MR SUNARTO DAN ALDI (dok. media radjawali indonesia & dunia kicau)
PERJALANAN PANJANG Mr. SUNARTO
Dinobatkan Sebagai Bapak Kacer Indonesia, Segera Gelar Lomba
Bila Anda seorang kacer mania, pasti mengenal nama yang satu ini. Orangnya low profil, murah senyum, dan begitu peduli dengan perkembangan dan komunitas kacer di tanah air. Itulah Mr. Sunarto.
Lahir dan besar di Surabaya, Sunarto mulai menggeluti hobi burung berkicau khusunya jenis kacer sejak tahun 1990, sewaktu masih tinggal di Bekasi. Artinya, pak Narto sudah 30 tahun berkecimpung dengan dunia kacer. Mungkin banyak kicaumania era sekarang yang saat itu belum lahir, atau setidaknya belum mulai terjun ke dunia hobi burung.
BELUM PESAN TIKET BLA CJP IV? Hubungi TATANG TV 0812-237-9761. BROSUR DAN JADWAL BLA CJP IV, KLIK DI SINI
Selama kurun waktu yang cukup panjang itu, Pak Narto mengaku lebih suka mencetak dan mengorbitkan kacer sendiri, mendidik sendiri sejak masih muda prospek hingga menjadi juara.
“Nilai kepuasan dan kebanggaannya berbeda, dari pada beli burung yang sudah jadi. Bagi saya, menjalani hobi burung itu kan soal bagaimana kita bermain dengan hati, bukan bermain dengan uang,” ujarnya mencoba memberikan alasan.
BERSAMA KACERMANIA DI PURWAKARTA
Saat itu, Pak Narto sudah dapat kacer prospek dari Padang, yang kemudian ia beri nama Setan Hitam. “Nama itu saya pilih, karena materinya suara burung hutan. Jaman itu kan belum seperi sekarang, apa-apa dimaster, bahkan sudah ada sekolahnya. Dulu gurunya ya alam, suara asli burung-burung di hutan sana, he he he.”
Setan Hitam kemudian menjadi ikonnya kacer hitam putih, kacer Sumatera, ditandai dengan warna bulu data putih, sering disebut sebagai koci. Mengorbitnya Setan Hitam pun menggeser popularitas kacer dada hitam atau kacer Jawa.
Dengan gaya yang eksotik dan senjata cililin yang dahsyat, Setan Hitam membuah heboh di Gamako Cup Jakarta, meraih juara 1 sampai tiga kali alias hatrik. Hal ini sempat membuat Sien Ronny kepincut ingin meminang.
Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.
Waktu itu, Gamako Cup menjadi gelaran rutin tahunan paling bergengsi andalan PBI di tanah air. Belum ada Kapolri Cup yang sempat digelar rutin di Semarang, atau Piala Raja di Taman Candi Prambanan yang akan memasuki gelaran ke 21 kalinya.
Setan Hitam kemudian juga merasakan aura event akbar seperti Piala Raja di Yogyakarta dan Jayakarta Cup di ibu kota. Sudah barang tentu, ini merupakan kebanggaan tersendiri.
DI PIALA RAJA 2007 BERSAMA JAYAKARTA TEAM, H SUPARMAN, DENI HALIM, HERI IP
Setelah era Setan Hitam, pak Narto kembali memunculkan kacer muda dari kios burung Pak Udi di kota Cilegon. Hari Jumat take over 3,5 juta, sehari kemudian pada Sabtu langsung merebut juara 1 dua kali alias double winner, hari Minggunya kembali dicoba di lapang Hom Pimpa Cikarang juga kembali juara 1 dua kali. Tak lama setelah itu, sempat ada yang berani nawar hingga 50 juta rupiah.
Saat lomba berlangsung, ada usulan dari wartawan tabloid Agrobur om Ade, yaitu Pendekar Banten. “Karena di Cilegon ada gunung Krakatau, akhirnya saya kasih nama Pendekar Krakatau. Bagaimana pun saya tidak pernah lupa dengan usulan dari om Ade, meskipun tidak saya terima secara utuh, tetapi tetap menjadi inspirasi untuk nama Pendekar Krakatau.”
BELUM PESAN TIKET BLA CJP IV? Hubungi TATANG TV 0812-237-9761. BROSUR DAN JADWAL BLA CJP IV, KLIK DI SINI
Seperti kita tahu, Pendekar Krakatau kemudian menjadi kacer jawara di banyak lomba hingga menjadi legenda kacer di tanah air. Pendekar Krakatau juga sempat merasakan juara di Piala Raja, yang kemdian mendapat pengakuan dari publik sebagai “Piala Dunia”-nya lomba burung berkicau.
Mengarungi lomba burung ke mana-mana, Pak Narto tidak sendiri, ia hamper selalu mengajak sang putra, Aldi Giovanni. “Ke mana pun loma, Aldi selalu saya ajak,” tandasnya.
Setelah 5 tahun Pendekar Krakatau menjadi jawara, teman-teman Cilegon meminta pak Narto untuk mencari 1 burung kacer berbakat dari Cilegon. “Kebetulan saya senang dengan kacer milik pak H. Nikmat Cilegon. Burung kemudian saya rawat dan saya kasih nama Paku Banten, akhirnya menjadi jawara juga.”
Dalam perjalanannya, Pendekar Krakatau akhirnya ditake over dengan nilai yang sangat fantastis oleh pak Prapto HI Bekasi, bersama perawatnya Aan Ronggo.
“Saya mulai mendidik kacer lagi, kebetulan dapat dari seorang juri PBI Bandung yang saya beri nama Top Speed. Akhirnya juga menjadi jawara, lalu ditake over lagi oleh pak Kuncoro DJ.
BERSAMA KUNCORO RE MUCI
Kacer-kacer orbitan Pak Narto masih cukup banyak lagi ternyata. Beberapa di antaranya, ada nama Reog yang meraih 3 kali juara 1 di Soeharto Cup 4 Yogyakarta. Ada juga nama Kaisar Langit yang dilipat oleh Apiu atau Mr. Chandra Pontianak, kemudian Pendekar Bintaro dan Bara Api yang dimahar oleh H. Muniri Pontianak. Masih ditake over kacer mania Pontianak lagi, yaitu Panglima Naga oleh Yayak Sangau.
Nama lainnya ada Setan Hitam Jr, ditake over Pak Hendy Dewa Sakti, yang sekarang dimasukkan kandang ternak APBN Kacer.
Belum berhenti sampai di situ, Pak Narto terus melanjutkan regenerasi untuk terus mendidik kacer jawara. Masih ada nama-nama seperti Angin Surga, Maradona, Naga Geni.
Begitulah sekilas perjalanan Mr. Sunarto dalam menggeluti hobi kacer.
TIPS MENCARI KACER JUARA
Bagaimana Pak Narto bisa terus menemukan kacer-kacer berbakat yang kemudian berhasil ia didik menjadi juara? Berikut ini beberpa tips dari Pak Narto bila Anda juga ingin bisa mendapatkan kacer prospek yang punya peluang besar jadi jawara.
- Katuranggan. Kepala harus tepak, paruh tipis ada celah, ada kumis, mata belok biasa.
- Bodi besar, bulu penopang di ekor tebal.
- Kaki standar doyong (kaki jangan tinggi).
Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.
PENOBATAN BAPAK KACER INDONESIA & GELAR LOMBA ANNIVERSARY
Dalam situasi hobi dan lomba burung yang kian bergemuruh, EO Ronggolawe Nusantata yang dikomando langsung Kaisar Ebod memberikan penghargaan kepada Mr. Sunarto sebagai "Bapak Kacer Indonesia”, bersama Edy PLN.
Sebulumnya di event Piala Pasundan Cup dari EO Rajawali Indonesia, Panglima Sofyan Juandi dan Pak Prio Sutrisno selaku penggagas dan penanggung jawab event juga memberikan penghargaan sebagai The legend Indonesia.
“Saya ucapkan banyak terima kasih untuk beliau semua. Penghargaan tersebut membuat saya bangga dan semakin termotivasi bagaimana kacer bisa semakin dicintai kalangan akar rumput di seluruh nusantara.”
PENGHARGAAN BAPAK KACER INDONESIA
Pak Narto dan teman-temannya kemudian mendirikan Perhimputan Pecinta HItam Putih Indonesia (P2HP). Kerjasama dan saling dukung antar sesama kacer mania Indonesia, akhirnya semakin banyak bermunculan komunitas kacer di seluruh nusantara.
“Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih untuk sahabat saya yang sangat peduli dengan perkembangan kacer mania nusantara seperti Mbah Ibi CPI, KMD kang Asep Pro, Papih Andi Wijaya dr KLI, Om.Bambang Arkan, Rusdy Baihaqi KMI, Pompy Mbing dr P2HP, Bp.Kuncoro Re Muci, Bang Adry BnR, Dimas Gipong, dan komunitas lain yang tidak bisa saya sebut satu persatu.
Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.
“Di penghujung tahun 2020, insya Allah kami dengan didukung semua komunitas pecinta Hitam Putih dan peternak kacer nusantara akan menggelar Piala Bapak Kacer Indonesia, 22 November 2020 di Cilengsi Hijau Enterprise, dan Deklarasi APBN Kacer 28 November 2020 di Cibubur.”
Sebelumnya pada Sabtu 31 Oktober, akan diawali dengan gelaran Gebyar Hitam Putih Road to Piala Bapak Kacer Indonesia di gantangan Re Muci Tangerang. #kacermaniaFighterhabis [kuncoro re muci, maltimbus]
BROSUR GEBYAR HITAM PUTIH road TO PIALA BAPAK KACER INDONESIA, KLIK DI SINI
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: mr sunarto bapak kacer indonesia sunarto kacer kacer pendekar krakatau kacer paku banten aldi giovani komunitas hitam putih komunitas selat putih kacer re muci
