MR. ALFEN NDAA (PALING KANAN) KAWAL PARANGTRITIS JUARA 1 WALIKOTA

WALIKOTA BLITAR CUP, #6

Parangtritis, Cucak Hijau Debutan Lulus Uji Nyali

Punya burung, sudah pernah juara di event lokal dan pengin panjat level? Ikuti langkah yang dilakukabn oleh cucak hijau Parangtritis. Jago yang sebelumnya dikenal juara Latpres, ternyata sanggup bertarung di level nasional event Walikota Blitar Cup (6/9/2020)

Tidak tanggung-tanggung, Parangtritis merebut juara 1. Hal seperti ini tidak akan terjadi kalau si empunya ciuat nyali.

 

 

GREEN ROCK MILIK COMMANDO SF JUARA 1 SESI NDAN YON

 

Walikota Cup Blitar memang menjadi event yang benar-benar spektakuler. Para kicaumaia dari berbagai daerah berbondong-bondong ke lapangan Yonif 511 Blitar, tempat digelarnya kontes. Peserta pun tembus melewati angkat kerapat 2.000. Pencapaian yang luar biasa bagi kota Blitar.

Walikota Blitar juga datang langsung dan berkenan membuka jalannya lomba. Salah satu yang ikut berperan meramaikan adalah para cucak hiijau mania, yang juga berasal dari berbagai daerah khususnya di Jawa Timur.

 

 

Laga pertama dibuka dengan kelas Walikota. Nyaris emua kontestan yang memenuhi gantangan tampil dengan baik. Para juri independen yang bertugas mulai menilai satu persatu.

Banyak peserta yang teriak mensupport  jagoannya, namun panitia tak menghentikan lomba, lomba jalan terus.    

 

DICKY (TENGAH), NAGA RUNTING KUASAI ISTANA GEBANG

              

Salah satu kontestan yang turun di kelas ini adalah Parangtritis, milik Mr. Erick LM (Langeng Mulya) Kediri. Usust punya usut, ternyata gaco yang satu ini amunisi baru yang didapatkannya saat Latpres PBI di Wates Kediri. Saat itu, Parangtritis meraih  juara 1 dan 1.

Walikota Blitar Cup menjadi laga debut bagi Parangtrisi di kancah nasional. Bolehlah dikatakan uji nyali di kontes akbar.

 

ROJO KOYO BESUTAN BADENU STRATEGI SF PUNCAKI PIPP

 

Parangtritis yang dikepung gaco-gaco papan atas tak ciut nyali, justru memacu mental juaranya muncul. Kerjanya sampai ngejer, lagu kasar-kasar dengan variasi beragam ditambah tonjolan utama cucak jenggot dilantunkan dengan volume keras. Ngerolnya panjang, tembus lagi seakan tak mau kalah dengan teriakan para suporter.

Paranghtritis yang tampil cukup dominan membuat juri di akhir penilaian mengganjarnya dengan koncer A. Tidak full semua juri, tapi poin totalnya masih tertinggi. Di belakangnya menyusul Roket milik Dafa Purnama Blitar, lalu urutan ke tiga diduduki Bonex milik Dogol Buser dari Buser Team Trenggalek.

 

VitaMix METABOLIS, atau lebih dikenal sebagai Metabolis Putih, cara baru, mudah, dan cespleng menggacorkan burung. Mudah didapat di kios-kios burung. Buktikan. Informasi produk Phoenix, hubungi (WA) Yovie di 0813-8378-3626.

 

“Kerja Parangtritis sudah bagus, tinggal poles sedikit biar lebih stabil. Sebenarnya Parangtritis saya persiapkan ke event Canting 5 Pekalongan, namun event tersebut diundur, jadilah kita ke sini,” kata Mr. Erick LM pada burungnews.com.

Partai utama cucak hijau dengan tiket 300 ribu berlangsung lebih seru. Kelas Ndan Yon ini akhirnya menobatkan Green Rock milik Wahyu Aryono dari Commando SF Tulungagung yang dirawat  Nanang Tenguel didaulat sebagai kampiunnya.

 

JOKER MILIK BUDI VR 27 RUNNER UP PIPP

 

“Saat di leg pertama cucak hijau juara 4, namun di sesi ke dua ini terobati dengan meraih juara 1,”ungkap Wahyu.

Menurutnya, Green Rock sudah 6 tahun berada dalam rawatannya. “Kerjanya stabil. Saat tampil di AE 1 juara 5 dan 6. Istirahat kaerna pandemi, ini adalah penampilan yang ke-2 setelah lomba mulai dibuka lagi. Kami berencana turun lagi ke ke Ponorogo besuk 20 September,” imbuhnya.

 

HENDRI BUSER SEDANG MENGGANTANG DI SESI WALIKOTA

 

Dicky L dari Antasari Tulungagung yang datang terlambat, hanya kebagian kelas cucak hijau Istana Gebang, atau sesi ke-3. Dia sangat bersuyukur lantaran Naga Runting mau kerja maksimal. Berbekal senjata tonjolan tengkek dan cemblek cemplir, akhirnya mampu naik podium satu. “Persiapan ke Kang Bangek Cup,” katanya singkat.

Cucak hijau Rojo Koyo milik Badenu dari Strategi SF Blitar tak ketinggalan ikut mencicipi juara 1 kelas PIPP. Setelah di sesi sebelumnya kelas Istana Gebang, hanya meraih  posisi dua, kemenangan ini terasa begitu memuaskan.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Kerja Rojo Koyo sesi ke-4 ini benar-benat all out. Roll tembak, speed yang rapat, variasi lagu cukup lengkap, dikeluarkan semuanya. Ketangguhan Rojo Koyo memaksa Joker besutan Budi VR 27 tabik dan harus puas menguntit jadi runner up-nya.

“Kebiasaan Rojo Koyo saat malam tak pernah dikerobong, mandinya habis magrib, pagi diembunkan, setelah itu baru masuk kerobong,” terang Badenu.” Ada pun untuk menu harian, pagi jangkrik  3, sore juga 3 ekor, terus untuk minum air putih biasa pagi dan sore juga harus diganti yang baru.  

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Prestasi Rojo Koyo sudah cukup banyak. Satu di antaranya, juara 1 kelas utama di Road to Piala Bung Karno feat Bofago Arena. “Kalau di Latber dan Latpres tiap minggu sering juara I,” tandasnya.

Dua sesi akhir cucak hijau melombakan kelas Taman Pecut dan Alon-Alon, dikuasai Kliwon milik Wahyu Warkop.

 

 

“Terimakasih kami sampaikan pada semua kicau mania yang telah ikut mensukseskan gelaran Walikota Blitar Cup ini, mohon ma’af jika ada kekurangan, sampai jumpa diperhelatan yang sama tahun depan,” kata Mr. Sunyen, ketua panitia.  [ferry, maltimbus]

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

DATA JUARA PIALA WALIKOTA BLITAR, KLIK DI SINI

 

 

 

KATA KUNCI: walikota blitar cup parangtritis

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp