AGUS NASA DAN KRU. LAMBO AKHIRNYA JUARA 1 KELAS UTAMA

PIALA JATENG, #4

Setahun Belum Mau Tampil, MB Lambo yang Bisa Tampil dengan 2 Gaya Juara Kelas Utama

Dengan suara terbata-bata, Agus Nasa menghubungi Yudhist, bosnya di Sidoarjo. Saat itu juri baru saja selesai menancapkan koncer laga utama Piala Jateng (2/10). Lambo, jago milik Yudhist yang dirawat oleh Agus terpilih sebagai juara 1.

Agus dan kru tampak merayakan kemenangan itu dengan emosional. “Maaf kalau tampak berlebihan eforianya. Saya nunggu sekitar setahun sampai Lambo mau tampil bagus dan kemudian juara 1,” ujar Agus memberikan penjelasan kepada burungnews.com.

Agus lantas menceritakan bagaimana awal mula bos Yudhist membeli Lambo. “Ini memang burung rekom dari saya. Pemilik awal orang Bandungan, kemudian dipantau langsung bos Yudhist saat turun di Kediri, event RGN juga, sekitar setahun lalu. Burung pun diserahkan ke saya untuk merawat dan mengurusnya ke lomba.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Selama dalam pemantauan di pemilik sebelumnya, Lambo dalam satu event bisa turun 3-4 kali, dan kerap juara. Demikian pula di Kediri ketika dipantau oleh bos Yudhist, tampilnya juga apik dan stabil. Waktu itu juara 1, 2, 2, dan 2.

“Setelah lihat langsung, dari durasi, materi lagu, volume dan terutama sisi stabilitas, bos Yudhist juga sangat tetarik dan sepakat bila burung ini layak dikoleksi, akhirnya deal,” terang Agus tanpa mau menyebutkan nilai nominalnya.

 

MB LAMBO RUNNER UP SETELAH KALAH TIPIS NILAI PLUS (+) DI PIALA CANDI PRAMBANAN

 

Di tangan Agus, ternyata menemui trobel. Agus belum kesulitan menampilkan Lambo. Hingga akhirnya mabung. “Selepas mabung, penampilan perdana di Piala Candi Prambanan. Di kelas prestis 1 juta, tampilnya apik, ngedur sambil sujud-sujud.”

Di kelas itu, team juri Radjawali Indonesia menggunakan sistem ajuan terbuka, tapi teknisnya berbeda dengan penyelenggara lain. Tiap selesai menilai satu blok, sebelum bergeser ke blok berikutnya, juri langsung menuliskan ajuan (mentok). Juri juga diberi otoritas menambahkan nilai + bila menganggap burung itu punya kelibihan atau keunggulan, yang merupakan kombinasi antara materi lagu, volume, durasi, gaya.

 

 

Ada 5 burung yang diajukan oleh 4 juri, salah satunya Lambo. Pada papan rekap, salah satu burung lawan yang sama-sama mendapatkan ajuan 4, punya nilai plus (+) lebih banyak (3). Lambo yang mendapat 2 nilai plus pun harus puas “hanya” menjadi runner up.

Tibalah waktunya Piala Jateng, yang salah satunya menawarkan kelas utama 36-G tiket 2,5 juta, hadiah utama mobil. Lambo juga ikut kelas ini. Peserta sekitar 24 ekor. Banyak burung kelas berat yang menjadi lawannya.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Berbeda dengan di Piala Candi Prambanan, kali ini Lambo tampil happy. Di akhir penilian, para juri kembali ke blok masing-masing, lantas membalikkan badan ke arah penonton selama perumusan. Usai nominasi ditentukan, barulah juri membalikkan badan ke arah gantangan, lantas menancapkan bendera koncer. Seperti sudah disebutkan di bagian awal, Lambo lah yang beruntung menjadi juara 1.

Agus lantas mengkonfirmasi kenapa ada perbedaan karakter penampilan ketika di Piala Candi Prambanan dan Piala Jateng. “Burung ini memang bisa main dengan dua gaya atau karakter. Kalau pas kenceng, akan keluar materi sambil sujud-sujud. Kalau tidak terlalu kenceng, ya tampilnya hepi kayak di Piala Jateng ini.”

 

 

Baik di Piala Candi Prambanan dan Piala Jateng, Lambo sesungguhnya coba diturunkan lebih dari satu kali. “Ini memang masih PR, di tangan saya baru mau tampil bagus sekali. Padahal dulu waktu di pemilik lama, sekali lomba turun 3-4 kali dan juara terus. Tapi ya harus disyukuri lah, sudah bisa juara, dan jujur saya memang merayakan kemenangan ini dengan sangat emosinal. Itu spontan saja karena sudah lama sekali nunggu momen seperti ini.”

Kepada burungnews, Agus Nasa lantas menunjukkan chat dari salah satu bos yang tertarik dengan Lambo dan ingin meminangnya. “Nih lihat, sudah ada yang nawar, sebenarnya sudah cukup fantastis, terpaut jauh  dari harga beli, tapi bos belum mau lepas dengan penawaran segitu. Masih penasaran juga untuk diadu di event-event kekinian yang lagi ngetren, burung benar-benar diadu dengan burung.”

Penampilan di dua event terakhir membuat Agus pede untuk menurunkan di laga yang lebih keras. “Rencana 23 Oktober ke Grand Launching Viking Arena. Itu kan ajuan terbuka, hanya 24 G, ada CCTV, juga penasaran tuh sensasi gantangan yang digerakkan dengan teknologi hidrolik.” [agus, maltimbus]

 

DATA JUARA PIALA JATENG, KLIK DI SINI

 

 

BROSUR POROS TENGAH, SOLO RABU 12 OKTOBER:

 

BROSUR OPTION CUP PATI, HADIAH UTUH DIAMBIL 1-20:

 

BROSUR RMI JOGJA:

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

BROSUR GRAND LAUNCHING VIKING ARENA:

 

BROSUR PIALA DANDIM SRAGEN:

 

 

 

BROSUR KHOFIFAH CUP II:

 

BROSUR BALEKAMBANG KUMANDANG:

 

BROSUR EVENT LAINNYA, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: murai batu lambo yudist deltasari agus nasa murai bisa main dua gaya piala jateng

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp