ILUSTRASI GANTANGAN BOGOR ALL STAR ARENA, MEGAH, TIDAK CARI KESALAHAN BURUNG

SOFT LAUNCHING BOGOR ALL STAR ARENA, 2 OKTOBER

Cari Kualitas, Burung Melakukan Pelanggaran Masih Bisa Juara, Asal ...

Kamis, 29 September 2022 - PROFIL

Burung tampil begitu bagus, materinya bongkar, durasi dan volume oke, tapi akhirnya harus rela terbuang gegara sebuah pelanggaran kecil yang bahkan nyaris tak terlihat. Burung nyisir sebentar, atau nampar jeruji sekali dua kali, dan semacamnya. Bisa dimaklumi bila si pemilik menjadi begitu kesal.

Apa boleh buat, team penilai “berlindung” di balik pakem atau aturan lomba yang berlaku di gelaran tersebut. Sebelum turun, si pemilik sesungguhnya sudah tahu ada aturan tentang pelanggaran yang bisa saja mengurangi atau bahkan mengeliminir peluang juara, kendati secara umum burung tampil bagus.

SEBAGIAN PENGURUS BOGOR ALL STAR ARENA. BERSIAP RESMIKAN KANTOR

Toh bila ada kejadian seperti itu, pelanggaran yang (bagi si pemilik dan kicaumania pada umumnya) sesungguhnya tampak ringan tapi menghilangkan peluang juara, tetap saja membuat gondok. “Ya hanya sedikit saja berbuat pelanggaran, masa harus kalah dengan burung yang hanya main aman, perfoma dan kualitasnya jauh banget,” begitu rata-rata curhat dari para “penyintas” atau korban aturan pelanggaran.

Keluhan terhadap lomba yang dianggap lebih menekankan pada mencari-cari pelanggaran dan kesalahan ketimbang mencari kualitas burung, sudah sering diungkapkan para kicaumania. Faktanya, lebih banyak EO atau penyelenggara lomba yang tetap menerapkannya aturan ini.

Masih lumayan, beberapa ada yang memberikan semacam toleransi, seperti menghitung berapa lama atau berapa kali si burung melakukan pelanggaran. Ada yang sebatas bendera peringatan, ada yang diskualifikasi. Prakteknya, burung yang sudah mendapatkan bendera peringatan, juri umumnya tidak berani mengajukan nilai mentok, atau ajuan nominasi, apalagi ajuan koncer.

Ini sungguh sangat berbeda dengan yang akan berlaku di gantangan baru di Bogor, yang akan Soft Launching pada Minggu 2 Oktober besuk. “Di tempat kami, tidak akan ada bendera tanda pelanggaran apalagi diskualifikasi. Kami benar-benar berusaha mencari kualitas burung, bukan mencari dan menandai pelanggaran yang dilakukan burung,” ujar Babah Pitax, Ketua Bogor All Star Arena, nama gantangan tersebut.

MEDY J SAFA'AT DAN BABAH PITAX. SIBUK DI KANTOR BARU

Menurut Pitax, sesuai fitrahnya, burung itu boleh dan “berhak” melakukan pelanggaran, nampar, nyisir, didis, mantul, apalagi kalau hanya sebentar alias tidak berlebihan. “Aturan dasarnya, asal durasi kerja secara keseluruhan mencapai setidaknya 80%, bisa menunjukkan perfoma dan kualitas yang melampaui lawan-lawannya.”

Pakem penilaian, pada  dasarnya mengadopsi pada sistem klasik yang sudah lama dipakai di PBI. “Kira-kira hampir sama dengan yang diberlakukan di Masterpiece Arena. Kita beberapa kali mempelajari ke sana, selain sejumlah event PBI. Tentu ada penyesuaian, dengan maksud untuk perbaikan. Jadi nanti ada kelas dengan format 25-G dengan 4 orang juri + 2 korlap, dan format 36-G memakai 6 juri + 2 Korlap,” imbuh Antho Jip, sie Lomba dan Dewan Juri Bogor All Star Arena, yang belum lama menggelar lomba di Masterpiece Arena dengan bendera 3M (Martabat Murai Mania).

Meskipun begitu para peserta tak perlu kawatir. Semua team juri termasuk Korlap dan panitia sudah menandatangani “Pakta Integritas”, sama-sama berkomitmen dan satu visi, menjadikan gantangan Bogor All Star Arena harus bersih dari semua hal yang berbau kolusi. Team juri, wajib menilai secara objektif, jujur, amanah, sesuai fakta lapangan, dan mengikuti pakem yang berlaku di Bogor All Star Arena.

Peserta dilarang mendekati, apalagi masuk ke pedok juri. Para peserta juga tidak diperbolehkan menghubungi para juri, melakukan lobi, memberikan apresiasi atau tanda terimakasih kepada juri. “Berlombalah secara sportif sejak dari rumah. Tidak perlu berusaha komunikasi dengan juri, baik sebelum atau ketika di lapangan. Kalau burung juara, itu memang hak Anda, tidak perlu memberikan tanda terimakasih dalam bentuk apa pun, apakah kepada team juri atau panitia,” ujar Wakil Ketua Setiaji Majid.

Bagi para peserta, yang perlu dilakukan cukup memesan tiket, membayar sesuai harga yang tertera, kemudian menggantang burung, langsung keluar dan pantau dari luar. “Jangan sampai ada biaya-biaya tambahan lainnya. Kalau semua peserta bisa seperti itu, dan ini yang ingin kita edukasikan untuk para peserta Bogor All Star Arena, betapa indahnya hobi dan lomba burung berkicau,” tandas Pitak.

Ikut lomba di Bogor All Star juga tidak ribet. Bebas memakai sangkar model, ukuran, bentuk, atau produk dari mana pun. Anda juga bebas memakai jebakan apa pun, dengan catatan tidak terlihat dari bawah oleh team juri. Meskipun demikian, diharapkan para peserta tetap menjaga harga diri dan kehormatan dengan menghindari memasang akesori berlebihan dan terlihat sebagai “tanda” untuk menunjukkan ini burung siapa.

Bogor All Star Arena sudah dilengkapi dengan gantangan elektronik/otomatis. Setelah MC memberikan aba-aba untuk menggantang, harus segera digantang, tak perlu menunggu peserta lain, urus saja burung Anda. Begitu MC selesai memberikan aba-aba hitungan 1 sampai 3, gantangan akan menutup otomatis dalam waktu 5 detik. Terlambat, Anda tidak akan bisa menggantang, kesalahan dan risiko sendiri, tiket hangus.

Bagi para juara, selain yang sudah tertera pada brosur, juga akan mendapatkan tambahan pakan jangkrik herbal Energy. Terbukti sangat baik untuk burung pemakan serangga, apakah untuk master, burung lomba, hingga breeding. Ketika pakan alami seperti jangkrik, kroto, dan lainnya sedang sulit didapat, asupan dari Energy bisa menggantikan dengan sangat baik.  [maltimbus]

BROSUR DAN JADWAL SOFT LAUNCHING BOGOR ALL STAR ARENA:

PAKAN JANGKRIK HERBAL ENERGY. TERUJI DAN TERBUKTI KHASIATNYA 

KATA KUNCI: bogor all star arena babah pitax ir rusli