AGUNG QPT, ROBERT PANTAU, TOBIL NANANG KUSUMA

ROBERT PANTAU PEDULI COVID-19

Jadwal Dimajukan Jam 09.00, Insya Allah Jam 17.00 Rampung

Laju pesanan tiket Robert Pantau Peduli Covid-19, Minggu 9 Agustus 2020 semakin kencang. Agung Qpt dan kawan-kawan mulai dibuat kewalahan. Kemasan event ini memang memikat, lebih dari itu, semua hasil penjualan tiket bakal disumbangkan untuk mereka yang membutuhkan, terdampak covid-19.

Satu hal sangat penting yang perlu diketahui oleh para calon peserta adalah, bila gelaran ini mulainya dimajukan jadi jam 09.00, dari sebelumnya sebagaimana tertulis di brosur jam 10.00.

 

 

 

Menurut Ketua Panitia Tobil Nanang Kusuma, majunya jadwal ini untuk mendisain agar lomba sudah bisa rampung paling tidak jam 17.00.

“Sesuai dengan arahan dari Bang Boy, selama masa pandemi ini harus diatur bagaimana caranya agar lomba jangan sampai malam. Salah satunya dengan memajukan jam mulai. Kalau jumlah sesi memang  tidak banyak, sejak awal kami hanya merancang 23 kelas saja. Beberapa kelas di antaranya penilaiannya juga tidak akan terlalu lama.”

 

 

Agar lomba bisa lancar tidak ada molor-molor di perjalanannya, penggunaan BnR Line juga kan dimaksimalkan. BnR Line terbukti bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi budaya saling tunggu yang sangat memakan waktu dan membuat lomba rampungnya jadi berlarut-larut.

Selain sangat bagus untuk manajemen waktu, BnR Line juga membuat jalannya lomba jadi elok dilihat, saat peserta hendak masuk dan menggantang burung, jadi tampak tertib dan teratur. Begitu masuk lapangan atau area penilaian, kerodong harus sudah dibuka dan langsung digantangkan. Tidak terlihat semrawut dan berantakan.

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Lomba burung selama pandemi juga harus tetap mengikuti prosedur atau protokol kesehatan yang berlaku umum, seperti wajib memakai masker, menyediakan tempat  cuci tangan, hingga semua yang ada di lokai lomba harus disiplin saling menjaga jarak aman. Apalagi, gelaran ini memakai nama Peduli Covid-19, tentu harus bisa menjadi contoh dalam hal memenuhi dan mentaati protokol.

“Terakhir adalah supaya lomba jangan sampai berlarut-larut sampai malam hari. Sebab itu akan sangat melelahkan baik peserta, dan terutama pihak panitia dan team juri. Kondisi lelah tentu akan menurunkan imun kita semua. Jadi apa pun, yang paling utama dan terdepan adalah tetap berupaya menjaga kesehatan dan keselamatan bersama,” imbuh Agung Qpt, dari BnR Magelang selaku host gelaran ini.

 

 

Berpartisipasi dalam gelaran ini jelas akan memberikan sejumlah “keuntungan” bagi para peserta. Pertama, lomba ini benar-benar didisain fairplay. Yang punya gawe adalah Robert Pantau dari Yogyakarta. Kita tahu, beliau ini sangat kekeh dalam hal menjaga supaya lomba itu harus benar-benar fairplay.

Secara pribadi, sebagai peserta lomba, beliau sangat anti titip, anti nyogok atau nyuap kepada juri atau pihak manapun untuk keuntungan dirinya sendiri, supaya burung miliknya dipilih jadi juara. “Buat apa menang dengan cara seperti itu, di mana bangganya, malah malu nanti jadi gunjingan orang. Itu kan sama halnya membajak kemenangan yang harusnya menjadi hak orang lain, pasti yang seharusnya juara bisa marah, jengkel, sakit hati... aduh duh duh.. itu jangan sampai terjadi pada saya, bisa menghambat rejeki dan berkah nanti.”

Sudah semestinya ketika kali ini Robert Pantau bertindak sebagai penyelenggara lomba atau setidaknya namanya dipakai sebagai sebuah event, pesan utamanya adalah, “Pastikan lomba harus berlangsung fairplay, pilih juri-juri yang jujur, bonafide, dan berintegritas”.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Keuntungan lainnya, lomba Peduli Covid-19 ini benar-benar total kepeduliannya, tidak nanggung. Bagaimana tidak, setiap rupiah yang Anda bayarkan untuk membeli tiket, sepenuhnya bakal disumbangkan kepada yang berhak. Tidak sepeser pun akan diambil oleh panitia untuk nambal biaya ini itu misalnya.

“Semua biaya lomba, apakah itu fee untuk panitia dan juri, publikasi, perangkat dan peralatan lomba lainnya, hingga hadiah, 100 persen sudah dipenuhi oleh Robert. Jadi hasil penjualan tiket utuh alias 100 persen hendak kita sumbangkan. Besuk tiap sesi akan diumumkan berapa pesertanya, termasuk yang mungkin sudah bayar tapi berhalangan hadir, lalu dikalikan harga tiket. Terus di penghujung acara, juga akan dilaporkan total hasil penjualan tiket ada berapa. Sejumlah itu pula yang hendak kita sumbangkan untuk Peduli Covid-19. Terus besuknya lagi saat bantuan disalurkan, juga akan kembali dibuat laporannya untuk semua para kicaumania,” imbuh Agung Qpt lagi.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Jadi, kalau Anda sampai absen dari gelaran ini, sungguh merugi dan akan menyesal. Kapan lagi bisa lomba yang sekaligus juga memberikan sumbangan sosial untuk Peduli Covid-19. Ingat dan catat lagi, setiap rupiah yang Anda bayarkan untuk membeli tiket, seluruhnya akan disumbangkan, tidak akan ada pemotongan sepeser pun untuk keperluan dan alasan apa pun.

Super sekali bukan? Ayo yang belum pesan tiket segera saja, mumpung stok masih tersedia. [maltimbus]

 

BROSUR ROBERT PANTAU PEDULI COVID-19, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: robert pantau robert pantau peduli covid-19

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp