SEGENAP CREW YANG BERTUGAS DI SUPERMAN CUP II

ROAD TO PIALA SUPERMAN CUP II JEMBER

Petir dan Denok Merajalela, Subdenpom BC dan Hell Boy SF Bawa Pulang Juara Umum

Dua gaco yang sering menguasai even-even akbar di Jember yaitu LB Denok dan CH Petir, kembali tampil mengejutkan di Road To Piala Superman II pada Minggu, 2 Juni 2019. Banjir dukungan dari kicaumania, Subdenpom BC dan Hell Boy SF keluar sebagai juara umum.

Dedy Bedors yang sukses menggelar Superman Cup Jember pada akhir tahun 2018 lalu, kembali menggelar even bertajuk Road To Piala Superman ke II di arena Tiara Waterboom Jember. Di gelaran kali ini, ada 2 sesi perang  bintang yang melombakan jenis burung cucak hijau dan murai batu. Hanya membuka kuota 25 peserta, dua kelas bergengsi ini diisi penuh peserta dan menyajikan pertarungan yang super sengit.

 

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

Cucak hijau Petir milik A. Sholeh Sukorjo, akhirnya sukses menempati tahta tertinggi di kelas perang bintang. Kemenangan itu diraih, setelah Petir berseteru habis-habisan dengan Batman andalan Arif Widi. Memiliki postur tubuh besar khas cucak hijau asli Jember, Petir juga dianugrahi volume yang super lantang hingga mampu menutup suara nyanyian para rivalnya saat di atas arena.

Ditunjang dengan materi yang beragam, seperti cililin, kekean love bird, dan besetan-besetan kasar greja tarung, Petir tampil perkasa berkat gaya ngentrok jambulnya yang hiper. Berkat kinerjanya yang stabil dari awal hingga akhir penjurian, Petir memudahkan juri untuk memilih siapakah yang akan ditancapkan bendera koncer A di kelas perang bintang.

 

CH PETIR TOLAK TAWARAN 40 JUTA

 

Dikenal karena sering merajai even-even bergensi di wilayah Jember dan Bondowoso ini, cucak hijau ini juga nyaris menjadi burung terbaik. Tapi sayang saat Petir turun berlaga di sesi cucak hijau Scoopy, Espresso milik Anang, memupuskan harapan A Sholeh untuk mengoleksi tropi terbaik di gelaran Road To Piala Superman Cup II kali ini.

“Saat ini Petir memang kondisinya sedang on fire. Sayang tadi kurang hoki saja untuk jadi burung terbaik. Padahal kerjanya sudah maksimal,” pungkas A Sholeh yang sudah 5 tahun merawat Petir.

 

PEMENANG DI KELAS PERANG BINTANG CUCAK HIJAU

 

Kendati gagal menjadi yang terbaik, pada kesempatan ini Petir mendapat pinangan dari salah satu pengoleksi cucak hijau di Jawa Timur. Harga yang disodorkanpun cukup fantastis, yaitu 40 juta. Tapi, entah apa yang membuat A Sholeh menolak tawaran fantastis itu. “Belum cocok saja harganya,” jawabnya singkat saat burungnews memintai keterangan terkait tawaran itu.

Sedangkan di kelas perang bintang murai batu, lagi-lagi Dextroyer andalan Iwan berhasil menjadi pemuncak podium. Bersaing sengit dengan Panglima milik Arik PUPR dari Kenbo+ Bondowoso dan 93 andalan Mr. TT dari Duta Subdenpom BC, Dextroyer mengunci gelar itu dengan tembakan cililin berdurasi panjang.

 

PARA JAWARA MURAI BATU PERANG BINTANG

 

Sedangkan penampilan yang membuat para penonton terkagum, justru terjadi di kelas murai batu Scoopy. Ramayana milik Nono dari NzR Bondowoso yang pada perang bintang M1 Mei Subdenpom BC menjadi runner up, kini berhasil tampil dengan sangat memukau juga menghibur.

Kerap memuntahkan materi tembakan cililin dan kenarian, Ramayana sukses membuat juri yang bertugas terperangah melihat aksinya. Gaya sujud saat melepas tembakan tersebut, juga menjadi daya tarik juri untuk memberinya koncer A mutlak. “Alhamdulillah masih bisa naik podium. Semoga saja bisa stabil terus,” kata Nono yang sudah banjir tawaran untuk melepas Ramayana.

 

 

Gaco murai batu yang juga tampil apik adalah Altelery milik Eko Wau-Wau SF. Setelah dalam sebulan terakhir ini berganti jubah, Altelery menunjukkan perkembangan sangat pesat. Prestasi demi prestasi setiap kai turun berlaga, sudah kerap diraih oleh murai batu ekor putih ini.

Pada kesempatan kali ini, Altelery dua kali naik podium dengan hasil sebagai juara 2 di kelas Scoopy dan juara 4 di kelas Perang Bintang. Meski belum berkesempatan mencicipi podium puncak, tapi Eko sudah cukup puas dengan penampilan murai batu kesayangannya ini. “Sudah mau bongkar saja saya sudah bangga, setelah hari raya mungkin sudah dalam kondisi terbaiknya,” kata Eko yang didampingi Affan.

 

MB ALTELERI NYARIS TEMUKAN TITIK TOP PERFORM

 

Di kelas love bird dewasa, Denok milik Andre G2 akhirnya comeback setelah cukup lama menepi karena mabung berkepanjangan. Comebacknya itu ditandai dengan raihan juara 1 dua kali, dan sekali juara 3. Dengan torehan prestasi itu, Denok didapuk panitia sebagai burung terbaik dengan menyingkirkan beberapa love bird konslet yang turun di even ini.

Love bird warna batman yang dikenal memilik durasi menitan ini, menghebohkan arena berkat memamerkan durasinya yang hingga sebutan over. Padahal untuk penyebutan over, juri harus menempuh sebutan panjang (P) hingga sebutan P 10. Selain durasinya yang stabil panjang, Denok juga cukup gencar melepas kekean bernada nyaris minor tersebut.

 

DENOK KEMBALI MENGANCAM DI KELAS LOVE BIRD

 

Gayanya yang kini berubah menjadi semi konslet dengan pembawaan bunyi santai, semakin membuat para ngekeknmania ketar-ketir dengan kembali Denok ke arena gantangan. “Masih banyak bulu yang ngerebung, tapi sepertinya sudah saatnya Denok turun gunung. Alhamdulillah sekarang kerjanya semakin meningkat,” pungkas Andre G2 yang kali ini datang bersama rombongan Subdenpom BC.

Selain meraih hasil maksimal dan menjadi burung terbaik, Denok juga memuluskan jalan Subdenpom BC Jember dalam perebutan juara umum kategori BC. Poin Subdenpom BC, juga datang dari banyaknya kicaumania yang memberi dukungan kepada salah satu EO ternama di Jember ini.

 

BANJIR DUKUNGAN SUBDENPOM BC JEMBER JUARA UMUM BC

 

“Mumpung arena Subdenpom sudah libur dan dibuka kembali pada 16 Juni 2019 setelah lebaran, jadi even ini kami jadikan sebagai ajang silaturahmi. Terimakasih atas dukungan dari kicaumania yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu, sehingga mengantarkan Subdenpom BC menjadi juara umum BC,” pungkas Heri sang komando Subdenpom BC.

Gelar juara umum kategori SF, diraih oleh Hell Boy SF. Bendera yang baru dibentuk oleh Mega dan rekannya di SBF ini, kerap dalam beberapa kesempatan menjadi juara umum. Gelar itu diraih, berkat penampilan terbaik dari gaco-gaco yang Ia boyong. Seperti saat ini, Hell Boy kembali memboyong White Horse dan Dewa Ares di kelas love bird yang memberikan poin viral. Di kelas kenari ada nama MT dan juga Travo.

 

 

White Horse yang masih berusia belum genap 3 bulan, tampil maksimal kala berlaga di kelas baby. Dari 3 kelas yang dilahap, love bird warna putih ini nyaris mencetak hatrik. Selain mengantarkan Hell Boy juara umum, White Horse juga menjadi love bird baby terbaik.

Sedangkan Dewa Ares yang 2 hari lalu menjadi terbaik di gelaran Road Show NzR, masih mampu mendulang poin sebagai juara 2 saat tampil di kelas dewasa Scoopy. “Masih ada sisa tenaga. Kemarin di Road Show NzR, Dewa Ares dan White Horse menjadi burung terbaik,” ujar Mega.

 

HELL BOY SF RAIH JUARA UMUM SF

 

Gelar love bird paud terbaik, dibawa pulang oleh Primadona andalan Icang dari Bhayangakara BC. Love bird hasil tangkaran Mas Ciplek ini, tampil memukau dengan durasi panjangnya dan juga berjeda bunyi rapat. “Masih baru mengorbit. Alhamdulillah sudah bisa jadi burung terbaik,” kata Icang.

Di akhir gelaran, Dedy Bedor mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh kicaumania yang hadir di gelarannya kali ini. “Selamat untuk para pemenang. Saya mewakili crew yang bertugas, mengucapkan mohon maaf jika dalam penyajian lomba masih ada kekurangan. Sampai jumpa lagi di even Piala Superman Cup,” tutupnya.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

PRIMADONA TERBAIK DI KELAS LB PAUD

 

DEDY BEDORS RENCANAKAN SUPERMAN CUP II SETELAH LEBARAN

 

 

 

KATA KUNCI: road to piala superman cup ii jember petir denok subdenpom bc hell boy sf

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp