SISTEM PENIALAIAN MODEL STICK RADJAWALI INDONESIA MULAI DIGANDRUNGI LOVE BIRD LOVERS JATIM.

Penilaiaan Love Bird Model Stick Radjawali Indonesia, Digandrungi Kekemania Jawa Timur

Sistem penilaian model stick dari EO Radjawali Indonesia mulai digemari oleh love bird lovers di Jawa Timur, terbukti beberapa even besar di Jatim mulai melirik sistem penjurian dari EO yang berlogo Radjawali.

Awal mula munculnya sistem penilaian love bird model stik diremehkan bahkan dicemooh oleh banyak orang. Penilaian model apa itu? Pakai stick, aneh-aneh saja!? Itulah pertama kalinya saat diperkenalkan di Jawa Timur.

 

 

PAKEM PENJURIAN RADJAWALI INDONESIA.

 

Wajar hal itu terjadi, karena ada sistem baru pasti ada pro dan kontra. Seiring berjalannya waktu, sistem penilaian model stick mulai diterima oleh pecinta love bird di Jawa Timur. Pengenalan sistem poin love bird tersebut harus melalui berbagai tahapan dan baru bisa diterima.

Perjuangan yang berat harus dilalui oleh tim Radjawali Indonesia di Jawa Timur dan untuk bisa meraih itu harus mempunyai target. “Target awal kita adalah memperkenalkan kepada kicau mania di dearah, seperti Lamongan, Bojonegoro, Madura, Pasuruan, Probolinggo selanjutnya baru kota-kota besar seperti Malang, Kediri, hingga Surabaya,” jelas Imron Brekele selaku ketua RI Jatim I.

 

HAWARI DARI LPG BC BANGKALAN MADAURA. COCOK DENGAN PAKEM PENJURIAN MODEL STICK YANG TRANSPARAN.

 

Terbukti setelah memperkenalkan sistem penilaian love bird model stick di beberapa daerah, begitu masuk ke kota love bird mania sudah tidak asing lagi. “Bila pemain dari daerah sudah familier dengan sistem penjurian kami, maka akan mudah membidik kota-kota utama di Jawa Timur,” tambahnya.

Terbukti beberapa even besar di Jawa Timur sudah mempercayakan gelarannya kepada EO Radjawali Indonesia, salah satunya Sumber Pucung Cup Malang yang sukses beberapa bulan lalu. Yang akan menyusul adalah KLI Cup 6 Surabaya yang berlangsung 19 Agustus mendatang di Parkir Timur Delta Plaza Surabaya.

 

Pastikan gaco Anda selalu dalam kondisi terbaik. Berikan Moncer1, asupan paten para juara. Dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

Bahkan beberapa gantangan di Surabaya sudah terlihat marak memakai jasa EO Radjawali Indonesia untuk mengawal gelaran rutin dan lombanya. Salah satunya adalah gantangan di THR yang menjadi gantangan legenda di Kota Pahlawan.

Setiap gelaran rutinnya di hari Senin, Rabu, dan Sabtu selalu dijubeli kekemania, bahkan di hari Sabtu selalu full gantangan di kelas A dan B. “Untuk bisa hadir pada gelaran rutin di THR, kami harus memesan tiket dulu. Kalau tidak pasti kehabisan dan baru bisa main di sesi akhir,” terang Fian Eko, salah satu pemain yang senang dengan sistem penilaian love bird model stick.

 

FIAN EKO CS DARI JBC. SISTEM PENILAIAN MODEL STICK LEBIH TERUKUR DAN JELAS.

 

Bahkan, beberapa pemain dari luar daerah di Surabaya sering berkunjung ke gantangan THR dan Lemah Abang yang memakai juri Radjawali Indonesia (RI). Salah satunya adalah Hawari dari LPG BC Bangkalan Madura.

“Sistem penjurian love bird model stick dari RI sangat transparan, bahkan salah satu kru kami yang anak-anak bisa memahami dan menghitung berapa nilai yang kami dapat,” ujar Hawari kepada burungnews usai merebut hasil nyeri pada gelaran rutin di gantangan Radjawali Indonesia THR hari Rabu, 8 Agustus 2018.

 

AKSI JURI WANITA DI EVEN SUMBER PUCUNG MALANG.

 

Menurut Adi G-Cool salah satu tim dari Radjawali Indonesia Jawa Timur, inti dari penilaian love bird model stick adalah mencari penjurian yang Terukur, Akurat, daan Transparan.”Meski awalnya banyak yang mencemooh sistem penjurian model stick dari RI, pada akhirnya banyak suka dan bisa memberi manfaat buat banyak orang,” tambahnya.

Selain mempersiapkan diri pada even KLI Cup 6 Surabaya yang rencananya melombakan 52 kelas khusus love bird, tim Radajawali Indonesia juga akan bersiap menyongsong even akbar Piala Jawa Timur.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: penilaian love bird model stick radjawali indonesia ri jatim i imron brekele

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp