CENDET MISTERI DI TANGAN YANG TEPAT

SUBDENPOM BC JEMBER

Ditelantarkan Karena Stres, Cendet Misteri Tampil Perkasa di Tangan yang Tepat

Siapa sangka cendet Misteri akan menjadi bintang lapangan saat turun di kontes Subdenpom BC hari Rabu, 8 Juni 2022 kemarin. Pasalnya, Misteri ini adalah burung yang ditelantarkan lantaran stres. Di tangan yang tepat, Misteri sukses dua kali bertengger dipuncak podium.

Pesatnya kemajuan kelas cendet di Jember, membuat cendetmania semakin semangat dalam berburu prestasi. Kelas latber yang sejatinya untuk melatih burung-burung bahan, kini sudah dijadikan sebagai ajang adu gengsi. Dengan begitu, gaco-gaco yang sudah mapan kerap turun meski lomba tingkat latber.

 

 

MB CAKRA MENANGI SESI B

 

Arena Subdenpom BC yang menjadi tempat bercokolnya burung-burung hebat, adalah tempat favorit cendet mania untuk menurunkan gacoannya. “Gak peduli latber ataupun latpres, kalau main di Subdenpom BC harus burung yang sudah mapan. Gengsinya itu loh yang saya kejar,” ujar Om Cebe pemain cendet kawakan.

Pada kontesan kali ini, kelas cendet dikuasai oleh Misteri milik Louhan Maulana dari Seniman Djimbe. Cendet yang dirawat oleh Hendrik ini, tampil dahsyat dengan grojokan lagunya sepanjang penjurian. Tampil stabil, Misteri dua kali juara 1 di sesi A dan B.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

Hendrik mengisahkan kalau Misteri adalah burung yang ditelantarkan oleh Louhan Maulana lantaran stress. “Dulu waktu saya ambil di rumah Mas Louhan, kondisinya memprihatinkan. Pakan habis, air minum sudah bercampur dengan kotoran, dan kondisi burungnya sudah hampir mati. Alhamdulillah, setelah saya rawat dengan tlaten, hari ini Misteri bisa membanggakan,” ujar Hendrik.

Louhan Maulana yang juga hadir di arena Subdenpom BC, mengatakan kalau Misteri Ia beli dari luar kota. Sesampainya di Jember, kondisi burung stress karena faktor pengiriman. “Saya sempat kecewa karena burung stress. Bahkan pernah burung ini saya banting karena reflek saat tangan digigit. Dari situ saya malas merawatnya, akhirnya saya suruh rawat ke Mas Hendrik,” jelas Louhan.

 

YUDI RAJA TEGA ANTAR MB KAKEK MERAH NAIK PODIUM

 

Melihat penampilan Misteri yang perkasa, Louhan Maulana akhirnya bisa tersenyum. Rencananya, Misteri akan menjadi pelapis dari Cakra Yudha yang saat ini dalam pemulihan pasca mabung.

Sementara di kelas murai batu, ada gaco yang dikategorikan mewah dan layak bertarung di level nasional. Murai batu itu bernama Kakek Merah milik Yudi Jember. Materi lagu, volume, durasi kerja dan gayanya di atas rata-rata. Berhasil meraih podium 1 di sesi A, Yudi langsung dikejar-kejar oleh beberapa pemburu bakat untuk menanyakan harga jika dijual.

 

CH MAHA SURYA GACO ANDALAN KOKO PJ88

 

“Mohon maaf, burung ini bukan punya saya. Burung ini namanya Matsuro milik Bos Vicky Bali. Tadi malam baru sampai di Jember buat persiapan turun di Paku Alam. Jika ada yang berminat, biar nanti saya sampaikan ke Bos Vicky. Kalau harganya sempat dengar boleh dilepas di angka 300 juta,” ujar Yudi.

Untuk di kelas cucak hijau, juga ada burung yang tampil memukau dengan gaya buka ekor sambil ngentrok jambul. Diberi nama Maha Surya, ternyata burung ini milik Koko PJ88. Lewat aksi memukaunya itu, Maha Surya berhasil meraih juara 1 di sesi A dan juara 4 di sesi B.

Di kelas kacer, Miras besutan Rizki dari Regal BF membabat habis juara 1 dalam 2 sesi yang berlangsung. Miras yang ternyata baru dijajal ke arena lomba, diprediksi bakal menjadi pendatang baru yang berbahaya. [vilmanz]

BROSUR & AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

PENDATANG BARU KACER MIRAS LANGSUNG NYERI

 

BIMA SAKTI MENANGI KENARI BEBAS SESI A

 

 

 

 

KATA KUNCI: matsuro misteri cendet jember subdenpom bc

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp