FERRY MEWAKILI H. WIEBIE NZR DI PIALA JOGJA ISTIMEWA

OBITUARI FERRY SURABAYA

Kicaumania Berduka, Kehilangan Sosok yang Low Profile

Senin malam 1 Juli, Fery kicaumania Surabaya yang dikenal low profile meninggalkan kita semua. Berita duka ini baru tersebar luas Selasa pagi. Tentu banyak yang kaget, karena Minggu 30 Juni masih terlihat aktif di Piala Pakualam.

Ferry Sugiyanto termasuk salah satu pemain yang terus mewarnai pentas kicauan tanah air. Ia tidak hanya dikenal oleh para pemain Jatim, tetapi meluas hingga ke Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga luar pulau.

Puluhan gaco hebat lahir dari tangan dinginnya. Kiprahnya dimulai sejak tahun 1998-an dan terus aktif hingga sekarang. Sempat lama tak terlihat di lapangan, paling tidak di blok tengah dan blok barat, namun beberapa tahun terakhir kembali sering turun berbagai event lintas blok, bersamaan dengan come back-nya Sien Ronny.

 

 

FERRY BERSAMA JURI DAN JAJARAN PENGURUS KAMBING HITAM

 

Ia juga kerap mendampingi H. Wiebie, pendiri dan ketua NZR Indonesia. Sekitar 10 hari yang lalu, Fery ikut bergabung dengan mengikuti Diklat Juri yang diadakan oleh EO baru Kambing Hitam di Yogyakarta, dan kemudian bertugas untuk pertama dan terakhir kalinya di LBC Cup Jogja, 23 Juni.

Hari Minggu lalu, 30 Juni 2019, Fery kembali ke Jogja sebagai kicaumania, turun di Paku Alam Cup. Seperti biasanya, ia banyak menyalami teman-temannya yang datang dari berbagai daerah.

Tak ada yang menyangka bila pagi ini kita bakal mendengar kabar duka. Tentu banyak yang bertanya, ada apa dengan Ferry. Menurut Shen Shen, petinggi NZR yang juga salah satu teman dekat Ferry, ia meninggal karena serangan jantung. "Saya juga baru dapat kabar dari teman-teman, kalau Ferry meninggal karena serangan jantung," ujarnya. 

Jojik, salah satu pemain kawak dari Surabaya yang juga sahabat Ferry membenarkan kabar ini. "Saya baru saja telephon istrinya, memang benar Ferry sudah meninggal dunia karena sakit jantung," katanya.

Banyak yang merasa kehilangan. Sapta mewakili keluarga besar Kambing Hitam misalnya. “Berita yang mengagetkan kami semua. Ia salah satu yang kami andalkan. Tapi Tuhan rupanya memberikan jalan lain yang terbaik untuknya. Kami sangat berduka, semoga diterima di sisiNya.”

Teman-teman pewarta burung umumnya juga mengenal baik Ferry. Saat kami semua masih aktif tabloid Agro-burung, bersama Jojik dan kawan lainnya ia kerap nyambangi ke kantor redaksi, pada Senin Sore atau Selasa pagi.

Sekadar ngobrol, atau kadang untuk meralat data juara. Harap maklum dulu belum ada WA ada media sosial lainnya, yang untuk meralat cukup kirim pesan atau bahkan gambar. Karena tinggalnya dekat dengan kantor kami waktu masih di Karah Agung, datang langsung sekalian ngopi bareng dirasa lebih efektif.

Ya, kami semua para kicaumania merasa kehilangan. Selamat jalan sahabat kita Ferry. Semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik yang lapang untukmu, dan diberikan ketabahan bagi keluarga dan sanak saudara yang ditinggalkannya.

KATA KUNCI: ferry surabaya diklat juri kambing hitam lbc cup 3

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp