RUDI NRS DAN BAMBANG AB GALEH

RUDI NRS FT BAMBANG AB GALEH

Cetak Murai Batu Jawara, Perkuat Poros Solo – Pekalongan

Berangkat dari kesamaan hobby berburu murai batu prestasi di masa lalu, Rudy NRS Solo dan Bambang AB Galeh Pekalongan mulai membangun sinergi dan kerja sama untuk mencetak murai batu jawara dari hasil kandang sendiri.

Poros Solo - Pekalongan yang diprakarsai oleh Rudy NRS dan Bambang AB Galeh rupanya bukan isapan jempol semata. Berawal dari mimpi untuk mencetak anakan murai batu berkualitas, keduanya sepakat untuk membangun kerjasama dalam penangkaran dan pemasteran murai batu.

 

 

KRU RUDI NRS DAN AB GALEH DI ANDROMEDA CUP

 

Berawal kurang lebih satu tahun lalu, keduanya ini telah menghasilkan puluhan anakan dengan rentang usia 1 - 7 bulan. “Poros Solo - Pekalongan ini baru setahun terakhir, fokus kita tak hanya lomba tapi juga mencoba menangkar dan memaster hasil anakan sendiri,” buka Rudy saat ditemui di Andromeda Cup.

Proses pemasteran dilakukan di tempat Rudy yang berada di Solo dengan mengandalkan suara asli dari burung-burung masteran koleksinya. “Di tempat kita koleksi masterannya komplit. Dari cililin, love bird, kenari, srindit, cucak jenggot, prenjak, konin, semuanya ada,” lanjutnya.

 

BAMBANG AB GALEH. BERPOSE DI DEPAN KANDANG TANGKAR

 

Sementara anakan didapat dari penangkaran Bambang AB Galeh Pekalongan yang memiliki 15 kandang breeding. Untuk menjaga kualitas anakan, Bambang menggunakan murai batu-murai batu eks lapangan sebagai pejantan, sementara sebagian besar betinanya menggunakan murai batu sabang.

“Pejantan kita pakai bekas burung-burung lapangan seperti Mouzer, 8 - Dewa, Loss Watt, Radja Sawer, Radja Tega, Teroris, Yakuza, Heroin, Hipnotis, sama Reporter. Total ada 15 kandang, yang sudah jodoh ada 13 pasang, yang saat ini produk ada 6 pasang,” ungkap Bambang.

 

PEJANTAN EKS LAPANGAN

 

Hingar bingar masuknya murai batu ke dalam burung yang dilindungi dalam Permen 20/2018 memang sempat membuatnya gamang. Namun sebagai seseorang yang paham dan taat hukum, Ia mengakui hal tersebut tak mengurangi semangatnya untuk terus menangkarkan murai batu.

“Aku kira adanya Permen itu memang perlu untuk konservasi, diakui atau tidak keberadaan murai batu di alam memang berkurang. Tapi Aku percaya pemerintah tidak akan mempersulit para penangkar, lha wong kita membantu mereka tanpa diminta. Aku yakin di masa depan, murai batu ring dan hasil penangkaran lebih menjanjikan dan akan banyak dicari,” lanjutnya.

 

RING GANDA TERSEMAT DI KAKI KAKI ANAKAN HASIL BREEDING

 

Untuk mengantisipasi hal itu, Bambang mengaku telah menyematkan ring di kaki-kaki anakan-anakan hasil breedingnya. “Untuk sekarang semua anakan pakai ring ganda, ring identitas AB GALEH dan ring baja PBI,” terangnya. Besar harapannya di tahun 2019 nanti, hasil anakan tahun ini sudah bisa moncer dan meraih prestasi.

Akan halnya resep sukses, menurut Bambang tidak ada sesuatu yang spesial. "Pada prinsipnya sama, memang untuk tahap awal kita harus banyak belajar untuk memahami karakter murai, terutama yang kita pelihara. Kan tiap individu beda. Kalau sudah ketemu dan burung mapan, semuanya tampak mudah. Tapi saat memasukan indukan berikutnya, belum tentu semudah yang pertama. Selalu tiap burung punya tantangan tersendiri."

Yang jelas, pilihan pakan menjadi hal penting. Ini soal kualitas, yang berarti terjamin bersih, higienis, dengan kandungan nutrisi yang cukup dan sesuai kebutuhan burung. Untuk pakan, Bambang mengaku sudah lama sejak merawat burung lomba, percaya dengan Topsong. Untuk breeding, kini juga ada produk TOPSONG Breeding yang secara khusus memang memiliki formula yang pas, biak untuk indukan maupun lolohan sejak usia baby.

 

GALERI

 

ANAKAN RING AB GALEH MASIH DALAM SANGKAR

 

HASIL KANDANG TERNAK AB GALEH PEKALONGAN

 

 

KATA KUNCI: rudi nrs ab galeh murai batu

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp