H. CAHAYA DAN KRU PUTRA CANDI SF

PIALA CANDI PRAMBANAN, #11

Penampilannya Luar Biasa, LB Candi Putri Digadang-gadang Menjadi Penerus Legenda Kusumo + Vidio

Sabtu, 11 September 2021 - BERITA LOMBA

Penampilannya selalu ditunggu-tunggu oleh para penggemar maupun awak media. Durasi menitan yang menjadi ciri khasnya selalu undang decak kagum. Setelah era Kusumo, apakah Candi Putri bisa dikatakan The Next Legend lovebird tanah air?

Setelah era Kusumo, dunia perlovebirdan tanah air mempunyai idola baru bernama Candi Putri, amunisi milik H. Cahaya Banjarmasin yang dikenal sebagai salah satu lovebird tipe fighter durasi terbaik di tanah air. Jejak digital baik di facebook maupun youtube menunjukkan betapa hebatnya lovebird warna lutino ini.

Kalau dulu Candi Putri masih diturunkan di kelas Fighter, akhir-akhir ini Candi Putri lebih sering tarung di kelas Umum maupun Bebas Aksi Loss Poin. Bersaing dengan lovebird konslet papan atas tanah air merupakan hal biasa bagi Candi Putri.

Meskipun sering menang ketika dalam kondisi top performnya, Candi Putri juga sesekali kalah. Namanya juga burung, kadang kurang kondisi.

Di Piala Candi Prambanan, Candi Putri langsung undang decak kagum penonton dengan aksi ngekek panjang dari awal sampai akhir penilaian di kelas Love Bird Fighter Banyunibo.

“Tadi yang sesi Fighter pertama, tiket 300 ribu, satu kali tembakan aja,” ungkap Kheychenk, sang mekanik.

H. Cahaya tidak bisa menutupi kekecewaannya saat Ia merasa Candi Putri “digoreng” di kelas Bebas Aksi 25-G Panglima. Putri Candi yang kerja utuh dan hanya jeda 3 detik untuk ambil nafas bisa kalah, bahkan tak masuk nominasi. Meski tak masuk nominasi, penampilan luar biasa Candi Putri justru mendapatkan apresiasi dari pemain lain termasuk Aa Duki yang juga zonk di kelas ini.

Dalam obrolannya dengan Aa Duki, H. Cahaya mengungkapkan kekecewaannya. “Sampean kan lihat dan mengakui kinerja burung saya, tapi terus terang saya kecewa dengan penjurian. Kita kan nasibnya sama, sama-sama nggak juara. Tapi saya tetap menang, burung saya kerja bagus,” ungkap H. Cahaya di vlog Aa Duki.

KRU PUTRA CANDI SF. LB CANDI PUTRI AMANKAN TIKET UTAMA

Di kelas utama Love Bird Bebas Aksi 36-G Candi Prambanan, Putri Candi kembali tampil istimewa dengan langsung ngekek sejak awal digantangkan. Meski penilaian molor kurang lebih dua menit karena kurang juri, Putri Candi tetap ngekek panjang sampai akhir penilaian. Meski masih terlihat ada jeda nafas, total durasi Putri Candi sulit dikejar oleh lawan-lawannya.

Sebenarnya Candi Putri tidak zonk-zonk amat, masih bisa meraih podium 1, 1, dan 2 dari tujuh kelas yang diikuti. Toh H. Cahaya terlihat kecewa dengan kinerja juri. “Kalau ditanya bagaimana hasil hari ini, memang kita kurang puas. Tapi kalau melihat kinerja Candi Putri tadi, kita benar-benar puas. Burung kerja nyata, semua melihat. Main tujuh kelas, semua luar biasa,” tandasnya.

Bahkan, dengan nada sedikit bercanda, H. Cahaya mengungkapkan apabila ada burung yang kualitasnya lebih bagus, Ia siap menjemput. “Kalau memang ada burung bagus, rawat aja burung itu sebaik-baiknya, kalau ternyata kualitasnya lebih bagus, saya siap jemput,” ungkapnya sambil tersenyum.

Di beberapa kelas, Candi Putri zonk meskipun kerja maksimal, H. Cahaya mengaku tetap semangat. “Lihat sendiri kan, tadi burung saya sekali nembak dari awal sampai akhir penilaian bisa-bisanya nggak dapat juara, semangat saya nggak akan turun. Kalau pun ada even kolosal lagi, kita siap datang. Kita tunggu brosurnya,” lanjutnya.

Penampilan istimewa Candi Putri yang selalu dinanti-nanti oleh penggemar ini tentu mengingatkan kita pada masa lovebird Kusumo milik H. Sigit WMP. Keberhasilan Candi Putri yang selalu membawa pulang gelar juara setelah diboyong Putra Candi SF pun menjadi bukti apabila dengan perawatan dan settingan yang tepat, lovebird fighter durasi pun bisa stabil dan konsisten.

Kalau dapat mempertahankan penampilannya seperti sekarang ini, bukan tak mungkin Candi Putri akan menjadi legenda lovebird durasi sekaligus tren setter di kalangan lovebird lover. Mungkin akan muncul lovebird-lovebird durasi dengan kualitas lebih, tetapi Candi Putri sudah mencatatkan diri dalam sejarah sebagai lovebird durasi pertama yang tak berhenti ngekek dari awal sampai akhir penilaian di even akbar.

Pada akhirnya, H. Cahaya memang harus puas sebagai runner up dalam perebutan Juara Umum SF. Di sisi lain, H. Cahaya mengaku puas dengan kinerja amunisi-amunisi miliknya maupun amunisi-amunisi lain yang telah memperkuat Putra Cansi SF.

Perebutan juara umum SF antara Delta Pandawa SF dan Putra Candi SF di even ini cukup seru dan ketat, terus saling sundul dari awal-sampai akhir. Aura persaingannya seolah mengingatkan kita pada rivalitas Sien Ronny SF dan V3 BKS SF di masa lampau.

H. Cahaya mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, apresiasi, dan simpati pada Putra Candi SF. Ia juga mengucapkan selamat kepada Delta Pandawa SF yang lebih siap, lebih rapi, dan lebih terorganisir di even kali ini. Sampai jumpa di even lainnya! [asept, maltimbus, maman, danu]

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

BROSUR RADJA 4 KOTA DI YOGYAKARTA 3 OKT, KLIK DI SINI

BROSUR PIALA PARIWISATA MAGELANG 7 NOV, KLIK DI SINI

VIDEO LB CANDI PUTRI DI KELAS UTAMA

VIDEO LB CANDI PUTRI DI KELAS 1 JUTA

VIDEO AA DUKI BERSAMA H. CAHAYA

KATA KUNCI: piala candi prambanan candi putri h. cahaya putra candi kusumo