ANTO KALASAN. KACER CINTA BUTA NYARIS HATRIK

SOLO FAIR FACTOR, #6

CH Green Boy Menangi Kelas Utama, Kacer Cinta Buta Nyaris Hatrik

Cucak hijau Green Boy milik Dwi Sampit berhasil meraih podium pertama kelas Cucak Hijau Peradaban Baru di Solo Fair Factor. Di kelas lain, Dwi Sampit juga sukses memborong sejumlah gelar juara melalui Cinta Buta dengan raihan juara 1, 1, dan 2.

Selain kelas murai batu, laga kelas cucak hijau di Solo Fair Factor juga menghadirkan pertarungan seru dan menarik untuk disimak. Kehadiran gaco-gaco langganan juara seperti Triad, Pesona, Themox’s, Jet Lie, dan lain-lain membuat suasana kelas ini cukup menegangkan.

 

 

DOUGLAS. CH GREEN BOY JUARA 1 DAN 2

 

Penampilan menjanjikan ditunjukkan oleh cucak hijau Green Boy milik Dwi Sampit yang akhirnya keluar sebagai pemenang di kelas Cucak Hijau Peradaban Baru. Bersaing ketat dengan Joko Kendil dan Pesona, amunisi yang dikawal oleh Paman Dicko ini tampil maksimal dengan aksi bongkar isian dan gaya trokbul.

Tonjolan lagu yang terdengar jelas dan didukung dengan durasi kerja nutup, Green Boy terpilih menjadi pemenang di kelas ini. Di kelas Cucak Hijau Alam Semesta, Green Boy juga tampil prima dan menempati posisi kedua, kalah dari Jet Lie milik Fahrul Jaran Goyang SF.

 

DICKO JOGJA DAN FAJAR BINTANG GADING

 

Kemenangan ini melanjutkan trend positif yang didapat oleh Green Boy setelah moncer di Masterpiece Arena (10/03) dan Tribute To Eko Dipo Cup Jogja (17/03). “Setelah menang di kelas utama Masterpiece Arena, Green Boy kembali berbuat ulah di Solo Fair Factor. Juara 1 dan 2. Ini burungnya memang cukup stabil dan konsisten,” ungkapnya kepada burungnews.

Dicko mengaku dengan sistem ala Masterpiece dan Solo Fair Factor yang mana jumlah peserta dibatasi dan mengutamakan transparansi, pemenang ditentukan oleh kinerja burung di lapangan. “Kalau punya burung bagus tapi kerjanya nggak nutuk, ya percuma. Wong semua bisa lihat dan banding-banding kok. Moga-moga Green Boy tetap stabil kedepannya soalnya habis lebaran ada banyak event menanti,” ujar pemain kawak asal Jogja ini.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Di kelas kacer, Dwi Sampit juga nyaris mencetak hatrik melalui Cinta Buta. Gaco yang dikawal oleh Anto Kalasan dan HKS Team ini mampu menyuguhkan kinerja terbaiknya di kelas Kacer Alam Semesta. Tampil maksimal dengan membawakan materi lagu ngerol nembak, Cinta Buta sukses menghipnotis juri dengan alunan lagu sambung menyambung yang dibawakan.

Cinta Buta berhasil menggandakan kemenangan setelah kembali tampil menonjol di kelas Kacer Jati Diri A. Di kelas Kacer Jati Diri B, Cinta Buta harus puas di urutan kedua dan mengakui keunggulan Mahadewa milik Dian SRG yang tampil prima. Aksi borong juara Cinta Buta ini semakin melengkapi kemenangan tim asal Kalimantan Tengah ini di Bumi Sondokoro.

 

RUDY JAGO. CH BANYU LANGIT JUARA 1, 1, DAN 2

 

Selain Dwi Sampit, pemain yang berhasil memborong banyak gelar juara di Solo Fair Factor adalah Rudy Jago melalui cucak hijau Banyu Langit dan Temox’s. Dikenal spesialis cucak hijau, Rudy Jago menyiapkan tiga gaco andalannya untuk turun di Solo Fair Factor. Di kelas reguler, Temox’s mampu bersaing dengan cucak hijau-cucak hijau hebat lainnya dengan menduduki posisi keempat Cucak Hijau Peradaban Baru.

Strategi brillian dilakukan Rudy Jago dengan menurunkan Banyu Langit di kelas Cucak Hijau Jati Diri A, B, dan C yang merupakan kelas bursa. Andalkan Banyu Langit dan Speed Jago, pemain asal Karanganyar ini nyaris sapu bersih gelar juara setelah meraih juara 2, 1, dan 1. “Sebagai pemain tuan rumah, aku pengen buktikan kalau gaco-gaco tuan rumah pun tidak kalah kualitas dengan gaco-gaco luar kota,” tandasnya.

 

 

Selain strategi yang tepat, salah satu kunci nampilnya gaco-gaco milik Rudy Jago di gelaran kali ini adalah penggunakan pakan jangkrik maximum sebagai penunjang nutrisi burung. Dengan maximum, kebugaran dan stamina gaco lebih terjaga meski kondisi cuaca tidak menentu.

Menurunkan cucak hijau Pesona, Aditya Salatiga berhasil menduduki podium ketiga di kelas Cucak Hijau Peradaban Baru setelah berikan perlawanan sengit pada Green Boy. Tampil apik dengan membawakan materi lagu panjang dan gaya trokbul, Pesona berulang kali membuat juri menoleh padanya.

 

ADITYA SALATIGA. CH PESONA JUARA 3 KELAS CUCAK HIJAU PERADABAN BARU

 

Meski belum menjadi yang terbaik, Puryadi mengaku senang dengan konsep yang diusung oleh Solo Fair Factor karena burung yang benar-benar kerja lah yang akan menjadi jawara. Meski belum begitu paham dengan penerapan pakem penilaian di konsep baru ini, Puryadi berharap konsep seperti ini bisa lebih baik lagi di masa mendatang. Terlepas dari hasil yang didapatkan di Solo Fair Factor, Ia penasaran dengan juri yang berani menusuk burung yang itu-itu saja.

Optimis, amunisi milik Gilang Jati SF berhasil membuat kejutan di event kali ini setelah menduduki posisi kedua di kelas Kacer Alam Semesta. Meski bisa dibilang gaco baru, Optimis mampu mengimbangi kinerja kacer-kacer lain seperti Cinta Buta, Ohara, Hammer, Mahadewa, dan Twister SPI.

 

GILANG JATI SF. KACER OPTIMIS RUNNER UP KELAS KACER ALAM SEMESTA

 

Meski kemenangannya didapatkan karena faktor hoki, Gilang Jati mengaku senang masih bisa membawa pulang piala di event sekelas Solo Fair Factor. “Kalau mainnya model kayak tadi kan memang bergantung pada kerja burung. Burung yang turun tadi bagus-bagus semua, tinggal mana yang lebih konsisten. Itulah yang akan dikoncer sama juri,” ungkapnya.

Munculnya Gilang Jati SF bersama kacer Optimis ini tentu membuat peta persaingan di kelas hitam putih di Solo Raya makin seru dan menarik. Selain untuk memperkuat squadnya, sebagian besar pemain mulai mulai berburu kacer handal untuk dipersiapkan ke Hitam Putih Cup yang akan digelar di bulan Juni nanti.

 

SENGKUNI SF. KACER SENTER CURI KEMENANGAN

 

Berulang kali tidak masuk pilihan juri di kelas-kelas sebelumnya tak menyurutkan semangat Dimas Hadie untuk menggantangkan Senter di Kacer Jati Diri C yang merupakan partai terakhir. Membawakan materi lagu panjang-panjang dan gaya tarung meliuk-liuk, Senter akhirnya keluar sebagai pemenang.

“Kalau diperhatikan di sesi-sesi awal tadi, kerjanya Senter sudah bagus, nggak ada kesalahan, tapi tetap saja nggak masuk. Sesi terakhir ini tadi sudah nekat-nekatan, Alhamdulillah masuk nomor satu. Prestasi Senter ini sudah lumayan, main di mana-mana selalu masuk, padahal nggak kenal siapa-siapa juga. Real kualitas burung,” terangnya.

 

DIAN SRG. KACER MAHADEWA JUARA 1 DAN 2

 

Secara keseluruhan, laga kelas cucak hijau dan kacer di Solo Fair Factor berlangsung tertib dan kondusif, nyaris tanpa protes sama sekali. Bagaimanapun, untuk menciptakan iklim lomba yang kondusif memang dibutuhkan kedewasaan dan kesadaran dari pihak panitia, juri, maupun peserta. [asept]

KATA KUNCI: solo fair factor green boy cinta buta

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp