijo Kliwon, Helder, Bruno dan Buldog, kenari Pangeran Adava, love bird Cinta dan pleci Reage-Reage.

 “Minggu, 15 Mei besok, pasukan Adava BF siap tempur di Piala Canting Pekalongan,” kata Aris, yang juga mensuport gelaran bergengsi “Indramayu Remaja Tiga Cup”, di Bojongsari, Indramayu, 29 Mei, mendatang. (a/n)

 

ADAVA Bird Farm, Perumahan Adava Blok B6-B7 Indramayu

Menyediakan: MURAY BATU BERKUALITAS ANAKAN TRAH JUARA

Contact Person: ARIS ADAVA, 081324212232

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp