AMUNISI MURAI BATU POLINO SF BERHASIL BORONG TROPI

ROAD TO EBOD VIT VAGANZA #1

MB Sadewa, Yakuza, dan Jatayu Hantar Polino SF Borong Tropi Kelas Murai Batu

Senin, 21 Juni 2021 - PROFIL

Lapang Lorena Kondang Jaya Klari Karawang, kembali menjadi destinasi utama kicau mania Karawang dan sekitarnya. Tak terkecuali bagi H. Amith dan kru Polino SF Karawang. Terbatasnya akses keluar kota akibat meningkatnya angka penyebaran virus Covid-19, Polino SF memutuskan untuk menyambangi gelaran Road to Ebod Vit Vaganza (20/06).

H. Amith yang mencuat namanya lewat aksi gacoan andalannya Raja Cilik, kali ini membawa amunisi yang tak kalah mentereng kualitasnya. Raja Cilik posisinya sedang diistirahatkan untuk mengikuti even nasional.

SUASANA KELAS MURAI BATU ROAD TO EBOD VIT VAGANZA

Tiga nama burung murai batu yang diboyong H. Amith ke Lapang Lorena adalah Sadewa, Yakuza, dan Jatayu. Ketiga burung tersebut juga sedang diseleksi oleh H. Amith untuk menemani Raja Cilik di even akbar.

“Raja Cilik sedang kita istirahatkan, karena tiga minggu berturut-turut kita turunkan di even akbar ibu kota. Kali ini kita coba Sadewa, Yakuza, dan Jatayu. Sekalian jadi ajak seleksi siapa yang layak untuk menemani Raja Cilik di even besar,” ujar H. Amith.

EVAN OKY & H. AMITH PANTAU SADEWA DARI PINGGIR LAPANGAN

Sadewa adalah burung Polino SF yang dirawat oleh Evan Oky dari Subang. Penampilan terakhir sebelum mabung adalah di Even Piala Extravaganza (07/02) di Bandung. Aksinya banyak mendapat decak kagum dari penonton pada waktu itu.

Kini Sadewa tampil dengan bulu baru pasca mabung 3 bulan lamanya. Meskipun belum 100% kembali ke top performnya, Sadewa tidak lupa lirik untuk memainkan irama lagu dan materi isian ketika di atas gantangan.

Terbukti di gelaran Road To Ebod Vit Vaganza, durasi kerja Sadewa stabil dari awal sampai akhir penilaian. Hasilnya pun bikin bangga, juara 1 kelas utama dan runner up kelas Ebod Vit.

“Tetap bersyukur apapun hasilnya untuk hari ini. Memang belum 100% fit, tapi cukup menghibur. Tentunya menjadi PR berat agar Sadewa kembali ke top performnya. Mudah-mudahan di even berikutnya bisa tampil lebih baik lagi,” imbuh Evan Oky.

SADEWA RAIH KONCER MERAH MUTLAK DI KELAS UTAMA

Sementara itu, amunisi yang baru diboyong H. Amith 1 bulan yang lalu dari Cirebon, Yakuza, juga berhasil mencatatkan namanya di jajaran tetinggi data juara Road To Ebod Vit Vaganza.  Sempat lama dirawat di Cirebon, Sadewa kini sudah berada di Karawang.

Indra Jayuz dipercaya mengawal Sadewa di kelas Lorena. Diapit oleh burung-burung papan atas Karawang dan luar kota, Yakuza berhasil mematahkan lawan-lawannya dengan mendapatkan bendera koncer merah mutlak dari para juri. Juara!

ARYA & SYAHRUL ADALAH PEMAIN KENARI YANG JUARA DI KELAS MURAI BATU

Satu lagi amunisi Polino SF yang membuat kejutan adalah Jatayu. Dilihat dari postur tubuh burung ini seperti bukan tipe fighter dan kurang indah dipandang. Bahkan H. Amith menyebutnya burung masteran Kenari dan ternyata yang merawat Jatayu adalah Syahrul (Aung) yang notabene adalah joki Kenari Polino SF.

Siapa sangka, ketika sudah di atas gantangan, aksinya mengejutkan banyak penonton. Rol panjang, tembakan tegas, dan lagu tuntas berhasil mengalihkan perhatian para juri dari burung lainnya. Setiap juri rolling pasti ditembaki oleh isian kenari dan cililin.

Hal ini sontak membuat H. Amith dan kru Polino SF terperanga melihat aksinya. Ternyata tangan dingin sang joki kenari juga bisa membuat Jatayu menjadi kuda hitam di jajaran murai batu Karawang.  Hasilnya, posisi runner up berhasil ditempati oleh Jatayu dan menambah pundi-pundi tropi bergengsi Road To Ebod Vit Vaganza bagi Polino SF.

“Alhamdulillah, untuk hari ini. Semua amunisi masih bisa menghibur. Semoga makin stabil dan membanggakan Polino SF dan kota Karawang khususnya,” pungkas H. Amith. [denny, maltimbus]

KATA KUNCI: road to ebod vit vaganza murai batu sadewa murai batu yakuza murai batu jatayu polino sf