COA SF. KENARI ORKESTRA MENANGI SESI BOB

1ST ANNIVERSARY KOMUNITAS KENARI KLATEN BERSINAR, #1

Brandal, Kudeta, dan Aladin Borong Juara, Orkestra Terbaik di Sesi BOB

Kenari Brandal (H. Irul), Kudeta (Cam Cam), dan Aladin (Bram) berhasil memborong sejumlah gelar juara di 1st Anniversary Komunitas Kenari Klaten Bersinar. Di sesi BOB, Orkestra milik Jeffry Coa keluar sebagai yang terbaik.

1st Anniversary Komunitas Kenari Klaten Bersinar (KKB) yang digelar pada Minggu, 08 November 2020 di Gantangan BBC, Belang Wetan, Klaten berjalan sukses. Tak hanya didominasi oleh pemain lokal, gelaran yang dimotori oleh Yudha Klaten dan kawan-kawan ini juga diikuti oleh pemain luar kota seperti Sragen, Solo, Sukoharjo, Boyolali, Semarang, Magelang, Jogja, Wonosobo, Madiun, Surabaya, bahkan Malang.

 

 

YUDHA. SUKSES GELAR 1ST ANNIVERSARY KENARI KOMUNITAS KENARI KLATEN BERSINAR

 

Selain jadi ajang adu kualitas gaco, lomba kali ini juga menjadi ajang silaturahmi dan temu kangen untuk kenarimania dari berbagai kota setelah sekian lama tak ada even yang melombakan banyak kelas kenari. Dari lima kelas komunitas dan sembilan kelas reguler yang dibuka, hampir semua terisi penuh peserta.

Selain dukungan penuh dari anggota Komunitas Kenari Klaten Bersinar (KKB) sebagai tuan rumah, lomba kali ini juga didukung oleh komunitas-komunitas kenari Solo Raya seperti KKSB Solo, K2BT Boyolali, KCBS Sragen, dan lain-lain. Selain dikenal sebagai gudangnya pemain kenari berkualitas, Klaten ternyata masih dianggap sebagai barometer kenari tanah air. Bisa meraih kemenangan di kandang macan tentu menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi mereka.

 

KOMUNITAS KENARI KLATEN BERSINAR

 

Dukungan juga diberikan oleh komunitas-komunitas penggemar burung lain seperti Akaratu (komunitas murai batu), KCIK (komunitas cucak hijau), KMK (komunitas kacer), serta LKB (komunitas love bird) yang sama-sama berhomebase di Klaten. Selain memenuhi kelas komunitas, mereka juga berani bertarung di kelas reguler.

 

Di kelas Kenari Komunitas Kenari Klaten Bersinar, Sengkuni andalan Idris Blues keluar sebagai pemenang setelah bersaing ketat dengan Brandal dan Es Jeruk. Meski secara kualitas, Sengkuni termasuk gaco yang cukup prospek, Idris mengakui kalau dewi fortuna sedang berpihak padanya di sesi ini.

 

IDRIS BLUES. KENARI SENGKUNI JUARA KELAS KOMUNITAS KKB

 

Turun di kelas Kenari Standar Kecil Anniversary yang menggunakan konsep 36-G, penampilan luar biasa ditunjukkan oleh kenari Brandal andalan H. Irul - Kresno Putro SF yang akhirnya keluar sebagai kampiun. Tampil mewah dengan gaya ndlosor, ngawet, goyang, kenari kuning ini terlihat paling menonjol dengan buka tutup rapat dan durasi panjang yang dibawakan.

 

KRESNO PUTRO SF. KENARI BRANDAL NYARIS HATRIK

 

Brandal berhasil menggandakan kemenangan setelah kembali diganjar koncer A di kelas Kenari Standar Kecil Canary. Meski tak sengawet kelas sebelumnya, durasi dan jeda rapat yang diperlihatkan membuat juri sulit untuk berpaling. “Brandal ini bisa dibilang burung konslet, pas kelas 36 G tadi mainnya ngawet, goyang, durasi, jeda rapet, satu titik. Sesi selanjutnya masih edan tapi nggak keluar ngawet sebab hawa sudah kurang panas,” ungkap Dika, sang mekanik.

Kejutan diberikan oleh kenari Juna milik Erick Exindo SF yang mampu menduduki podium kedua di kelas Kenari Standar Kecil Anniversary. Main satu titik dengan power dan volume di atas rata-rata, kenari bon orens ini berhasil mencuri perhatian juri setelah tampil ngedur dengan buka tutup rapat.

 

EXINDO SF. KENARI JUNA DUA KALI RUNNER UP

 

Prestasi ini melanjutkan tren positif yang didapat oleh Juna setelah beberapa waktu lalu menang di Pipo Pengging Cup, Kencana Oriq Jaya, dan Launching Mustika PG. “Juna di kelas komunitas masuk dua, kelas Anniversary juga masuk dua. Mainnya satu titik, volume plus plus, buka tutup rapat. Nggak nyangka juga bisa masuk, padahal burung Klaten dikenal serem-serem,” terang Samsul NPN, sang mekanik.

 

KEMBALINYA SANG MAESTRO KENARI

Setelah sekian lama tak beredar di pentas perkenarian nasional, kehadiran Likin dan Putra Baron sebagai salah satu maestro kenari papan atas tanah air menjadi kejutan tersendiri di lomba kali ini. Sebagai salah satu seniman kenari yang disegani, tangan dingin keduanya tak perlu diragukan lagi.

Menurunkan Kudeta dan Karma, Likin berhasil memborong sejumlah gelar di kelas Kenari Standar Bebas Anniversary, Yorkshire Ring Impor, dan Kenari Standar Kecil Bersinar. Meski disibukkan dengan berbagai aktivitas di sekolah murai batu Klaten Bird Mastering, maestro kenari yang berhomebase di Pionggok ini ternyata belum kehilangan instingnya membidik kenari-kenari berkualitas.

 

LIKIN. SUKSES KAWAL KUDETA DAN KARMA

 

“Aku sebenarnya sudah nolak-nolak kalau ada bos yang minta dicarikan kenari istimewa. Lha wong udah nggak sempat ke lapangan, sibuk ngurusi sekolah murai batuku. Kebetulan beberapa minggu lalu dengar ada kenari bagus di Klaten, sempat kupantau di Plembon, kok feeling, kubeli. Pertama kali, kumainkan di BnR Champion Magelang, dapat juara 1, 1, 3, lanjut ke Piala Kratingdaeng Jogja dapat juara 1, 1, 2.  

“Ada salah satu bos, sebut saja Cam Cam dari Bondes SF, orangnya nggak pengen diekspose. Begitu tahu kalau aku punya kenari bagus, langsung minta dicarikan amunisi standar besar dan kecil. Sebenare berat buat nglepas Kudeta ini, burungnya konslet, durasi dapet, buka tutupe rapet, aura juaranya itu lho nggak bisa ditutupi. Kalau Karma juga baru tapi burungnya juga bagus sih, ini pertama kali kubawa ke event. Itu bosnya ngebet beli soal e mau dibawa ke BnR Satoe dan Piala Canting. Berhubung harga sudah cocok, ya sudah langsung deal. Intinya, Bos Cam Cam takeover dua kenari bidikan Likin, standar besar sama kecil,” tandasnya.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Tidak hanya borong juara di kelas kenari, Likin juga berhasil menempatkan murai batu Si Jhon di podium kedua kelas Murai Batu Anniversary. Meski umur masih belia, murai batu anakan kandang H. Sadat yang dididik dan digembleng di Klaten Bird Mastering ini dapat bersaing dengan murai batu-murai batu hebat lainnya dengan aksi bongkar materi isian dan gaya tarung ngeplay.

Berbeda dengan Likin, Putra Baron yang sudah pindah domisili ke Jogja kembali bernostalgia dan pulang kampung dengan mengawal kenari Aladin milik Bram. Turun di kelas Komunitas, Aladin diganjar bendera koncer A setelah tampil maksimal dengan durasi panjang dan pembawaan lagu utuh.

 

B3 CANARY. KENARI ALADIN JUARA 1, 2, 2, 3

 

Selain memiliki durasi panjang, salah satu keunggulan kenari bon ini adalah buka tutupnya yang lumayan rapat dengan gaya goyang kiri kanan yang sering kali membuat juri sulit berpaling. “Kalau di Jogja, Aladin sudah sering juara. Ini pertama kali main luar kota, langsung masuk 1, 2, 2, 3,” ungkap Bram.

Bram mengungkapkan apabila Aladin sebenarnya didapat dari Klaten. “Saya diberi tahu Mas Baron kalau ada burung bagus, terus cicek bareng Mas Baron dan Bagas. Bagas bilang burungnya bagus, tinggal poles dikit mainnya pasti mewah. Ya sudah saya ambil, sekarang dipegang Bagas. Makanya kita pakai nama B3 singkatan dari Bram, Baron, dan Bagas,” lanjutnya.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Keberhasilan Aladin dan B3 memborong juara di lomba kali ini tentu menjadi modal penting bagi mereka menatap sejumlah even besar di blok tengah. Dengan kepiawaian Baron dan kualitas yang dimiliki Aladin bukan tak mungkin B3 akan menjadi besar dan diperhitungkan di kancah perkenarian nasional.

Usung Duta Muntilan Cup, COA SF yang menurunkan kenari Orkestra dan Barca berhasil meraih podium pertama kelas Kenari Standar Bebas Bersinar dan podium kedua Kenari Standar Kecil Bersinar. Orkestra juga dinobatkan sebagai kenari terbaik di sesi BOB Kenari.

 

COA SF. SUKSES BERSAMA ORKESTRA DAN BARCA

 

Dikenal sebagai salah satu kenari langganan juara, Orkestra memang kurang menggigit di awal-awal sesi. Namun, di pertengahan sampai akhir sesi, Orkestra tampil menggila dan berhasil meraih kemenangan di kelas Kenari Standar Bebas Bersinar. Puncaknya di sesi BOB, kenari jenis yorkshire itu tampil mewah dan mendapat sanjungan dari sejumlah kenarimania yang hadir. “Itu YS e ngeri, wes peteng tetep edan kerjo e,” celetuk salah satu peserta.

Barca, amunisi baru milik Danu juga berhasil menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu ancaman baru yang harus diperhitungkan setelah sukses menduduki posisi kedua di kelas Kenari Standar Kecil Bersinar. Tampil ngedur dengan durasi panjang dan buka tutup rapat, kenari warna kuning ini sempat diburu oleh para kier master.

 

EDI GEOL. CAMPOR OBAH OWAH JUARA 1 DAN 3

 

Di kelas Campuran Impor (Campor), Edi Geol berhasil menempatkan Obah Owah di podium pertama dan ketiga. Tampil maksi dengan materi lagu indah dan enak didengar, Obah Owah sukses menghipnotis juri ketika turun di kelas Campuran Impor Bersinar.

Kemenangan ini menjadi pelipur lara untuk Edi Geol yang kurang beruntung di kelas kenari. “Campornya masuk 1 dan 3. Kalau kenarine zonk, padahal bagus tadi kerjane,” ujarnya. Menang atau kalah di sebuah perlombaan adalah hal biasa baginya, perlu kelegowoan untuk bisa menerima semua keputusan juri.

 

#bersambung

 

 

 

KATA KUNCI: 1st anniv kkb klaten brandal kudeta aladin orkestra

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp