BUNGA UCAPAN SELAMA & SUKSES PIALA RAJA & 45 TAHUN PBI BERTABURAN

PIALA RAJA #5

Bertabur Bunga Ucapan Selamat

Ada yang berbeda pada gelaran Piala Raja tahun ini, dibanding sebelumnya. Salah satunya adalah deretan bunga ucapan selamat yang bertebaran di sekeliling arena lomba. Sebagian lagi dalam bentuk baner printing.

Banyaknya bunga itu ternyata berkaitan dengan ulang tahun PBI yang ke 45, yang jatuh pada tanggal 20 September 2018. Serangkaian kegiatan pun sudah dilakukan sejak Sabtu 22 September di hotel Paku Mas, tempat menginap para juri dan pengurus PBI.

Pak Bagiya Rakhmadi selaku ketua umum PBI Pusat, memimpin potong tumpeng, yang tentu juga diiringin dengan doa. Hadir di kegiatan ini Pengurus Pusat, ketua Pengda, Ketua Pengcab, dan pengurus Fungsional lainnya.

 

 

SAMBUTAN BAGIYA RAKHMADI, KETUA UMUM PBI PUSAT

 

Kegiatan serupa kembali dilakukan berbarengan dengan kegiatan seremonial pembukaan Piala Raja 2018, Minggu 23 September. Kali ini pemotongan tumpeng dilakukan oleh GBPH H. Prabukusumo S.Psi, mewakili Keraton Yogyakarta, yang diberikan kepada H. Bagiya Rakhmadi. Dilanjutkan oleh Dirjen KSDAE Ir. Wiratno, yang memberikannya kepada H. Samsulhadi selaku ketua pelaksa Piala Raja.

45 tahun memang usia yang seharusnya sudah matang. Namun menurut Bagiya Rakhmadi dalam kata sambutan, kematangan seseorang atau organisasi, tidaklah semata-mata ditentukan oleh umur.  Faktanya, banyak yang usianya jauh lebih muda tapi sudah matang, sebaliknya banyak yang sudah tua tetapi tetap saja belum matang.

“Kematangan tidak hanya ditentukan oleh umur. Ukuran kematangan bisa dilihat dari tindak tanduk, tutur kata, serta bagaimana menyikapi keadaan atau situasi yang ada di depannya. Insya Allah PBI meski sudah tua, tetapi tidak pikun, kami akan semakin matang, terukur dalam bertutur kata, bertindak, dan menyikapi segala sesuatunya. Kami tetap bisa bekerjasama, juga menghargai dan mengapresiasi apa pun yang dilakukan oleh pihak lain.”

 

Deretan bunga-bunga ucapan berjajar rapi di sekeliling lapangan lomba, berasal dari berbagai pihak. Ada yang dari perorangan kicaumania seperti Paulus –TOPSONG, Achun Owen, Mr. Deko Adipati, Mr. Prio Sutrisno, Mr. Rudy NRS – Duta Solo Vaganza, Mr. Cabo Pekanbaru. Dari pengurus Pengda/ Pengcab misalnya dari Mr. Fauzi Freshmix-PBI Solo, Mr. Andi Saputro – PBI Sragen, PBI Bantul, Pengda Jatim, Pengcab Jepara, Pengcab Klaten, ; dari media seperti burungnews.com, juga dari berbagai instansi lainnya seperti Bank BTN, Duta Pakde Karwo.

Ucapan selamat untuk PBI yang ke 45 tahun juga diungkapkan dalam baner printing, seperti dari Pengcab dan Pengda Bali, Duta Balekambang Kumandang, Pengcab. Bojonegoro, dan masih banyak lagi.

 

EKO INTI MAJAPHIT. TAK BISA MENINGGALKAN PIALA RAJA

 

Piala Raja ke-19 memang paling ramai dari sisi jumlah peserta, maupun jumlah penonton secara umum. Jumlah peserta yang besar tidak hanya diukur dari dari burung yang digantang saja, tapi juga dari sebaran parkir yang sampai tumpah ke luar komplek Candi Prambanan.

Sampai jam 13.00 misalnya, antrean kendaraan peserta masih mengular panjang hingga jalan utama Jogja-Solo yang berjarak sekitar 1 kilo meter gerbang masuk gantangan lomba. Para peserta menyebutkan perlu waktu hingga satu jam dari lampu merah Jalan Jogja-Solo sampai bisa masuk area parkir. Bahkan setelah itu karena semua tempat dalam area Candi sudah dipenuhi kendaraan, akhirnya ditutup dan sebagian terpaksa parkir di luar komplek.

 

Tak kebagian kaos ekslusif PIALA RAJA? Masih bisa pesan ke sini, 0852.5863.4229

 

“Luar biasa memang. Komplek Taman Candi Prambanan yang begitu luas sampai tak mampu menampung parkir kendaraan dari peserta. Saya sendiri harus rela parkirnya di sebelah barat bumi perkemahan. Jadi jalan kaki ke lapangan ya lumayan jauh,” ujar Eko Inti Majapahit, kicaumania lawas yang merasa perlu untuk tetap hadir ke Piala Raja.

“Ya, untuk even-even lainnya sudah lama saya tidak hadir, tapi untuk Piala Raja, kok rasanya berat. Karena ini bukan sekadar lomba, di sini kita bisa ketemu dan silaturahmi dengan teman-teman lintas kota. Ini yang sulit ditemukan di even lainnya.”

 

APRESIASI UNTUK DESA JATIMULYO, DESA PELESTARI BURUNG

 

Hal ini menunjukkan aura dan magnet Piala Raja memang luar biasa. Tidak terpengaruh meskipun ada even lain yang digelar bersamaan misalnya. Banyak calon peserta yang  gagal menurunkan burung karena tidak mendapatkan tiket. Setiap kali ada yang cancel atau ingin melepas tiket karena berbagai alasan, tidak perlu lama langsung ada yang membeli kembali. Beberapa kelas juga ada yang diborong komunitas, seperti satu kelas di cendet, dua kelas di murai batu, satu kelas di anis merah, dua kelas whamey.

Sejumlah penghargaan juga diberikan kepada para penangkar dan tokoh. Namun kali ini ada yang beda, karena juga ada penghargaan untuk Desa Jatimulyo, Desa Ramah Burung atau Desa Pelestari Burung. Di sini sudah ada Perdes yang melindungi semua jenis burung dan melarang semua perburuan.  Masyarakat pun berperan aktif dalam kegiatan ini. [maltimbus]

 

 

SEBAGIAN BUNGA-BUNGA / BANER UCAPAN SELAMAT PIALA RAJA & 45 TAHUN PBI:

 

 

KATA KUNCI: piala raja 2018 45 tahun pbi desa jatimulyo desa ramah burung bagiya rakhmadi gbph h. prabukusumo dirjen ksdae ir wiratno eko inti majapahit komutas hwamey komunitas anis merah komunitas cendet wonosobo komunitas murai batu sidoarjo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp