VIDEO KEGADUHAN DI KIR 24 AGUSTUS 2019. INSET EDO, H ANWAR & ABOY

ADA KEGADUHAN DI ANNIVERSARY CHA CHA BnR JAKARTA SELATAN

Ini Fakta-Faktanya

Beberapa hari belakangan ini, banyak beredar vidio yang menggambarkan keributan di salah satu lomba burung. Kejadian disebutkan terjadi di gelaran Anniversary Cha Cha BnR KIR Jakarta Selatan, Sabtu 24 Agustus 2019.

Seperti biasanya, informasi seperti ini cepat tersebar luas, disertai beragam tanggapan dan komentar pro-kontra. Burungnews mencoba menelusurinya kepada para pihak terkait yang ada di lapang saat situasi tersebut terjadi, agar jelas duduk soalnya.

 

 

TIKET MURAI CHA CHA DIKEMBALIKAN (capture FB Edo)

 

  1. PEMILIK MENURUNKAN LEBIH AWAL

Kejadiannya di kelas murai batu Cha-Cha, tiket 200 ribu. Dari tayangan vidio yang disiarkan langsung oleh Edo (pengelola gantangan KIR) lewat facebook, tampak peserta cukup penuh. Jalannya lomba yang berlangsung sekitar jam 16.52 pun sesungguhnya cukup kondusif.

 

SUASANA LOMBA KELAS MURAI BATU CHA CHA

 

Salah satu pemilik burung menurunkan jagoannya lebih dulu, begitu penilaian disebut berakhir, tapi bendera nominasi belum ditancapkan (baru akan dirumuskan). Menurut para saksi mata, burung itu diturunkan karena batman atau ngelawa atau disebutkan oleh Edo ngelabak.

Dalam tayangan vidio-nya Edo, sampai dengan MC menyebutkan penilaian sudah berakhir, peserta yang disebutkan menurunkan burung lebih awal belum tampak.

 

  1. NOMINASI SEMPAT DIBATALKAN

Saat dibacakan nominasi, ternyata burung yang sudah diturunkan lebih awal itu dapat nominasi. H. Anwar selaku pengawas dari BnR awalnya membatalkan nominasi tersebut. “Karena sesuai pakem di BnR, kalau burung sudah tidak ada di gantangan, tidak berhak mendapatkan nominasi.”

Namun, pihak panitia kemudian meminta kepada H. Anwar supaya nominasi itu tetap dilanjutkan seperti semula. “Katanya saat menurunkan sudah minta ijin ke panitia, dengan alasan burung ngelabak berlebih, takut mati kalau tidak segera diambil dan mendapat penanganan. Nah, berarti ini kan soal kurang atau tidak ada koordinasi dulu dengan pihak kami selaku team juri, ada salah komunikasi,” jelas H. Anwar kepada burungnews.

 

Kenari bermasalah dengan kesehatan? Jangan kawatir, kini ada obat khusus yang diformulasikan untuk burung kecil seperti kenari, SUPER-N Kenari. Sudah banyak yang membuktikannya. Dapatkan di kios terdekat, atau hubungi nomor pada baner di bawah ini.

 

  1. BARU JURI PERTAMA MEMBERIKAN KONCER MERAH, ADA PESERTA MENYERBU

H. Anwar akhirnya memenuhi permintaan panitia, bendera nominasi yang awalnya sudah dianulir, dikembalikan. Juri pertama yang dipanggil untuk memberikan koncer, ternyata menjatuhkan pilihan koncer merah pada burung yang sudah diambil tadi.

“Juri itu belum sempat memberikan koncer kedua yang warna hijau, sejumlah peserta sudah menyerbu masuk lapangan. Juri lain juga belum sempat menancapkan koncer, dan tentu situasinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan kelas ini karena peserta lain pun segera menurunkan burungnya. Atas kesepakatan bersama, akhirnya panitia membatalkan kelas itu, tiket dikembalikan semuanya,” imbuh H. Anwar.

 

  1. SEBELUMNYA SUDAH SALING LEDEK & EJEK ANTAR PESERTA

Menurut H. Anwar, di sesi sebelumnya pada kelas yang tiket 100 ribu, gejala gesekan antar peserta sudah terlihat. “Ada saling ejek antar peserta.”

Hal ini pun dibenarkan oleh bang Edo. “Itu betul, dan kedua pihak itu sebelumnya sudah saya panggil, sudah saya ajak ngomong, damai lah. Mereka juga sudah mau saling salaman dan minta maaf.”

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

  1. SAAT BURUNG DITURUNKAN, PENILAIAN SUDAH BERAKHIR/TERKUNCI

Para peserta disebutkan tidak bisa menerima, burung ngebetmen dan sudah diambil lebih dulu, kok masih bisa menerima nominasi bahkan kemudian bendera koncer, kendati belum tentu akan juara 1. Kalau sudah diambil sementara burung lain masih di atas gantangan, itu dianggap sebagai tanda menyerah, atau kalau orang tinju sudah kalah “TKO”.

Namun, hal ini dibantah oleh bang Edo. “Selain sudah minta ijin, saat burung diturunkan ajuan kan sudah ditarik. Artinya, itu lomba sudah rampung, penilaian sudah selesai, sudah dikunci, jadi dia berhak atas hasil penilaian akhir, apa pun itu nanti.”

 

  1. KELAS LAIN TETAP BERLANJUT DAN BERJALAN LANCAR

Setelah kegaduhan di kelas Cha Cha, untuk lomba di kelas lain tetap dilanjutkan dan berlangsung lancar sampai rampung. Bahkan juga untuk sesi-sesi murai batu. Jadi, kegaduhan hanya terjadi di kelas Murai Batu Cha-Cha, dan tidak mempengaruhi kelas yang lainnya.

Dari jejak digital, Edo tampak rajin membuat siaran langsung di beberapa kelas berikutnya. Salah satunya adalah vidio sesi penutup pada jam 18.57.

 

SESI PENUTUP ANNIVERSARY CHA CHA

 

  1. PERMINTAAN MAAF DARI ABOY

Aboy, salah satu peserta, mengakui bila dialah yang awalnya meng-upload vidio dan memberikan keterangan sebagai lomba ODENGAN. Pemilik akun AAn Kukuruyux Aboy kemudian meminta maaf kepada Bang Boy BnR, Ivan, dan Edo atas beredarnya vidio yang sempat membuat gaduh di jagad maya.

“Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya, tidak ada niat untuk menjelekkan siapa pun. Masalah sebenarnya juga sudah selesai dan clear saat itu juga di lapangan.”

ABOY MEMINTA MAAF (capture FB Edo)

 

Permohonan maaf ini direkam dalam vidio dan di-upload oleh Edo. Edo, Bang Boy, dan lainnya pun mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Aboy. “Mengaku salah dan meminta maaf itu tidak gampang. Salut buat saudaraku Aboy.”

Banyak pihak menyesalkan kegaduhan yang menjurus pada keributan tersebut. Pihak yang tidak terima seharusnya cukup melakukan protes secara baik-baik untuk meminta klarifikasi kepada pihak panitia. Pendapat ini, antara lain disampaikan oleh Adry Riady, pengawas BnR Pusat dari Bangka yang pekan lalu, 18 Agustus, bertugas di Dream Sengon Cup Yogyakarta.

“Saya tidak ada di lapang dan tentu saja tidak tahu masalahnya apa secara persis. Hanya saja, kalau melihat situasi ribut-ribut di vidio tersebut, jadi ikut sedih dan prihatin. Sebenarnya tidak perlu terjadi. Siapa pun bisa saja keliru atau khilaf. Peserta boleh saja dan berhak untuk protes, tidak terima dengan hasil atau atau keputusan juri, silakan disampaikan protesnya dengan cara yang baik. Dengar dan coba pahami dulu penjelasannya,” ujar Adry Riady, salah satu Pengawas BnR dari Bangka yang pekan sebelumnya bertugas di Dream Sengon Cup Yogyakarta.

Burungnews akhirnya juga bisa mengkonfirmasi hal ini pada Edo, selaku pengelola gantangan. Ia juga menyebutkan bila yang ribut-ribut juga pihak yang awalnya sudah saling ejek di sesi sebelumnya.

“Jadi itu di sesi awal sudah saling ledek, sudah saya damaikan. Eh di kelas Cha-Cha kembali lagi. Itu juga saya kembali pertemukan kedua pihak. Memang makan waktu lumayan, membuat lomba jadi tertunda sekitar 1 jam. Namun sudah kami selesaikan saat itu juga. Sudah clear. Lalu lomba bisa dilanjutkan kembali sampai rampung.”

 

 

Hingga akhirnya ia dan kawan-kawan dibuat kaget karena ada postingan vidio kegaduhan yang disertai keterangan sebagai lomba ODENGAN. “Tentu sebagai penyelenggara saya geram. Siapa pun Anda kalau pas jadi panitia penyelenggara, sudah berusaha sebaik mungkin, disebut begitu, tentu minta pembuktian kan. Makanya saya juga minta tunjukin itu bukti, kalau memang benar lomba diseting dengan odengan, saya yang akan minta maaf kepada semuanya. Kalau tidak bisa tunjukin bukti, ya saya yang akan datang ke tempat tinggal dia untuk minta klarifikasi. Ternyata kemudian ia membuat vidio mengaku salah dan meminta maaf. Ya sudah, kalau sesama saudara sudah mau mengakui salah dan meminta maaf ya saya maafkan.” 

Dari kejadian ini, ia berharap saudara-saudara kicaumania di mana saja dan kapan saja untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi. “Ya pahami dulu masalahnya apa, jangan buru-buru membagikan sesuatu apalagi dengan penjelasan yang belum tentu benar. Betul di event kami pada Sabtu 24 Agustus kemarin ada kejadian gaduh, tapi sebabnya apa, lalu apakah kami sebagai panitia bisa menyelesaikan masalah itu apa tidak. Karena kemudian banyak orang yang tidak tahu apa-apa, hanya melihat vidio saat gaduh plus keterangan yang provokatif itu, berpikir bila itu benar adanya. Kan terbaca dari beragam komentar negatifnya, berpikir kami tidak becus. Setelah melihat duduk masalah secara lengkap, ya silakan saja semua bebas membuat penilaian.”

 

SALAH GUE KERE (capture FB Edo)

 

Burungnews memilih secara acak beberapa tanggapan/komentar dari warganet, juga dari Edo yang merupakan tanggapan atas beredarnya video tersebut.

Misalnya, ada yang menyebut “infonya peserta tidak terima karena burung ngelawa dan sudah diturunkan lebih dahulu dipaksakan jadi juara 1”. Padahal, burung tersebut sebenarnya tidak juara 1. Edo sendiri yang selama ini melabeli diri sebagai “joki bukan bos” mencoba membuat joke yang cukup satir, yang isinya kira-kira begini, “Soedara, loe tenang saja. Salah gue kere, gue gembel, semua yang jelek-jelek ada pada gue. Loe kagak usah cerita-cerita lagi, semua juga sudah pada tahu.”

 

BEBERAPA TANGGAPAN/KOMENTAR DARI WARGANET

KATA KUNCI: anniversary cha cha bnr jaksel edo aboy

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp