DIK ARA SANG PEMILIK DAN CUCAK HIJAU PETIR

PIALA KUTHO TRENGGALEK #3, #2

Sambar Tropi Juara 2 Kelas Utama, Sekilas Kisah Unik CH Petir

Tak Terasa even lomba burung berkicau Piala Kutho Trenggalek #3 besutan Cah Galek SF yang dimotori Bang Ronny sudah memasuki tahun ketiga dan sudah tuntas pula digelar di gantangan Cah Galek, kawasan Kedungsigit, Trenggalek, Jawa Timur. Minggu (16/1/2022).

Bagi Kicaumana Ponorogo, lomba kali ini menjadi hari yang baik mengingat banyak burung-burung kawasan kota Reog yang berhasil merengkuh tropi juara, mulai dari kelas Cucak Hijau, Cendet hingga Kenari.

Di kelas Cendet ada Bara Bara burung milik Panglima SF, yang nyaris saja double winners dengan memenangi kelas Guyub Rukun dan juara 2 di kelas Berteman Hati.

Sementara di kelas Kenari ada Sakera milik Ison dengan mekanik Mr. Casper yang mencetak double winners atawa juara 1 di dua kelas berbeda, kelas Berteman Hati dan kelas Guyub Rukun.

MR. LEO GONDRONG DAN CUCAK HIJAU PETIR USAI SABET JUARA 2 KELAS UTAMA PIALA KUTHO TRENGGALEK #3

 

 

Lantas bagaimana dengan Cucak Hijau Petir milik Dik Ara yang kian hari juga kian melambung prestasinya? Dengan dikawal langsung oleh sang mekanik, Leo Gondrong, Petir masih tampil cukup bagus dengan mampu meraih posisi kedua di kelas Utama bertiket 300K dan posisi keempat di kelas Kutho Trenggalek (150K).

"Lumayan, masih tetap bisa bersaing dengan lawan-lawannya. Nggak-nggak ada penurunan hanya mungkin kurang hokky saja," tukas Leo ditemui usai gantang di kelas utama, saat dikonfirmasi kondisi Petir saat tampil di kelas utama.

Petir sendiri merupakan burung dengan segudang prestasi dan sudah merasakan manis getir suasana berbagai lomba berbagai blok dan lintas EO. Dan sebagai burung yang sudah cukup mumpuni, tentu dia memiliki kisah-kisah unik.

Burung yang oleh Leo Gondrong sejatinya milik putri Mas Guru yakni Ara asli Ponorogo ini, rupanya bukan lagi sebagai burung yang semata-mata dijadikan sebagai burung peliharaan untuk dilombakan, namun sudah dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga.

"Iya, semua keluarga mas Guru menyayanginya, dan bukan lagi semata-mata burung lomba tapi sudah menjadi bagian dari anggota keluarga, terutama sangat disayang oleh Ara anaknya mas Guru yang sudah didaulat sebagai pemilik atau pewarisnya," ucap Leo.

Ditambahkannya, cukup banyak yang telah disumbangkan oleh Petir pada sang pemilik dari bangun rumah sampai biaya aqiqah Ara usai kelahirannya.

Yang unik lainnya, kisah Leo, Petir ini dulu juga sempat sakit dan sekarat, namun entah kenapa dan tanpa penanganan khusus hanya keikhlasan burung hijau berwajah hitam ini kembali sehat bugar dan semakin banyak mendulang prestasi.

"Makanya, usai sehat dan mencetak banyak prestasi, keluarga mas Guru bertekat untuk tidak akan melepas Petir meski dengan pinangan yang cukup tinggi," kata Leo, yang juga berkisah jika pemilik Petir sudah pernah dan sering menolak berbagai pinangan dengan beragam nilai.

Bicara rawatan, Petir sendiri burung yang nggak rewel, yang pasti saat kalau sudah di lapangan/paddock, sangkar Petir tidak akan ditutup dengan kerodong. "Dia lebih suka dibuka ketimbang dikerodong. Dan selama yang punya masih diperbolehkan turun lomba, Petir akan terus turun diberbagai lomba," pungkasnya.

 

KATA KUNCI: piala kutho trenggalek 3cah galek sflomba burung trenggaleklomba burung ponorogocucak hijau petir

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp