PRIO SUTRISNO KAWAL PIALA PASUNDAN DARI AWAL SAMPAI RAMPUNG

PIALA PASUNDAN 4, #7

Ini yang Diucapkan Prio Setelah Lomba Usai

Selasa, 13 Oktober 2020 - PROFIL

Setelah melalui perjalanan yang panjang dan berliku, Piala Pasundan 4 akhirnya bisa berlangsung pada Minggu, 11 Oktober 2020. Lokasi tetap di kawasan Lanud Sulaiman, tetapi sedikit bergeser dari lokasi tahun lalu.

Lomba dimulai jam 09.15 tanpa banyak seremonial pembukaan. Pada jam 18.00, sesuai komitmen lomba dinyatakan selesai, meski sebenarnya masih menyisakan 1-2 sesi terakhir yang belum berjalan.

Sebagai salah satu EO besar nasional dan sudah cukup memiliki pengalaman menggelar lomba akbar, (Piala Pasundan saja sudah berjalan untuk ke-4 kalinya), Radja Garuda Nusantara (RGN) yang diketuai langsung oleh Prio Sustrisno, dan berada di bawah payung Radja Company, juga dimiliki oleh Prio Sutrisno, gelaran akbar ini tentu sudah melalui persiapan yang sangat baik dan matang.

Seperti yang sudah ditulis sebelumnya di burungnews.com, Asep DM selaku Sekjen yang banyak bergerak di lapangan, mengungkapkan bila Piala Pasudan 4 benar-benar event yang paling berkesan sepanjang pengalamannya sebagai EO menggelar lomba, baik bersama RGN maupun bersama EO lain sebelum Asep bergabung dengan RGN.

“Kami melakukan persiapan sudah sejak 8 bulan lalu. Perjalanan yang panjang dan sangat penuh dengan lika-liku, kadang menanjak, menurun, pokoknya sangat berwarna. Jadi, kami keluarga besar RGN benar-benar merasa sangat lega, plong, puas sekaligus bangga, pada akhirnya bisa sampai ke garis finish,” ungkap Asep.

Meski sudah berusaha menyiapkan event ini dengan sangat baik, termasuk menyiapkan berbagai antisipasi dan skenario, toh Prio Sutrisno tetap menyadari bahwa mereka tetaplah manusia biasa.

“Saya kira kita harus mau menyadari, harus mau berendah hati, sehebat apa pun manusia, tetap ada batasnya, tetap tidak bisa sempurna. Pun kaitannya dengan Piala Pasundan 4 ini. Meskipun secara umum bisa dikatakan sukses, kami juga banyak mendapat ucapan selamat dan apresiasi, tetapi disadari atau tidak, dirasakan atau tidak, pastilah masih ada sejumlah kelemahan dan kekurangan, pastilah masih ada khilaf dari kami semua,” ujar Prio saat bertemu dengan salah satu awak burungnews.com pada Selasa (13/10).

Banyaknya ucapan selamat, apresiasi, pujian, sanjungan, menurut Prio justru harus dijadikan bahan untuk merenung. “Sudah barang tentu kami sangat berterimakasih pada mereka yang telah memberikan apreasi pada kerja kerasa kami. Namun, semua itu jangan sampai membuat kami membusungkan dada, lantas lupa diri. Jangan sampai kami merasa sudah sangat besar dan hebat. Kami harus selalu berusaha untuk rendah hati, intropeksi diri, karena itu adalah salah satu cara kami dalam bersyukur atas semua nikmat yang sudah dikaruniakan kepada kami, keluarga besar RGN.”

Di luar itu, Prio juga mengaku masih menerima sejumlah kritik dan masukan. “Ada juga banyak masukan dan kritik."

Sebagian kritik yang masuk dan cukup menonjol, misalnya soal daya tampung parkir yang dianggap kurang memadai hingga meluber panjang di sepanjang jalan, banyak kicaumania yang harus jalan kaki jauh sekali dari tempat parkir sampai lapang lomba.

Seting lapang juga dianggap kurang ramah dan ideal untuk mereka yang tidak punya akses masuk ke ring 1, bahkan yang sudah berada di space ring 1 pun hanya hanya bisa memantau dari satu sisi saja. Burung yang berada di sisi jauh bisa dibilang tidak bisa dipantau sama sekali.

Dari sisi pelayanan, oleh sebagian peserta juga dianggap kurang responsif, seperti kepastian apakan tiket sudah di-ACC atau masuk daftar tunggu. Seperti pada event lainnha, keluhan lain yang cukup menonjol adalah soal penjurian. "Sebagian peserta merasa burung mereka kerja sangat bagus tapi kurang terpantau dengan semestinya," ucap Prio.

PRIO SUTRISNO MEMBERIKAN ARAHAN PADA JURI LOVEBIRD

Prio mengaku sangat menghargai kritik, saran, dan masukan dari para peserta. “Saya tidak anti kritik dan masukan. Saya juga sangat berterimakasih dengan segala kritik itu, sebab meskipun sekilas terasa pahit, tapi itu ibara obat, jamu, vitamin, supaya ke depan kami bisa lebih baik lagi. Apalagi sebagian besar kritik itu juga disampaikan dengan cara yang sangat baik, santun, dan benar-benar malah bisa mengena di hati saya.”

Piala Pasundan 4 tidak mungkin bisa sukses dan berjalan lancar tanpa dukungan penuh dari para kicaumania. Apalagi, ini lomba yang digelar dalam situasi pandemi, kondisi yang memang tidak nomal atau tidak biasa. Di dalamnya juga berlaku sejumlah aturan yang tidak biasa, seperti membatasi akses masuk ke sekitar arena lomba (yang tidak berkepentingan dengan lomba burung tidak boleh masuk), dan lebih mengerucut lagi juga pembatasan akses masuk ke area penilaian yang menggunakan dua lapis pagar. Semua itu diakui Prio merupakan bagian dari protokol yang harus ditaati sebagai salah satu syarat ijin penyelenggaraan lomba ini bisa keluar.

Akhirnya, Prio pun secara ingin mengucapkan sesuatu yang ia merasa sudah seharusnya diucapkan dan sangat penting untuk disampaikan kepada publik kicaumania tanah air:

"Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung Piala Pasundan 4. Kesadaran kicaumania yang tinggi, dengan mengikuti aturan protokol kesehatan, memberi dampak positif. Lomba pun bisa berlangsung tertib, aman, dan lancar. Mohon maaf atas segala kekurangannya. Sampai bertemu di Piala Pasundan 5 tahun depan, juga gelaran-gelaran RGN lainnya," tandas Mr. Prio. [han, maltimbus]

DATA JUARA PIALA PASUNDAN 4, KLIK DI SINI

BROSUR BANDUNG LAUTAN API CUP, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: piala pasundan 4 prio sutrisno