SULIS (kaos KH) & SAPTA (bertopi), BERSAMA PEMILIK BIMA

PIALA CISADANE 1 TANGERANG #3

5 Pekan Ngedur Lomba, 2 Laga Terakhir Juara 1, AM Trisula Lanjut Twister Cup Semarang

Trisula KH, namanya makin sering menghiasi data juara, semakin menjadi buah bibir khususnya anis merah mania. Burung ini didapat di gelaran Trisula Cup Jogja, 30 Juni yang lalu. Turun tiap pekan, akhirnya meraih hasil terbaik di Kebumen (21/7) dan Tangerang (28/7).

Sapta mendapatkannya saat memantau sesi anis merah di gelaran ke dua Kambing Hitam Indonesia (KHI), yaitu Trisula Cup di Taman Kuliner (30/6). Gelaran pertama KHI adalah LBC Cup 3 Jogja, 23 Juni 2019.

“Saya sudah naksir saat baru pertengahan, belum juara. Saya kaget juga ternyata juara 1, saya cari pemiliknya Jatmiko Aniser Jogja dan buru-buru saya ajak salaman untuk deal, khawatir berubah pikiran, ha ha ha.”

 

 

SESI ANIS MERAH DI PIALA CISADANE (28/7), FULL GANTANGAN

 

Setelah itu, Trisula terus dimainkan ngedur tiap pekan. “Kita hitung mulai dari Trisula, Jogja Bay, Piala Kajari Temanggung, Jatijajar-Bupati Cup Kebumen, dan terakhir di Piala Cisadane ini. Lima kali ngedur tanpa jeda ikut lomba berarti ya. Dua event terakhir alhamdulillah bisa juara 1. Yang terakhir sungguh membanggakan, lombanya menempuh perjalanan jauh dan melelahkan, pesertanya penuh dan berat-berat, prestis sekali pokoknya.”

Yang jelas, bila melihat  trendnya, penampilannya makin ke sini terus membaik, makin matang. “Pada sesi berikutnya memang menurun, kelelahan rupanya. Ini memang lomba pertama yang perjalanan paling jauh, jadi ya maklum. Tapi saya puas lah, meski merawatnya memang lumayan repot.”

Repot? Ya, Trisula burung yang tipikalnya beda dengan jenis anis merah lainnya. “Mandinya tidak mau masuk keramba. Jadi ya kayak pentet itu, mesti kita semprot terus sampai basah dan puas. Tidak bisa disambi ngurus yang lain jadinya, he he,” ujar Sulis Gypsum yang dipercaya merawat dan menggantang.

 

 

Pekan depan, Sapta dan kawan-kawan anis merah mania lainnya khususnya dari Jogja akan kembali berlaga di Twister Cup Semarang. Di sini, anis merah akan digelar sebanyak 3 sesi.

Sapta mengaku ikut bangga juga belakangan ini kelas anis merah semakin ramai, semakin banyak sesinya, persaingan semakin ketat dan “panas”, makin sering terjadi transaksi dengan nilai yang  menggiurkan.

“Semakin banyak terjadi transaksi dengan nilai yang fantastis, membuat persaingan semakin panas, lomba akan menjadi ramai lagi. Ini kan hal yang lama kita perjuangankan dengan berbagai cara bersama-sama teman-teman yang di komunitas. Kalau di Jogja ya salah satunya Aniser. Di kota-kota lain juga ada komunitas yang sama-sama berjuang. Insya Allah besuk kita bakal saling berjumpa lagi di Twister Cup, Dream Sengon, hingga Piala Raja. Di gantangan burung bertarung sekerasnya, tapi kita para pemiliknya harus tetap adem dan bersaudara.”

 

 

Di Piala Cisadane, anis merah dimainkan sampai 5 kali. Sesi pertama saat Trisula merebut juara, full 60 gantangan. Pada sesi berikutnya memang ada beberapa gantangan yang kosong. Event ini juga mencatatkan rekor peserta. Dengan jumlah gantangan maksimal 60 dan 34 sesi, total peserta mencapai 1.980. Panitia terpaksa banyak menolak pembelian tiket seperti di kelas love bird, cucak hijau, kacer, murai batu, karena semua kelas memang habis dari awal.

Mr. King selaku ketua PBI Tangerang Raya, mengucapkan banyak terimakasih termasuk pada anis merah mania yang telah memberikan dukungan luar biasa. “Mohon maaf bilamana masih ada kekurangan di sana-sini. Semoga ke depannya bisa kami gelar dengan lebih baik lagi, dengan kemasan yang lebih heboh lagi juga.”

 

JUARA PIALA CISADANE 1, KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL TWISTER CUP, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: anis merah trisula kh sapta kh piala cisadane 1 twister cup semarang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp