BPK R. PUTUT MEMOTONG DAN MEMBAGIKAN TUMPENG

PERESMIAN KOMUNITAS PERKUTUT LOKAL MANIA (PLM) YOGYAKARTA

Ini Tempat untuk Berkumpul dan Bergembira, Tidak Mengekang dan Mengikat

Senin, 20 September 2021 - PERKUTUT

Puluhan penggemar perkutut lokal dari Yogyakarta dan sekitarnya berkumpul di Kopi Penang, Pakem, Sleman. Joglo yang luas dan asri ini milik salah satu penggemar yang berkenan menjadi tuan rumah, Bapak R. Hari Wibowo, SH.

Sebelumnya, mereka sudah bersepakat membentuk wadah yang diberi nama Perkutut Lokal Mania (PLM). Hari Minggu siang, 19 September 2021 di Pakem yang udaranya cukup sejuk, tinggal meresmikan saja.

SAMBUTAN TUAN RUMAH BAPAK R. HARI WIBOWO, SH

Sebagai seremonial, setelah sambutan dari tuan rumah dan Bapak Putut yang dituakan, dilanjutkan dengan potong tumpeng yang dilakukan oleh Bapak Putut dan diserahkan kepada sejumlah tetua dan anggota lain.

Selain teman-teman dari Jogja, hadir juga para penggemar dari Klaten, juga ada om Chandra dari komunitas burung perkutut Tunggul Pawenang Gunung Kidul. Kehadiran para penggemar perkutut lokal dari luar kota, sudah barang tentu semakin menguatkan semangat para pegiat PLM.

Ditunjuk dan berkenan untuk memimpin adalah salah satu yang dituakan, yaitu Bapak R. Putut. Dari obrolan santai burungnews.com baik dengan pak Putut maupun sejumlah penggemar lainnya, disebutkan bila latar belakang didirikannya PLM lebih sebagai wadah untuk berkumpul, ngobrol santai, dan bergembira bersama-sama.

“Kita kalau sudah kumpul begini kan rasanya memang gembira, lupa dengan segala keruwetan sehari-hari, rasanya jadi lebih muda dan lebih sehat kan. Pokoknya kita di sini harus siap untuk ngobrol santai, mungkin juga saling mengerjai atau istilah jaman sekarang mem-bully, ya tidak boleh baperan atau gampang gelo, sakit hati, kudu gelem pandak. Tentunya semua itu karena kita orang timur, penggemar perkutut yang dikenal sebagai bagian dari budaya, tetap ada batasan-batasan tertentu, ada aturan, tepo sliro, dan semacamnya. Intinya di antara kita tidak boleh saling menyakiti, yang ada justru harus bisa saling menghibur,” terang Putut.

SAMBUTAN BPK R PUTUT, PRESIDEN PLM

Itu sebabnya, kerangka dasar PLM itu tidak akan terlalu mengikat anggotanya. “Misalnya kalau kita ada undangan atau ajakan berkumpul, ya selama bisa dan waktunya memungkinkan. Artinya bukan sebuah kewajiban, kalau sedang ada kesibukan lain yang memang lebih penting ya tidak harus datang, tidak ada sanksi untuk hal-hal seperti itu. Jadi kita sifatnya akan sangat cair,” imbuhnya.

Demikian pula untuk mendatangi suatu kontes, apakah itu kontes rutin semacam Latpres atau lomba yang lebih besar, juga bebas untuk datang atau tidak datang. Atau bila ada lebih dari satu event dalam waktu yang sama, juga bebas memilih event mana yang ingin ia datangi. Tidak ada keharusan untuk datang ke event tertentu, atau harus datang beramai-ramai ke satu titik yang jadi tujuan bersama PLM.

Anggota juga bebas mau menuliskan alamatnya, pakai nama PLM boleh, nama pribadi boleh, atau nama grub lain yang mungkin kita juga bergabung dengan grub penggemar perkutut lain. “Jadi anggota PLM tetap bebas atau boleh bergabung dengan grub-grub penggemar perkutut lainnya. Yang sebelumnya sudah gabung dengan grub lain terus pengin ikut gabung juga ke kita tanpa meninggalkan grub sebelumnya boleh, atau setelah gabung di PLM kemudian pengin gabung lagi dengan grub yang lain tanpa keluar dari PLM, juga sangat boleh.”

Sementara itu, bapak Hari selaku tuan rumah menambahkan, PLM penginnya juga bisa hidup berdampingan dan berkembang bersama dengan sesama grub perkutut lainnya. “Prinsipnya kita berusaha bisa bekerjasama dengan grub-grub lainnya. Mungkin suatu saat juga menggelar acara semacam ini, semacam kopdar dengan beberapa grub lain, bukan hanya PLM saja. Kami kira tujuan dasar dari setiap grub atau komunitas kan (hampir) sama, karenanya alangkah baiknya kalau sesama penggemar perkutut bisa berdampingan, tidak terjadi gap yang membuat seakan ada semacam persaingan yang tak sehat atau permusuhan. Itu yang ingin kita hindari, baik secara internal di PLM atau sesama penggemar dalam arti luas, lintas grub atau komunitas.”

BAPAK R. PUTUT MEMBAGIKAN TUMPENG KE ANGGOTA TERTUA YANG HADIR

Adapun rencana ke depan atau semacam program, PLM untuk sementara akan lebih fokus menjadi wadah bagi penggemar perkutut dulu. “Kalau mendirikan gantangan dan membuat kontes rutin apakah itu Latber, Latpres, dan seterusnya itu mungkin masih agak jauh. Sementara kita membuat agenda kumpul seperti ini dulu, atau rasan-rasan ada kontes dalam waktu dekat di mana saja, terus mau pada ke mana. Yang tujuan sama bisa berangkat bareng. Sekali lagi, tidak ada kewajiban atau ikatan untuk mendatangi atau tidak mendatangi event tertentu. Juga tidak ada kewajiban kalau ikut kontes harus membawa nama PLM,” kali ini dikatakan oleh Bapak Gaza, yang membacakan maklumat, semacam aturan dasar bagi anggota PLM.

Menurut Triono, salah satu punggawa PLM, bila kelak PLM mulai membuka kontes rutin, pakem penilaian juga sudah ada. “Memang pakem dari satu kota ke kota lainnya sementara ini belum sama persis, kalau di sini, yang dinilai tidak semata kerajinan atau gacornya saja, tetapi irama lagu juga ikut jadi diberi poin nilai.”

Bagi yang ingin bergabung dengan grub PL, silakan hubungi Bapak Triono Chat dengan 0896-8743-5857.

PEMBACAAN MAKLUMAT PLM OLEH BAPAK GAZA

BERKUMPUL SAMBIL MENGGANTANG DI KOPI PENANG, PAKEM

KATA KUNCI: plm yogyakarta