45 TAHUN PBI. MAKIN MANFAAT MERUNDUK DAN TIDAK JUMAWA

20 SEPTEMBER 2018, PBI GENAP 45 TAHUN

Ini Pernyataan Made Sri Prana dan Bagiya Rakhmadi

Kamis 20 September ini, PBI akan genap berusia 45 tahun. Usia yang cukup matang. PBI pun ingin lebih  memberikan manfaat dalam dunia hobi burung berkicau, khususnya mendukung pelestarian dan konservasi. Namun harus merunduk, rendah hati, jauh dari sikap jumawa.

Made Sri Prana dan Bagya Rakhmadi, mantan ketua umum dan ketua saat ini pun memberikan pesan-pesan khusus menyambuat ulang tahun yang ke-45 tersebut.

Selain itu, Bagya sempat memberikan beberapa  tanggapan saat dikonfirmasi oleh burungnews.com. “Di usia yang ke 45 tahun, kami jelas ingin bisa bermanfaat bagi masyarakat secara umum, khususnya bagi para kicaumania, dan lebih khusus lagi kaitannya peran serta kami dalam bidang pelestarian dan konservasi,” ujarnya.

 

 

Masa depan lomba burung di Indonesia, akan bergantung pada breeding. Penghobi semakin sadar dan mulai meninggalkan burung tangkapan alam, dan mulai beralih ke burung hasil breeding. SUPER BREEDING, solusi untuk para breeder, menjadikan penjodohan lebih mudah dan cepat, telur lebih banyak dan netas semua, piyik sehat, cepat bongsor, dan tidak gampang mati.

 

Pelestarian, yang menjadi bagian dari nama PBI, memang menjadi jatidiri yang tak bisa ditawar-tawar lagi. “Kalau mengacu pada hal itu, kegiatan utama PBI ya memang seharusnya lebih pada konservasi dan pelestarian. Lomba itu hanya sebagian dari kegiatan, bukan yang utama. Konservasi itu tak hanya melulu soal penangkaran atau breeding, tapi juga ikut serta berperan menjaga keberadaan burung-burung di alam bebas. Alhamdulillah, meskipun skalanya masih kecil, kami sudah melakukan keduanya.”

Breeding atau penangkaran, tak semata membina para penangkarnya ,tapi juga membuka kelas ring-nya dalam lomba, sehingga ada kesempatan untuk menunjukkan atau memamerkan hasil breedingnya, dari situ akan tercipta pasar yang akan berkembang luas.

“Karena itu untuk jenis burung yang sudah kita bina, secara perlahan juga kita bukan kelas ring-nya, seperti anis kembang, cucak rawa, murai batu, kacer. Untuk cucak rawa, anis kembang, dan murai batu, di PBI bahkan semuanya wajib ring, tak ada lagi kelas non ring. Untuk kacer, sudah ada kelas ring, untuk wajib ring-nya menyusul pemberlakuannya. Jenis burung yang lain perlahan kalau sudah siap ya arahnya ke situ.”

 

MAU burung Anda senantiasa terus tampil maksimal, dan cepat menemukan solusi ketika ada masalah seperti penyakit? Konsultasikan dengan 0857.4811.5758, 0811.3010.789, dapatkan produk berkualitas terbaik dan jaminan keaslian.

 

Bagaimana upayanya dalam mendukung kelestarian dan konservasi di alam bebas? Bagya menjelaskan bila PBI melepas burung ke alam bebas. Tapi, tidak berhenti di sampai di situ. PBI juga mengedukasi masyarakat sekitar agar mau menjaganya. Dengan demikian, ada semacam jaminan bila burung-burung yang kita lepas itu akan aman dari tangan-tangan jahil.

“Alhamdulillah, program ini, meski skalanya kecil, cukup berhasil. Burung anis merah dan kacer yang pernah kami lepas di habitat yang berbatasan dengan hutan lereng merapi di Turi, Sleman, sudah berkembang biak cukup bagus. Masyarakat masih menjaga, memantau, dan melaporkan. Kelak, bila memang jumlahnya sudah memadai, juga boleh dimanfaatkan tapi secara bijak.”

Terkait dengan hari jadi PBI, sejumlah kegiatan akan disertakan bersamaan dengan gelaran Piala Raja ke-19 pada Minggu 23 September, mulai dari potong tumpeng, hingga pelepasan 45 burung. Selain itu, juga akan menyumbangkan sejumlah burung dari penangkar binaan PBI seperti jalak suren, murai batu, ke lembaga konservasi serta Desa Ramah Burung yang ada di Yogyakarta.

 

Berikut pernyataan Made Sri Prana, mantan ketua PBI s.d 2013 dan Bagiya Rakhmadi, Ketua PBI periode 2013-2018 dan periode 2018 – 20123, khusus untuk menyambut ulang tahun PBI ke-45.

 

 

MADE SRI PRANA:

Bayangkan....

Kalau saja PBI tidak merintis penangkaran burung ocehan lokal.. mungkinkah usaha penangkaran burung ocehan berkembang seperti yang kita saksikan sekarang ini? 

Bayangkan ...

Kalau kami PBI tidak merintis lomba burung murni hasil penangkaran.. yang penuh tantangan dan rintangan...mungkinkah kicau mania Indonesia diberikan ijin oleh pihak otoritas (Pemerintah) untuk melombakan burung lokal meskipun itu hasil penangkaran?

Bayangkan ..

Kalau saja semangat warga PBI loyo dan hanya hangat-hangat tahi ayam, mungkinkah kita mampu merealisasikan segala mimpi kita nan indah seperti hari ini.
Kerja keras dan pengorbanan itu akhirnya telah membuahkan hasil yang manis.


Namun pengorbanan dan kerja keras untuk mewujudkan visi MEMANFAATKAN SUMBERDAYA BURUNG NASIONAL SECARA BERKELANJUTAN MASIH DIPERLUKAN. Tuntaskan pengabdianmu hai warga PBI dan seluruh jajaran kicau mania Indonesia yang pro konservasi. Mari terus mengabdi dan jangan cepat berpuas diri.

DIRGAHAYU PBI...SELAMAT HUT KE 45,


20 SEPTEMBER 2018

(Made S. Prana)

 

 

 

BAGIYA RAKHMADI:

 

SELAMAT ULANG TAHUN  KE 45 PBI....
(20-9-1973  -  20-9-2018)

Assalamualaikum.wr.wb... 


Kematangan sikap bukan dilihat dari usia tapi dilihat dari Perilaku dan Tindakannya.

Jangan sekalipun kita merasa lebih baik dan lebih hebat daripada orang lain. Karena yang bisa menilai bukan diri kita sendiri melainkan orang lain dan “Dia”.  Kedewasaan bisa dilihat dari ketenangan menyikapi setiap masalah, bijak ketika mengambil keputusan, dan selalu sabar.

Di sisa usia ini, alangkah indahnya jika kita bisa berbagi kebahagiaan, menyenangkan hati orang. Menebar kebaikan dan menghindari permusuhan.

Jangan merusak persaudaraan hanya karena sebuah kesalahan. Tapi hapuslah kesalahan yang ada demi utuhnya persaudaraan.

Biarlah orang lain berbuat semena-mena. Kalau kita sudah berusaha mengingatkan dan mereka tetap demikian, serahkan semua pada Allah, biar Allah yang mengaturnya.

Berdoa dan berusaha mengejar impian tanpa merendahkan diri ataupun menyingkirkan orang lain merupakan sikap dewasa, matang dan bijaksana.

Berkarya tanpa pamrih dengan niat yg ikhlas demi PELESTARIAN, adalah cita-cita luhur nan mulia yang harus selalu kita kerjakan..

Wassalam.wr.wb..

Salam Lestari.. Salam hormat,

(Bagiya Rakhmadi)

 

KATA KUNCI: dr. made sri prana bagiya rakhmadi 45 tahun pbi piala raja mereka berani bertaruh nyawa

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp