ADITYA DAN CH ANDUK DI KULONPROGO (dok aditya)

ROAD TO PRESIDEN CUP VI - BnR KULONPROGO, #1

2 Pekan Berturut-Turut, CH Anduk Selalu Juara

Kondisi burung yang sedang on fire membuat Pur Jenggot dan anaknya Aditya, sedang bersemangat untuk menurunkan jagoan cucak hijaunya, Anduk. Selain materi lagu yang aduhai, power atau volumenya benar-benar kencang, tembus sampai jauh ke luar lapangan.

Pekan lalu, Anduk digelandang ke Syawalan BnR Bintang Gading di Gunung Kidul (6/6). Pilihan yang tak keliru. Penampilan apik Anduk mendapat apresiasi yang semestinya. Anduk meraih juara 1 dan 2 hingga dinobatkan menjadi Cucak Hijau Terbaik di event ini.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk hwamey, murai batu, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon / vocher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER. Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda motor, hingga mobil baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021.

 

Hasil ini membuat Pur dan Aditya kian semangat untuk melawat ke event-event menengah meski harus keluar kota. Sepekan kemudian, Pur dan Aditya yang tinggal di Klaten memilih meluncur ke Road to Presiden Cup VI bersama BnR Kulonprogo (13/6) di pasar baru Sentolo.

Lagi-lagi, Anduk merebut juara 1 di sesi awal, kelas Wapres yang cukup prestis. “Kami memutuskan untuk turun sekali saja, kita penasaran ingin mencoba beberapa event lain di Yogyakarta selagi mungkin. Sambil mengukur Anduk mampu apa tidak kalau diturunkan di beberapa event dalam satu hari, sebab kan mesti berpindah-pindah yang jaraknya lumayan,” terang Pur.

 

 

Pur dan Adit kemudian meluncur ke Cool Iner Memanggil di Taman Kuliner Condong Catur. Kebetulan, event ini dibagi dalam dua bagian, untuk kelas ocehan termasuk cucak hijau, dimainkan pada bagian ke dua atau siang hari, yang baru mulai sekitar jam 14.00.

Anduk ikut sesi cucak hijau kedua, peserta relatif penuh (hanya kosong satu dua gantangan), berada di gantangan paling pinggir. Sayang, di sini Anduk belum hoki, belum masuk. “Menurut juri, materi dan volumenya memang tembus, tapi masih ada ngetemnya. Ya sudah mau bagaimana lagi.”

 

 

Pur dan Adit lalu mencoba peruntungan lain dengan segera meluncur ke gantangan Peny Jaya. “Sayang, sampai sana ternyata sudah rampung. Ya sudah, hasil ini kita syukuri saja.”

Pur mengakui, sejak awal Anduk kembali kondisi, akhirnya memilih event-event kecil sampai menengah dengan EO “swasta”. “Lebih santai, penjurian juga relatif lebih baik. Saya kalau lomba kan ya lawaran saja, apa adanya saja. Tidak pernah ada cerita kami kok titip-titip burung ke juri.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Bersama Aditnya yang sebelum pandemi aktif mengikuti balapan motor, pernah mencoba turun di lomba yang lumayan besar. Peserta sebenarnya juga tidak terlalu banyak, artinya sangat jelas di pantau dari sisi mana pun mana-mana yang layak, mana yang kurang.

“Anduk tampilnya juga apik... ehh kebuang. Cuma dijadikan “ganjel” ban saja he he. Ya sudah dari pengalaman itu, sekarang lebih selektif milih event. Kita lomba pengin senang-senang, buat menyalurkan hobi, ya cari event yang bisa bikin hati kita senang, jangan malah bikin gondok,” terang pengusaha Ban yang salah satu outletnya berada di Kalasan, Sleman.

 

 

Ia pun mengaku cocok dengan penilaian para juri di BnR, seperti yang terjadi di Gunung Kidul dan Kulonprogo. “Bukan karena kebetulan juara, saya juga tidak kenal dan tidak pernah titip dengan para juri atau panitia. Mungkin kebetulan pakem mereka sama dengan kondisi burung kami. Ada pun EO yang lain pada sisi pakem barangkali ada sedikit beda. Kita selalu mencoba berpikir positif, karena pada prinsipnya kami tidak pernah pilih-pilih EO. Sambil jalan saja, secara naluriah nanti juga akan ada semacam proses seleksi, mana yang kita merasa cocok, mana yang kurang.”

Pur mengaku belum kepikiran mau turun di mana lagi. “Selama ini biasa spontan saja. Kalau kira-kira pas posong hari Minggunya, biasanya hari Jumat atau Sabtu kita baru nyari-nyari informasi atau brosur, besuk lomba ada di mana saja.”

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Lalu, dari mana Pur dan Aditya bisa mendapatkan jagoan seperti Anduk? "Banyak yang mengira kami beli dari hasil mantau lapangan. Padahal, burung itu beli di pasar sejak masih trotol atau bakal. Ternyata mau juga bagus dan juara. Ini sungguh-sungguh, memang begitu faktanya."

Menurutnya, hampir semua jagoannya atau yang pernah ia rawat, memang dapat dari pasar, beli sejak kecil. "Coba diingat-ingat lagi bagaimana Ji Sigit WMP dulu bisa dapat Kusumo, kan beliau sendiri yang cerita awalnya juga saya yang lihat ada burung lucu di Pasar Wedi, terus disuruh beli. Cucak hijau Anduk pun begitu. Setelah pastol, pertama kali kita turunkan di Niten, evennya RI, itu turun awal dan langsung juara." [maltimbus]

 

ADITYA & CH ANDUK, JUARA 1 DAN 2 DI BnR BINTANG GADING (dok. TOBIL BnR)

 

BROSUR PRESIDEN CUP VI TERBARU, 8 LAPANG, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: bnr kulonprogo cucak hijau anduk pur jenggot aditya klaten bnr bintang gading road to presiden cup vi

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp